Uji Hipotesis Pengujian Prasyarat Analisis Data

Hasil dari lembar observasi yang diisi oleh observer tersebut, dapat disimpulkan hasilnya adalah peneliti telah menjalankan masing –masing metode sesuai dengan tahapannya dengan benar. Hasil pengamatan observer terhadap kedua kelas tersebut, yaitu pada kelas jigsaw menunjukkan bahwa sikap siswa selama proses belajar baik dan aktif. Sedangkan pada kelas TSTS sikap siswa cukup baik dan cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa antara yang diajarkan melalui teknik Jigsaw dengan teknik Two Stay Two Stray, yaitu bahwa hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui teknik Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik Two Stay Two Stray . Hal ini dimungkinkan karena pendekatan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw lebih banyak menekankan kepada tanggung jawab pribadi sebagai kelompok ahli yang harus menguasai dan mengajarkan serta memberikan pemahaman materi yang telah ia pelajari kepada teman kelompoknya yang lain sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab agar setiap kelompoknya memahami materi secara keseluruhan, sedangkan pada kelompok Two Stay Two Stray tanggung jawab yang diberikan adalah memahami dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama-sama. Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara individu, tanpa kompetisi dicoba dikondisikan dengan adanya kompetisi yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan bervariasi. Kedua pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri tiap siswa karena siswa dilatih untuk aktif berpendapat, menghargai perbedaan pendapat dan termotivasi untuk meningkatkan prestasinya karena adanya persaingan. Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai guru dalam pengajaran model cooperative learning teknik Jigsaw dan TSTS di MTs PUI Bogor. Penelitian ini dilakukakan selama tiga kali pertemuan pada konsep ekosistem yang dilaksanakan pada dua kelas eksperimen, yaitu kelas VII-I berjumlah 35 siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran cooperative learning teknik Jigsaw, dan kelas VII-II berjumlah 35 siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran cooperative learning teknik TSTS. Guru yang berperan sebagai fasilitator bagi seluruh kelompok pada kelas eksperimen jigsaw dan TSTS, apabila terdapat hal-hal dari kegiatan belajar yang belum dimengerti oleh siswa dalam kelompok, sehingga setiap kelompok dapat memecahkan solusi dari permasalahan, secara bersama dan bukan sebagai pemberi materi total dari awal sampai akhir seperti yang dilakukan oleh sebagian guru dalam menyampaikan materi ke siswa. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi yang menggunakan Jigsaw dan TSTS. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, seperti telah diuraikan sebelumnya, telah dilakukan pula uji statistik perbandingan terhadap nilai N-Gain kedua kelas yang menunjukkan kesimpulan yaitu terdapat perbedaan nilai N-Gain kedua kelas yang signifikan. N-Gain pada kelas Jigsaw lebih baik dari N-Gain pada kelas TSTS. Bahkan, dari nilai rata –rata N-Gain jauh berbeda antara kelas Jigsaw dan kelas TSTS. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dan peningkatannya pada kedua kelas tersebut signifikan. Dari tabel hasil postest kelas Jigsaw dan kelas TSTS diperoleh nilai rata-rata yang berbeda thitung = 4.44, ttabel 68 = 2.00, kelas Jigsaw 72.8 sedangkan kelas TSTS 67. Hal ini menunjukkan rata-rata nilai siswa pada kelas Jigsaw lebih tinggi dibanding kelas TSTS, tampak bahwa pembelajaran menggunakan teknik Jigsaw lebih memberikan peningkatan hasil belajar yang tinggi terhadap konsep ekosistem dibandingkan menggunakan teknik TSTS. Pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw menganut sistem kegotongroyongan selain itu juga mengandung sistem kemandirian siswa,

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9