Langkah–langkah pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw

15 Pertama, teknik jigsaw mendukung pendekatan komunikatif dalam pengajaran karena memberikan pengalaman belajar yang sangat interaktif. Namun yang lebih penting, dalam proses pembelajaran teknik jigsaw yaitu mendorong siswa untuk bekerja sama. Setiap anggota kelompok harus bekerja sama sebagai sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama, serta terjadi saling ketergantungan. Siswa bisa berhasil sepenuhnya dengan bekerja sama secara kompak sebagai sebuah tim. Teknik jigsaw merupakan cara yang sangat efisien untuk mempelajari materi. Kedua, meningkatkan motivasi siswa. Terkait dengan teknik ini, para siswa mampu mencapai keberhasilan dengan mengajukan pertanyaan, mengajar satu sama lain, dan membantu satu sama lain untuk mengajar dalam kelompoknya. Manfaat afektif kerja sama dalam kelompok adalah meningkatan motivasi siswa. Sebagai contoh, jika kinerja kelompok dan individu adalah komponen dari penilaian akhir, individu termotivasi untuk belajar tidak hanya materi tetapi juga untuk mendorong semua anggota kelompok untuk memahami dasar pengetahuan. Sehingga siswa akan ikut berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. Ketiga, menumbuhkan kesenangan dalam pembelajaran. di dalam kelas konvensional ada kebosanan daripada dalam kelas jigsaw. Sehingga pengalaman belajar dapat berubah dari tugas membosankan menjadi sebuah tantangan yang menarik. Karena jigsaw menuntut siswa untuk lebih interaktif. Dalam kelas Jigsaw, manfaat tambahan untuk guru dan siswa adalah ketersediaan bahan belajar di berbagai tingkat kesulitan. Tehnik ini memungkinkan guru untuk menggunakan beberapa teks atau sumber-sumber informasi pada tingkat perbedaan kesulitan konseptual linguistik atau dalam satu kelas. 16 16 Carolyn Kessler, Cooperative Langua ge…, h.138 16 Adapun kelemahan teknik jigsaw menurut Roy Killen yang dikutip oleh Abdul Khalid dan kawan-kawan dalam makalanya yaitu: 17 1. Prinsip utama metode pembelajaran ini adalah “peer teaching” yaitu pembelajaran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan konsepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didikusikan bersama dengan kelompok lain. Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan guru agar tidak terjadi misskonsepsi. 2. Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri. 3. Record siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimilki oleh pendidik dan biasanya butuh waktu lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tesebut. 4. Awal penggunaan metode biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini berjalan dengan baik. 5. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar lebih dari 40 siswa sangatlah sulit. Tapi bisa diatasi dengan “team teaching”

3. Teknik Two Stay Two Stray

a. Pengertian teknik TSTS

Teknik TSTS dikembangkan oleh spencer kagan dan dapat digunakan bersama dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini dapat digunakan dalam semua tingkatan usia didik. Struktur TSTS memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu-individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lain. Padahal dalam 17 Abdul Khalid dkk. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Magister Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2009, h. 13 diakses dari http:blog.unila.ac.id 11 Desember 2010 17 kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya. 18 Pembelajaran teknik TSTS adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok. 19

b. Langkah–langkah pembelajaran kooperatif dengan teknik TSTS

Dalam buku karangan Trianto menyebutkan beberapa langkah pembelajaran kooperatif teknik TSTS, yaitu: 20 1. Siswa dibagi menjadi kelompok berempat 2. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa. 3. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua kelompok lain. 4. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ketamu mereka. 5. Tamu mohon diri dan kembali keklompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 6. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Dalam buku karangan Anita Lie menyebutkan beberapa langkah teknik two stay two stray, yaitu: 21 1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa. 18 Anita Lie, Cooperatif Learning …, h. 60 19 Agus Supriono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 93-94 20 Sugiyanto, Model- model Pembelajaran …, h.55 21 Anita Lie, Cooperative …, h. 62

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9