commit to user 72
sebelah  kanan  guru  mendapatkan  kartu  berwarna  merah  yang  berisi jawaban dari pertanyaan yang ada dalam kartu berwarna merah.
10 Guru  tidak  memperbolehkan  siswa  membuka  kartu  yang  mereka  bawa
sebelum ada aba-aba dari guru untuk membukanya. 11
Guru  meminta  siswa  untuk  bersama-sama  membuka  kartu  yang  dibawa dalam  hitungan  ketiga,  dan  siswa  diminta  membaca  kalimat  yang  ada
pada kartu masing-masing. 12
Setelah  itu,  guru  memberikan  waktu  10  menit  kepada  siswa  untuk mencari  pasangan  yang  mereka  anggap  cocok  dari  kartu  pertanyaan
maupun kartu jawaban yang mereka bawa masing-masing. 13
Setelah  waktu  habis,  guru  bersama-sama  dengan  siswa  mencocokkan pasangan yang sudah terbentuk, apakah sudah benar atau belum.
14 Guru  mengulang  kegiatan  yang  sama  namun  dengan  pembagian
kelompok yang berbeda kelompok dibalik. 15
Guru memberikan soal kepada siswa terkait unsur-unsur yang ada dalam cerpen  yang  telah  dibacakan  sebagai  evaluasi  dari  pembelajaran
menyimak yang sudah dilaksanakan. 16
Setelah selesai, guru melakukan refleksi atas pembelajaran menyimak dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
17 Guru  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  menanyakan  hal-hal
yang kurang jelas. 18
Guru menutup pelajaran.
c. Observasi dan Interpretasi
Observasi  ini  dilaksanakan  pada  hari  Kamis,  10  Februari  2011  pukul 07.30-09.15  WIB,  yaitu  pada  jam  pelajaran  pertama  sampai  istirahat,
berlangsung selama 3 x 35 menit satu kali pertemuan dan bertempat di ruang kelas  V  SD  Negeri  Plumbon  01  Mojolaban  Sukoharjo.  Guru  menerapkan
teknik  make  a  match  dalam  pembelajaran  menyimak  cerpen  anak.  Dan  pada pertemuan  ini  guru  menggunakan  cerpen  anak  yang  berjudul  “Tara  dan
Pengejeknya” sebagai bahan simakan.
commit to user 73
Pengamatan  difokuskan  pada  berlangsungnya  proses  pembelajaran menyimak  cerpen  serta  aktivitas  siswa  dan  guru  selama  proses  pembelajaran
berlangsung.  Dalam  penelitian  ini,  peneliti  bertindak  sebagai  partisipan  pasif yang berada di bangku paling belakang agar dapat mengamati jalannya proses
pembelajaran menyimak cerpen dengan teknik make a match. Berdasarkan  pengamatan  peneliti,  secara  garis  besar  diperoleh
gambaran  tentang  proses  kegiatan  belajar  mengajar  pada  siklus  I  sebagai berikut.
1 Sebelum  mengajar,  guru  mempersiapkan  rencana  pembelajaran  yang
akan dijadikan pedoman dalam mengajar. 2
Pelaksanaan tindakan pada siklus I berlangsung selama 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu  yaitu 3 x 35 menit,  diikuti oleh siswa kelas  V SD
Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo yang berjumlah 20 siswa. 3
Guru  melaksanakan  kegiatan  pembelajaran  menyimak  cerpen  dengan cukup baik, yaitu guru mengajar dengan arah dan tujuan yang jelas. Pada
awal  pembelajaran,  guru  mengemukakan  dengan  jelas  tentang  materi yang  harus  dikuasai,  yaitu  mengidentifikasi  unsur-unsur  cerita  tema,
tokoh,  latar,  dan  amanat  dari  cerpen  yang  akan  dibacakan.  Guru  tidak hanya  ceramah,  tetapi  juga  menggunakan  metode  tanya  jawab.
Pembelajaran  berlangsung  dua  arah  antara  guru  dan  siswa.  Kemudian guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif teknik Make a
Match. 4
Ketika guru menyampaikan materi, beberapa siswa tampak masih kurang berminat,  malas,  dan  beraktivitas  sendiri.  Begitu  juga  pada  saat  guru
membacakan  bahan  simakan  cerpen,  beberapa  siswa  masih  belum fokus.  Akan  tetapi,  sebagian  besar  siswa  sudah  tampak  antusias  dalam
mengikuti proses pembelajaran menyimak.
commit to user 74
Gambar 6. Siswa Menyimak Cerpen yang Dibacakan oleh Guru 5
Setelah  memberi  penjelasan,  guru  membagi  kelompok  berdasarkan tempat  duduk  siswa.  Satu  kelompok  terdiri  dari  10  siswa,  sehingga  di
kelas  tersebut  hanya  terdapat  2  kelompok.  Guru  meminta  siswa mengingat  lagi  bahan  simakan  yang  telah  dibacakan  dengan
menggunakan  teknik  make  a  match.  Guru  membagikan  kartu-kartu pertanyaan-jawaban kepada siswa. Tiap siswa mendapatkan 1 kartu. Guru
melarang siswa membuka kartu yang mereka bawa sebelum ada aba-aba dari guru untuk membukanya.
Gambar 7. Siswa Menerima Kartu dari Guru 6
Setelah semua siswa mendapat kartu, guru meminta siswa untuk bersama- sama membuka kartu  yang dibawa, dan siswa diminta membaca kalimat
yang ada pada kartu masing-masing. Setelah itu, guru memberikan waktu 10  menit  kepada  siswa  untuk  mencari  pasangan  yang  mereka  anggap
cocok  dari  kartu  pertanyaan  maupun  kartu  jawaban  yang  mereka  bawa
commit to user 75
masing-masing. Siswa tampak aktif dalam mencari pasangannya. Namun ada beberapa siswa juga yang hanya diam tidak mau berkeliling mencari
pasangannya, hanya menunggu teman yang lain menghampiri.
Gambar 8. Siswa Mulai Mencari Pasangannya 7
Setelah  waktu  habis,  guru  bersama-sama  siswa  mencocokkan  hasil  dari pasangan  yang  ada.  Guru  meminta  tiap  siswa  berdiri  dan  membacakan
kartu  yang  mereka  bawa,  kemudian  teman  yang  lain  bertugas menanggapi, apakah pasangan tersebut sudah benar atau belum. Pada sesi
ini,  beberapa  siswa  tampak  ragu-ragu  dalam  membacakan  kartunya. Mereka
tampak belum
yakin dengan
pasangannya. Dalam
mencocokkanmenanggapi  pasangan  yang  sudah  terbentuk,  siswa menjawab  secara  serentak  dan  bersamaan.  Ketika  guru  meminta  siswa
mengacungkan  jari  untuk  memberikan  pendapat,  tidak  ada  siswa  yang mau mengangkat tangan.
Gambar 9. Siswa dan Guru Mencocokkan Pasangan yang Telah Terbentuk
commit to user 76
8 Setelah semua pasangan sudah dicocokkan, guru memberikan soal kepada
siswa  terkait  unsur-unsur  yang  ada  dalam  cerpen  sebagai  evaluasi  dari pembelajaran menyimak  yang sudah dilaksanakan. Siswa tampak tenang
dalam  mengerjakan  soal.  Sebagian  siswa  juga  tampak  masih  kesulitan dalam  mengerjakan  soal,  terlihat  dari  beberapa  siswa  masih  ada  yang
bertanya  kepada  guru  terkait  soal  yang  diberikan.  Siswa  masih  bingung dan bertanya tentang unsur-unsur cerpen.
Gambar 10. Siswa Mengerjakan Soal dari Guru 9
Ketika  tahap  refleksi,  beberapa  siswa  yang  duduk  di  bangku  bagian belakang,  khususnya  siswa  putra  masih  tampak  tidak  fokus  dan  tidak
memperhatikan.  Mereka  asyik  mengobrol  dengan  teman  yang  lain. Namun  siswa  yang  duduk  di  bangku  bagian  depan  dan  sebagian  besar
siswa  putri  aktif  memperhatikan  guru  dan  menjawab  pertanyaan  dari guru.
10 Kelemahan  atau  kekurangan  selama  pelaksanaan  tindakan  Siklus  I  ini
dapat dilihat dari beberapa aspek berikut. a
Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu sebagai berikut. 1
Siswa  terlihat  belum  sepenuhnya  aktif  dalam  mengikuti pembelajaran.  Sebagian  siswa  masih  melakukan  aktivitas  pribadi
seperti mengganggu teman, berbicara dan bercanda dengan teman saat guru memberikan materi dan saat guru membacakan cerpen.
commit to user 77
2 Ketika siswa diminta mencari pasangan, belum semua siswa aktif
dalam  mencari  pasangannya.  Sebagian  dari  mereka  ada  yang cuma duduk dan menunggu pasangannya datang.
3 Siswa  masih  susah  dalam  mengacungkan  jari  secara  sukarela
untuk  menanggapi  pasangan-pasangan  yang  sudah  terbentuk, apakah  sudah  benar  atau  belum.  Mereka  hanya  berani  menjawab
secara bersamaan. 4
Siswa  masih  kurang  aktif  dalam  menjawab  pertanyaan  yang diajukan oleh guru.
5 Meski  tenang,  namun  siswa  tampak  tidak  bersemangat  dalam
mengerjakan soal dari guru. b
Kelemahan yang ditemukan dari guru sebagai berikut. 1
Posisi  guru  dalam  memberikan  materi  dan  membacakan  bahan simakan  masih  berada  di  samping  tempat  duduknya,  sehingga
pengelolaan kelas kurang maksimal. 2
Guru jarang menegur siswa yang tidak aktif dan tidak fokus pada pelajaran yang berlangsung.
3 Guru tidak memperhatikan kondisi fisik ruang kelas. Pintu kelas
dibiarkan terbuka, sehingga siswa sering mengalihkan pandangan ke luar kelas.
4 Guru  kurang  memberikan  pantauan  kepada  siswa  saat  mereka
bergerak  mencari  pasangan  dan  saat  mengerjakan  soal.  Guru hanya  duduk  di  bangkunya,  sehingga  siswa  gaduh  dan  saling
mencontek. c
Kelemahan  pembelajaran  menyimak  dengan  teknik  Make  a  Match yaitu  siswa  masih  merasa  teknik  Make  a  Match  itu  asing  dan  baru,
sehingga mereka belum begitu memahami pelaksanaan dari teknik ini. Mereka  masih  bergerombol  dalam  mencari  pasangan,  sehingga
suasana kelas menjadi tidak terkondisikan.
commit to user 78
11 Peningkatan  kualitas  proses  dan  hasil  pembelajaran  menyimak  tampak
dari indikator berikut. a
Perhatian dan konsentrasi siswa saat mendengarkan bahan simakan. Berdasarkan  pengamatan  peneliti  dengan  menggunakan  pedoman
observasi,  diketahui  bahwa  siswa  yang  perhatian  dan  berkonsentrasi saat  mendengarkan  bahan  simakan  sebanyak  12  siswa  atau  60
siswa,  sedangkan  8  siswa  atau  40    siswa  lainnya  kurang memperhatikan  dan  kurang  konsentrasi.  Siswa  tersebut  pada
umumnya  adalah  siswa  putra  yang  duduk  di  deret  bangku  bagian belakang dan di dekat dinding.
b Kerjasama siswa.
Ketika  proses  pembelajaran  menyimak,  dalam  siklus  I  ini  ada  15 siswa  atau  75    siswa  yang  bekerja  sama  dalam  penerapan  teknik
make  a  match,  yaitu  ketika  semua  siswa  bergerak  mencari pasangannya. Ada 5 siswa atau 25  siswa yang cenderung diam dan
tidak mau bekerja sama dengan teman yang lain. Mereka hanya duduk menunggu teman lain yang mencari pasangan datang menghampiri.
c Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Siswa  dalam  menjawab  pertanyaan  pada  pembelajaran  menyimak siklus  I ini tergolong  cukup aktif. Terdapat  8 siswa atau  40   siswa
yang  aktif  dalam  menjawab  pertanyaan.  Mereka  menjawab pertanyaan  secara  bersama-sama.  Sedangkan  12  siswa  atau  60
siswa  masih  kurang  aktif.  Mereka  cenderung  diam  dan  tidak  mau berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan dari guru.
d Keaktifan dalam mengerjakan tugas.
Siswa  yang  betul-betul  aktif  dalam  mengerjakan  tugas  pada  siklus  I ini  ada  9  siswa  atau  45    siswa.  Sedangkan  siswa  yang  lain  yaitu
sebanyak 11 siswa atau 55  siswa belum tampak sungguh-sungguh mengerjakan tugas. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk
bercakap-cakap dan bercanda dengan teman yang lain.
commit to user 79
e Ketuntasan hasil belajar siswa dalam menyimak cerpen.
Ketuntasan  siswa  dalam  pembelajaran  menyimak  cerpen  ini  dinilai berdasarkan  pada  beberapa  hal,  di  antaranya  yaitu:  1  ketepatan
dalam  menentukan  tema,  2  ketepatan  dalam  menyebutkan  tokoh- tokoh  yang  ada  dalam  cerpen,  3  ketepatan  dalam  menyebutkan
latarsetting  dalam  cerpen,  4  ketepatan  dalam  menuliskan  amanat yang  terkandung  dalam  cerpen  yang  sudah  dibacakan,  dan  5
kemampuan dalam menuliskan kembali cerpen yang sudah dibacakan, yaitu  mencakup  pemahaman  dan  kelengkapan  akan  isi  cerpen  yang
sudah  dibacakan,  ketepatan  penggunaan  diksi,  ketepatan  struktur kalimat, dan ketepatan dalam ejaantata tulis. Ketuntasan hasil belajar
pada  siklus  I  ini  mencapai  50  .  Hal  ini  dilihat  dari  jumlah  siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 berjumlah 10
siswa dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran menyimak. Dengan  demikian,  kualitas  hasil  pembelajaran  menyimak
cerpen pada siswa kelas  V SD Negeri Plumbon 01 berdasarkan nilai ulangan  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  ada  peningkatan  dari
hasil  pratindakan.  Terbukti  ada  10  siswa  yang  mendapat  nilai  lebih dari  65.  Ada  10  siswa  yang  masih  memperoleh  nilai  kurang  dari  65.
Ada  satu  siswa  yang  mendapat  nilai  36,7.  Ada  lima  siswa  yang mendapat nilai antara 40-50. Ada dua siswa yang mendapat nilai 53,3.
Siswa  yang  memperoleh  nilai  antara  60-69  ada  tiga  siswa.  Ada  dua siswa  mendapat  nilai  73,3.  Ada  empat  siswa  memperoleh  nilai  76,7.
Siswa  yang  mendapat  nilai  83,3  ada  tiga  siswa.  Nilai  tertinggi  pada pembelajaran menyimak cerpen siklus I ini adalah 83,3. Peningkatan
nilai  pembelajaran  menyimak  tersebut  tampak  jelas  pada  grafik  dan tabel perbandingan nilai pembelajaran menyimak di bawah ini.
commit to user 80
Gambar  11. Grafik Perbandingan Nilai Pembelajaran Menyimak Siswa
Berdasarkan  grafik  tersebut  dapat  dilihat  nilai  menyimak siswa. Pada kegiatan pratindakan tampak bahwa masih banyak siswa
yang  mendapat  nilai  di  bawah  65,  sedangkan  pada  siklus  I  banyak siswa  yang  sudah  mendapat  nilai  di  atas  65.  Berdasarkan  grafik
tersebut  tampak  bahwa  nilai  siswa  pada  siklus  I  lebih  baik  daripada nilai siswa pada pratindakan. Siswa  yang mendapat  nilai  kurang dari
65 belum tuntas pada pratindakan lebih banyak daripada siklus I.
d. Analisis dan Refleksi