commit to user 99
Gambar  15. Grafik Perbandingan Nilai Pembelajaran Menyimak Berdasarkan  grafik  tersebut  dapat  dilihat  nilai  menyimak
siswa. Pada kegiatan siklus I tampak bahwa masih banyak siswa yang mendapat  nilai  di  bawah  65,  sedangkan  pada  siklus  II  banyak  siswa
yang  sudah  mendapat  nilai  di  atas  65.  Berdasarkan  grafik  tersebut tampak  bahwa  nilai  siswa  pada  siklus  II  lebih  baik  daripada  nilai
siswa pada siklus I. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 belum tuntas pada siklus I lebih banyak daripada siklus II.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan  hasil  observasi,  peneliti  menyimpulkan  bahwa  kualitas pembelajaran  menyimak  siklus  II  ini  proses  dan  hasil  telah  menunjukkan
peningkatan dari kondisi pada siklus I. 1
Perhatian  dan  konsentrasi  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran menyimak  khususnya  dalam  mendengarkan  bahan  simakan  dengan
menggunakan  teknik  make  a  match  ini  mengalami  peningkatan  dari  12 siswa 60  pada siklus I menjadi 14 siswa 70  pada siklus II. Meski
belum  sepenuhnya,  namun  siswa  sudah  tampak  lebih  tertarik  dan
10 20
30 40
50 60
70 80
90
no 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pratindakan Siklus I
Siklus II
commit to user 100
memperhatikan  apa  yang  guru  sampaikan,  dibanding  pada  saat  kegiatan siklus  I.  Pada  saat  siklus  II  ini  sudah  tampak  beberapa  siswa  yang
mencatat hal-hal yang penting dalam bahan bacaan yang diperdengarkan, tidak  seperti  pada  siklus  sebelumnya  yang  siswa  belum  begitu  sungguh-
sungguh dalam pembelajaran menyimak.  Indikator pengukuran perhatian dan  konsentrasi  siswa  ini  diukur  berdasarkan  jumlah  siswa  yang
menampakkan perhatian dan kesungguhannya dalam pembelajaran. 2
Kerjasama antarsiswa dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan siklus I yaitu dari 15 siswa atau
75    siswa  menjadi  16  siswa  atau  80    siswa.  Beberapa  siswa  sudah terlihat aktif dalam bekerja sama dan mencari pasangannya, mereka tidak
banyak yang terlihat hanya duduk seperti dalam siklus I. 3
Keaktifan dan antusias siswa dalam pembelajaran menyimak meningkat. Siswa  terlihat  lebih  aktif  untuk  menjawab  pertanyaan  dari  guru
dibandingkan dengan pada kegiatan siklus I. Dalam siklus II ini sudah ada beberapa  siswa  yang  secara  sukarela  mengacungkan  tangannya  untuk
menjawab  pertanyaan  dari  guru.  Siswa  juga  sudah  mampu  bekerja  sama dengan  teman  yang  lain  dalam  mencari  pasangan.  Pada  siklus  II  ini
keaktifan  siswa  mencapai  55  11  siswa  aktif  sedangkan  pada  siklus  I hanya  40  8  siswa  aktif.  Keaktifan  siswa  dapat  diamati  selama  proses
pembelajaran berlangsung. 4
Keaktifan  siswa  dalam  pembelajaran  menyimak  juga  tampak  pada  saat mereka  mengerjakan  tugas.  Dalam  siklus  I,  siswa  yang  bersungguh-
sungguh  dalam  mengerjakan  tugas  ada  9  siswa  atau  45    siswa. Sedangkan dalam siklus II ini, siswa yang tampak tenang dan bersunguh-
sungguh  dalam  mengerjakan  tugas  ada  12  siswa  atau  60    siswa. Sehingga, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas pada tindakan siklus
II ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan siklus I. 5
Kemampuan  siswa  dalam  pembelajaran  menyimak  cerpen  belum  begitu maksimal.  Hal  ini  terbukti  dari  20  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran
menyimak, hanya 13 siswa  yang tuntas atau sekitar 65  yang mendapat
commit to user 101
nilai 65 ke atas, yang lainnya masih di bawah KKM yang berlaku. Akan tetapi,  sudah  ada  peningkatan  dari  kegiatan  siklus  I,  karena  dalam
kegiatan pada siklus I siswa yang tuntas adalah 10 siswa atau sekitar 50 siswa yang tuntas.
6 Guru  juga  lebih  komunikatif  dalam  pembelajaran  menyimak  dengan
teknik make a match. Selain itu guru juga lebih memperhatikan posisinya dalam  membacakan  bahan  simakan.  Pada  siklus  I  guru  sudah  tampak
menjelaskan  materi  dengan  metode  tanya  jawab,  namun  ternyata  itu semua  tidak  cukup.  Pada  siklus  II  ini  selain  guru  menggunakan  tanya
jawab, guru juga memberikan contoh agar siswa lebih mudah memahami materi  yang  disampaikan.  Guru  dan  siswa  juga  bersama-sama  dalam
mencocokkan pasangan yang sudah terbentuk. Sudah ada beberapa siswa juga  yang  mau  merespon  pertanyaan-pertanyaan  dari  guru.  Hal  tersebut
membuktikan adanya interaksi yang lebih baik antara guru dan siswa. Kelemahan  atau  kekurangan  yang  ditemukan  dari  pelaksanaan
tindakan  siklus  II  ini  bersumber  dari  siswa,  guru,  dan  teknik  pengajarannya. Selanjutnya,  untuk  memperbaiki  beberapa  kekurangan  atau  kelemahan  yang
ada  pada  siklus  II  ini,  guru  dan  peneliti  akan  mengadakan  langkah-langkah perbaikan berikut.
1 Guru meningkatkan minat dan motivasi siswa khususnya pada saat bahan
bacaan  diperdengarkan  dengan  menggunakan  media  rekaman.  Selama  ini siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo masih sangat
jarang  diajar  dengan  menggunakan  media  audio  seperti  tape  recorder khususnya  dalam  pembelajaran  menyimak.  Guru  hanya  selalu
membacakannya di depan kelas. Untuk itu, guru perlu memberikan variasi dalam  menentukan  media  pembelajaran  menyimak  yang  salah  satu
alternatifnya  yaitu dengan menggunakan media rekaman agar siswa lebih tertarik lagi untuk mendengarkan.
2 Guru  meningkatkan  keaktifan  siswa  dengan  memberikan  tantangan  yang
berbeda  dari  sebelumnya.  Selain  guru  meminta  siswa  menanggapi pasangan  yang  sudah  terbentuk  secara  individu  atau  perseorangan,  guru
commit to user 102
juga  meminta  siswa  maju  ke  depan  kelas  untuk  menceritakan  kembali bahan  simakan  yang  telah  diperdengarkan.  Siswa  yang  mungkin  dalam
siklus  sebelumnya  belum  berkesempatan  menjawab  pertanyaan  dari  guru maupun  menanggapi  pasangan  yang  sudah  terbentuk,  dalam  siklus
berikutnya  ini  guru  akan  lebih  banyak  memberikan  kesempatan  untuk siswa  agar  bersikap  lebih  aktif.  Untuk  semua  itu  tentunya  guru  juga
memberikan tambahan reward selain nilai plus dan applause. 3
Guru memberikan variasi dalam penerapan teknik Make a Match. Teknik Make  a  Match  yang  tergolong  simpel  dan  mudah  diparaktikkan  akan
membuat  siswa  lebih  mudah  bosan.  Untuk  itu,  guru  perlu  memberikan variasi yaitu dengan mengubah keadaan kelas. Guru menggeser bangku ke
kanan dan ke kiri, sehingga posisi di tengah kelas kosong. Bagian tengah yang  kosong  tersebut  menjadi  tempat  siswa  dalam  menerapkan  teknik
Make  a  Match  yaitu  dalam  mencari  pasangan.  Selain  siswa  mendapatkan suasana  yang  baru,  siswa  juga  akan  lebih  mudah  dalam  mencari
pasangannya. Situasi dalam proses mencari pasangan pun akan lebih bisa rapi dan terkondisikan. Selain itu guru juga lebih mudah dalam memantau
siswa yang sudah aktif dan yang belum aktif. 4
Guru  perlu  bertindak  lebih  tegas  lagi  dalam  memberi  peringatan  kepada siswa.  Ketika  guru  memberikan  reward  kepada  siswa  yang  aktif,  maka
guru pun perlu memberikan hukuman bagi siswa yang nakal, lebih banyak bercanda  dan  tidak  bersungguh-sungguh  dalam  mengikuti  pembelajaran
menyimak.  Jadi  ketika  siswa  sudah  diperingatkan  satu  kali,  mereka  tidak akan mengulanginya lagi.
5 Selain  guru  memberikan  materi  tentang  unsur-unsur  cerpen  yang
mencakup  tema,  tokoh,  latar,  dan  amanat;  guru  juga  perlu  memberikan materi  tentang  bagaimana  menulis  yang  baik,  terutama  dari  segi  bahasa
dan  tata  baca  yang  menyertainya.  Hal  ini  dilakukan  mengingat  dalam penilaian  keterampilan  menyimak  juga  terdapat  penilaian  dalam  aspek
penulisan,  yaitu  menuliskan  kembali  bahan  simakan  dengan  bahasa sendiri.
commit to user 103
Tabel 11. Nilai Proses  dan  Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menyimak Cerpen  Siswa  Kelas  V  SD  Negeri  Plumbon  01  Mojolaban
Sukoharjo. a.
Perolehan Nilai Proses Pembelajaran Menyimak Siklus II No.
No. Induk
Nama Siswa Perilaku
I II
III IV
1. 3469
Agus Suparno 3
3 3
3 2.
3489 Agustina Dwi Rahmawati
4 4
4 3
3. 3490
Agitalia Eka Pratama 4
5 3
4 4.
3491 Arun Rahmawati
4 5
4 4
5. 3492
Afri Baida Asiyah 4
5 4
5 6.
3493 Anggun Puspa Ningrum
4 4
3 5
7. 3494
Ago Hardianto Putra 4
5 3
2 8.
3496 Amalia Khoirunnisa
4 5
4 5
9. 3497
Bastiar Stiba Gilang Pandega 3
4 3
2 10.
3500 Erfan Hayqal Wiranto
3 3
4 2
11. 3501
Henri Wibowo 4
3 4
2 12.
3502 Imron Syafei
3 4
4 2
13. 3503
Kadek Deny Setiyo Budi -
- -
- 14.
3504 Kurniawati
4 5
3 4
15. 3507
Ngesti Untari Setiarini 4
5 4
5 16.
3508 Nanik Fitri Nur Ramadhani
4 5
3 4
17. 3510
Rizki Maulina 3
5 3
4 18.
3511 Radityo Tri Anjasmoro
3 4
4 4
19. 3514
Taufiq Nuril Anwar 4
3 4
2 20.
3516 Wahyu Ningsih
4 5
4 4
21. 3554
Munik Diah Alvianti 4
5 3
5
Persentase siswa dengan kriteria baiksangat baik 70
80 55
60
commit to user 104
Keterangan: Aspek Penilaian:
I : Perhatian dan konsentrasi siswa dalam mendengarkan bahan simakan
II  : Kerja sama antarsiswa III  : Antusias dalam menjawab pertanyaan
IV  : Keaktifan dalam mengerjakan tugas
Kriteria Penskoran: 1
: sangat kurang 2
: kurang 3
: cukupsedang 4
: baik 5
: sangat baik
commit to user 105
b. Perbandingan  Hasil  Tes  Kemampuan  Menyimak  Cerpen  pada  Siswa