commit to user 80
Gambar  11. Grafik Perbandingan Nilai Pembelajaran Menyimak Siswa
Berdasarkan  grafik  tersebut  dapat  dilihat  nilai  menyimak siswa. Pada kegiatan pratindakan tampak bahwa masih banyak siswa
yang  mendapat  nilai  di  bawah  65,  sedangkan  pada  siklus  I  banyak siswa  yang  sudah  mendapat  nilai  di  atas  65.  Berdasarkan  grafik
tersebut  tampak  bahwa  nilai  siswa  pada  siklus  I  lebih  baik  daripada nilai siswa pada pratindakan. Siswa  yang mendapat  nilai  kurang dari
65 belum tuntas pada pratindakan lebih banyak daripada siklus I.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan  hasil  observasi,  peneliti  menyimpulkan  bahwa  kualitas pembelajaran  menyimak  siklus  I  ini  proses  dan  hasil  telah  menunjukkan
peningkatan dari kondisi awal pratindakan. Hal tersebut ditunjukkan oleh: 1
Perhatian dan konsentrasi  siswa pada saat  mendengarkan bahan simakan yang berupa pembacaan cerpen anak dengan menggunakan teknik make a
match  mengalami  peningkatan  dari  9  siswa  43    pada  pratindakan menjadi 12 siswa 60  pada siklus I. Meski belum sepenuhnya, namun
siswa  sudah  tampak  lebih  tertarik  dan  memperhatikan  apa  yang  guru
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 pratindakan
siklus 1
commit to user 81
sampaikan,  dibanding  pada  saat  kegiatan  pratindakan.  Indikator pengukuran perhatian dan konsentrasi siswa ini diukur berdasarkan jumlah
siswa  yang  menampakkan  perhatian  dan  kesungguhannya  dalam pembelajaran menyimak, khususnya dalam mendengarkan bahan simakan.
2 Kerjasama  antarsiswa  dalam  pembelajaran  menyimak  cerpen  ini  juga
mengalami  peningkatan.  Dalam  siklus  I  ini  guru  menggunakan  model pembelajaran  kooperatif  teknik  make  a  match,  yang  melibatkan  siswa
untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam sebuah kelompok. Oleh sebab itu, dalam aspek ini mengalami peningkatan mencapai 75  atau 15 siswa
mampu  bekerja  sama  dengan  siswa  yang  lain,  dibandingkan  dengan kegiatan pratindakan yang sama sekali tidak ada kerjasama antarsiswa.
3 Keaktifan  maupun  antusias  siswa  dalam  menjawab  pertanyaan  dari  guru
mengalami  peningkatan.  Pada  kegiatan  pratindakan  guru  lebih  banyak berceramah dan hanya sedikit memberikan tanya jawab terkait materi yang
diajarkan, sehingga siswa yang aktif pun sedikit. Pada siklus I ini keaktifan siswa  mencapai  40    8  siswa  aktif  sedangkan  pada  pratindakan  hanya
25 5 siswa aktif. Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan tersebut kebanyakan  adalah  siswa  yang  duduk  di  bangku  paling  depan.  Keaktifan
siswa dapat diamati selama proses pembelajaran berlangsung. 4
Keaktifan  siswa  dalam  mengerjakan  tugas  pun  mengalami  peningkatan. Dalam kegiatan pratindakan, siswa terlihat  kurang bersemangat  dan tidak
sungguh-sungguh  dalam  mengerjakan  soal.  Mereka  pun  terlihat  kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Namun dalam siklus I
ini  keaktifan  siswa  dalam  mengerjakan  tugas  mengalami  peningkatan mencapai  45    atau  sebanyak  9  siswa.  Mereka  sudah  tampak  lebih
bersemangat dalam mengerjakan tugas dibandingkan saat pratindakan. 5
Kemampuan  siswa  dalam  pembelajaran  menyimak  cerpen  belum  begitu maksimal.  Hal  ini  terbukti  dari  20  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran
menyimak,  hanya  10  siswa  yang  tuntas  atau  sekitar  50  yang  mendapat nilai  65  ke  atas,  yang  lainnya  masih  di  bawah  KKM  yang  berlaku.  Akan
commit to user 82
tetapi, sudah ada peningkatan dari pratindakan, karena dalam pratindakan siswa yang tuntas adalah 7 siswa atau sekitar 33,3  siswa yang tuntas.
6 Guru  juga  lebih  komunikatif  dalam  pembelajaran  menyimak  dengan
teknik  make  a  match.  Pada  pratindakan  survei  awal  guru  tampak menjelaskan  dengan  metode  ceramah  saja,  sedangkan  pada  siklus  I  ini
guru  sudah  menggunakan  metode  tanya  jawab.  Guru  dan  siswa  juga bersama-sama  dalam  mencocokkan  pasangan  yang  sudah  terbentuk.  Hal
tersebut membuktikan sudah adanya interaksi antara guru dan siswa. Kelemahan  atau  kekurangan  yang  ditemukan  dari  pelaksanaan
tindakan  siklus  I  ini  bersumber  dari  siswa,  guru,  dan  teknik  pengajarannya. Selanjutnya,  untuk  memperbaiki  beberapa  kekurangan  atau  kelemahan  yang
ada  pada  siklus  I  ini,  guru  dan  peneliti  akan  mengadakan  langkah-langkah perbaikan sebagai berikut:
1 Guru meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan mengubah sedikit
posisinya. Guru tidak hanya duduk dan menjelaskan materi di bangkunya, tetapi  lebih  mendekat  kepada  siswa.  Dalam  membacakan  bahan  simakan,
guru  sebaiknya  lebih  menggunakan  nada  dan  intonasi  yang  tepat  agar siswa  juga  lebih  tertarik  mendengarkan.  Selain  itu,  guru  juga  sebaiknya
lebih tegas untuk menegur siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran. 2
Guru  sebaiknya  lebih  memperhatikan  kondisi  fisik  ruang  kelas.  Dalam pembelajaran menyimak dibutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi, untuk
itu  sebaiknya  guru  menutup  pintu  kelas  agar  siswa  tidak  mengalihkan pandangan ke luar, dan tetap berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
3 Guru  sebaiknya  juga  memantau  siswa  pada  saat  siswa  mulai  mencari
pasangannya. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi siswa yang hanya duduk-duduk,  dan  tidak  mau  aktif  mencari  pasangannya.  Selain  itu  juga
agar  siswa  tidak  bermain  curang,  yaitu  dengan  memberitahukan  jawaban kepada teman yang lain.
commit to user 83
4 Agar  hasil  pembelajaran  dapat  lebih  ditingkatkan,  sebaiknya  guru
menjelaskan kembali materi yang dipelajari dengan memberikan beberapa contoh, sehingga siswa lebih mudah paham dan lebih siap terkait apa yang
seharusnya mereka persiapkan. 5
Guru  sebaiknya  memberikan  reward  kepada  siswa  yang  dianggap  aktif dengan tujuan untuk mendorong siswa agar lebih berkonsentrasi dan juga
lebih  aktif  dalam  pembelajaran  menyimak,  misalnya  dalam  merespon pertanyaan dari guru. Reward yang diberikan dapat berupa pujian seperti:
bagus,  baik  sekali,  benar,  pintar,  atau  juga  bisa  dengan  memberikan  nilai tambahan kepada siswa yang aktif.
6 Guru  sebaiknya  menjelaskan  tentang  penerapan  teknik  make  a  match
dalam  pembelajaran  menyimak  ini  dengan  lebih  detail  dan  runtut  agar dalam  praktiknya  siswa  sudah  paham  dan  tidak  bingung  lagi.  Siswa  juga
mampu  bergerak  dalam  mencari  pasangan  dengan  teratur,  tidak bergerombol dan gaduh seperti sebelumnya.
commit to user 84
Tabel 10. Nilai Proses  dan  Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menyimak Cerpen  Siswa  Kelas  V  SD  Negeri  Plumbon  01  Mojolaban
Sukoharjo. a.
Perolehan Nilai Proses Pembelajaran Menyimak Siklus I. No.
No. Induk
Nama Siswa Perilaku
I II
III IV
1. 3469
Agus Suparno 3
3 2
2 2.
3489 Agustina Dwi Rahmawati
4 4
3 3
3. 3490
Agitalia Eka Pratama 4
4 4
5 4.
3491 Arun Rahmawati
3 4
4 4
5. 3492
Afri Baida Asiyah 4
4 3
4 6.
3493 Anggun Puspa Ningrum
3 4
2 3
7. 3494
Ago Hardianto Putra 4
4 2
2 8.
3496 Amalia Khoirunnisa
4 4
4 5
9. 3497
Bastiar Stiba Gilang Pandega 3
4 2
2 10.
3500 Erfan Hayqal Wiranto
3 3
2 2
11. 3501
Henri Wibowo 3
3 2
2 12.
3502 Imron Syafei
3 4
3 2
13. 3503
Kadek Deny Setiyo Budi -
- -
- 14.
3504 Kurniawati
4 4
2 4
15. 3507
Ngesti Untari Setiarini 4
4 4
5 16.
3508 Nanik Fitri Nur Ramadhani
4 4
4 4
17. 3510
Rizki Maulina 4
4 3
4 18.
3511 Radityo Tri Anjasmoro
3 3
4 3
19. 3514
Taufiq Nuril Anwar 4
3 4
2 20.
3516 Wahyu Ningsih
4 4
4 2
21. 3554
Munik Diah Alvianti 4
4 2
4
Persentase siswa dengan kriteria baiksangat baik 60
75 40
45
commit to user 85
Keterangan: Aspek Penilaian:
I : Perhatian dan konsentrasi siswa dalam mendengarkan bahan simakan
II  : Kerja sama antarsiswa III  : Antusias dalam menjawab pertanyaan
IV  : Keaktifan dalam mengerjakan tugas
Kriteria Penskoran: 1
: sangat kurang 2
: kurang 3
: cukupsedang 4
: baik 5
: sangat baik
commit to user 86
b. Perbandingan  Hasil  Tes  Kemampuan  Menyimak  Cerpen  pada  Siswa