Analisis dan Refleksi Siklus Ketiga

commit to user 120 Gambar 21. Grafik Perbandingan Nilai Pembelajaran Menyimak Cerpen Siswa Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat nilai menyimak siswa. Berdasarkan grafik, tampak bahwa nilai siswa pada siklus III lebih baik atau lebih tinggi daripada nilai siswa pada siklus I, siklus II dan pada pratindakan. Pada siklus III terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 lebih banyak daripada siklus sebelumnya. Dengan demikian siswa yang tuntas pada siklus III ini juga lebih banyak dari pada siklus II yaitu dari 13 siswa atau 65 siswa menjadi 17 siswa atau 85 siswa.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus III ini, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menyimak cerpen telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pelaksanaan tindakan siklus II lalu. 1 Perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran menyimak khususnya saat mendengarkan bahan simakan dengan menggunakan teknik make a match ini mengalami peningkatan dari 14 siswa 70 pada siklus II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Pratindakan Siklus I Siklus II Siklus III commit to user 121 menjadi 17 siswa 85 pada siklus III. Pada siklus III ini bahan simakan berupa rekaman pembacaan cerpen, yang siswa sendiri jarang menggunakan media seperti itu, sehingga hampir semua siswa tampak tertarik dan lebih memperhatikan bahan simakan yang diperdengarkan. Mereka juga mencatat hal-hal yang mereka anggap penting dari bahan simakan tersebut, tidak seperti pada siklus sebelumnya yang siswa belum begitu sungguh-sungguh dalam pembelajaran menyimak. Indikator pengukuran perhatian dan konsentrasi siswa ini diukur berdasarkan jumlah siswa yang menampakkan ketertarikan dan perhatiannya dalam proses pembelajaran, khususnya saat mendengarkan bahan simakan. 2 Kerjasama antarsiswa dalam tindakan siklus III ini mengalami peningkatan. Siswa yang melakukan kerjasama pada siklus II sebanyak 16 siswa atau 80 siswa, sedangkan pada siklus III ini ada 18 siswa atau 90 siswa. Dalam siklus III ini mereka mendapatkan tempat yang lebih leluasa untuk mencari pasangannya karena ruang kelas sudah ditata sedemikian rupa, sehingga hampir semua siswa tampak lebih tertarik untuk aktif bergerak dan bertanya jawab dengan siswa yang lain agar dapat menemukan pasangan yang cocok terlebih dahulu. 3 Keaktifan siswa dalam pembelajaran menyimak meningkat. Siswa terlihat lebih aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru dibandingkan dengan pada kegiatan siklus II. Dalam siklus III ini sudah cukup banyak siswa yang secara sukarela mengacungkan tangannya untuk menjawab pertanyaan dari guru. Beberapa siswa juga ada yang berani maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali bahan simakan yang telah mereka dengarkan sebelumnya. Pada siklus III ini keaktifan siswa mencapai 80 16 siswa aktif sedangkan pada siklus II hanya 55 11 siswa aktif. Keaktifan siswa dapat diamati selama proses pembelajaran berlangsung. 4 Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas pada siklus III juga mengalami peningkatan. Siswa yang tenang dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas pada siklus II sebanyak 12 siswa atau 60 siswa, sedangkan pada tindakan siklus III ini siswa yang tenang dan bersungguh- commit to user 122 sungguh dalam mengerjakan tugas sebanyak 16 siswa atau 80 siswa. Tidak seperti pada siklus sebelumnya, pada siklus III ini siswa sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas. Namun meski begitu, masih ada siswa yang berdiskusi tentang jawaban atas soal yang diberikan oleh guru. 5 Kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak cerpen sudah cukup baik. Hal ini terbukti dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran menyimak cerpen, ada 17 siswa yang tuntas atau sekitar 85 yang mendapat nilai 65 ke atas, yang lainnya masih di bawah KKM yang berlaku. Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menyimak cerpen ini sebanyak 3 siswa atau 15 siswa. Dibandingkan dengan siklus sebelumnya, pada siklus III ini hasil pembelajaran siswa meningkat. Siswa yang tuntas atau memenuhi KKM yang berlaku pada siklus II hanya 13 siswa atau 65 siswa. 6 Guru juga lebih komunikatif dalam pembelajaran menyimak dengan teknik make a match. Pada siklus I guru sudah tampak menjelaskan materi dengan metode tanya jawab, selain itu guru juga sudah mulai memperhatikan posisinya dalam mengajar. Pada siklus II guru memberikan contoh dari materi yang diajarkan agar siswa lebih mudah dalam memahaminya. Pada siklus III ini guru juga memberikan tambahan materi tentang penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat, penggunaan huruf kapital yang tepat, dan penggunaan bahasa yang baik. Selain itu dalam proses pembelajaran siklus III ini guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan kembali bahan simakan yang telah diperdengarkan, sehingga kesempatan siswa untuk aktif juga lebih besar. Guru juga memantau dan memberikan teguran kepada siswa yang tidak fokus dalam proses pembelajaran menyimak. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas proses dan hasil yang cukup signifikan dari siklus sebelumnya. Akan tetapi, masih ada beberapa fakta yang menunjukkan bahwa masih ada kekurangan dalam pembelajaran ini. Fakta-fakta tersebut antara lain: 1 3 siswa atau 15 siswa menunjukkan commit to user 123 sikap kurang memperhatikan dan kurang berkonsentrasi dalam menyimak cerpen yang diperdengarkan; 2 2 siswa atau 10 siswa menunjukkan sikap kurang aktif dalam bekerja sama dengan teman, khususnya pada saat mencari pasangan; 3 4 siswa atau 20 siswa belum menunjukkan sikap aktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru; 4 4 siswa atau 20 siswa juga belum menunjukkan sikap aktif dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru; dan 5 3 siswa atau 15 siswa masih mendapat nilai kurang dari 65 atau masih belum mencapai batas ketuntasan. Berkaitan dengan fakta-fakta mengenai kekurangan pembelajaran tersebut, peneliti dan guru melakukan refleksi berikut: 1 adanya siswa yang kurang memperhatikan dan kurang berkonsentrasi dalam mendengarkan bahan simakan dikarenakan kurang memperhatikan pada awal pembelajaran, sehingga mereka masih bingung mau apa terkait bahan simakan yang diperdengarkan; 2 ada siswa yang masih belum mau bekerja sama karena mengandalkan kemampuan teman yang lain; 3 adanya siswa yang kurang aktif dan antusias dalam menjawab pertanyaan guru dikarenakan siswa malu dan belum percaya diri dalam memberikan tanggapan mereka; 4 adanya siswa yang belum terlihat sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal dikarenakan siswa tersebut tidak fokus selama proses pembelajaran, sehingga tidak tahu jawaban dari soal yang diberikan; dan 5 ada siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal disebabkan ketika guru memberikan materi, memperdengarkan bahan simakan, dan dalam menerapkan teknik make a match mencari pasangan siswa tersebut tampak tidak serius dan tidak aktif. Penelitian tindakan kelas ini diakhiri sampai tindakan pada siklus III, hal ini disebabkan indikator yang dirumuskan sejak awal penelitian sudah tercapai atau dapat terpenuhi. Adapun hasil pelaksanaan siklus I sampai siklus III di atas, dapat dibuat rekapitulasi seperti pada tabel berikut ini. commit to user 124 Tabel 12. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III No Indikator Persentase yang dicapai Siklus I Siklus II Siklus III 1. Perhatian dan konsentrasi dalam da mendengarkan bahan simakan 60 70 85 2. Kerja sama antarsiswa 75 80 90 3. Antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru 40 55 80 4 Keaktifan dalam mengerjakan soal 45 60 80 5. Ketuntasan hasil belajar siswa mampu mengidentifikasi unsur- unsur cerpen yang mencakup: tema, tokoh, latar, dan amanat 50 65 85 Berdasarkan data pada rekapitulasi di atas, dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan pada indikator dari pelaksanaan tindakan siklus I, II, dan III. Peningkatan yang signifikan terjadi pada dua indikator yaitu pada indikator 4, dari siklus I ke siklus III yang peningkatannya mencapai 35. Demikian juga dengan indikator 5 dari siklus I ke siklus III yang peningkatannya mencapai 35. Adapun peningkatan yang siginifikan pada tindakan siklus I ke siklus II terjadi pada indikator ke 3, 4, dan 5 yang mencapai 15. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match Mencari Pasangan pada pembelajaran menyimak cerpen siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo, dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menyimak. Selain itu, data di atas menunjukkan bahwa kelima indikator penelitian telah tercapai pada siklus III, bahkan semua sudah melampaui target. commit to user 125 Tabel 13. Nilai Proses dan Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menyimak Cerpen Siswa Kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo. a. Perolehan Nilai Proses Pembelajaran Menyimak Siklus III No. No. Induk Nama Siswa Perilaku I II III IV 1. 3469 Agus Suparno 3 3 3 3 2. 3489 Agustina Dwi Rahmawati 5 5 5 4 3. 3490 Agitalia Eka Pratama 5 5 5 5 4. 3491 Arun Rahmawati 5 5 4 5 5. 3492 Afri Baida Asiyah 5 5 5 5 6. 3493 Anggun Puspa Ningrum 5 5 3 5 7. 3494 Ago Hardianto Putra 5 4 3 3 8. 3496 Amalia Khoirunnisa 5 5 4 5 9. 3497 Bastiar Stiba Gilang Pandega 4 4 4 4 10. 3500 Erfan Hayqal Wiranto 4 4 4 3 11. 3501 Henri Wibowo 3 4 4 4 12. 3502 Imron Syafei 3 3 4 3 13. 3503 Kadek Deny Setiyo Budi - - - - 14. 3504 Kurniawati 5 5 5 5 15. 3507 Ngesti Untari Setiarini 5 5 4 5 16. 3508 Nanik Fitri Nur Ramadhani 5 5 5 5 17. 3510 Rizki Maulina 5 5 3 4 18. 3511 Radityo Tri Anjasmoro 5 5 5 5 19. 3514 Taufiq Nuril Anwar 4 5 4 5 20. 3516 Wahyu Ningsih 5 5 4 5 21. 3554 Munik Diah Alvianti 5 5 5 5 Persentase siswa dengan kriteria baiksangat baik 85 90 80 80 commit to user 126 Keterangan: Aspek Penilaian: I : Perhatian dan konsentrasi siswa dalam mendengarkan bahan simakan II : Kerja sama antarsiswa III : Antusias dalam menjawab pertanyaan IV : Keaktifan dalam mengerjakan tugas Kriteria Penskoran: 1 : sangat kurang 2 : kurang 3 : cukupsedang 4 : baik 5 : sangat baik commit to user 127

b. Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menyimak Cerpen pada Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PECAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N JETIS 04 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

32 221 102

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 117

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12