Observasi dan Interpretasi Siklus Ketiga

commit to user 113 13 Setelah waktu habis, dan semua sudah mendapatkan pasangannya, guru bersama siswa kemudian mencocokkan pasangan yang sudah terbentuk. Guru meminta satu per satu pasangan yang ada membacakan kartunya, dan siswa yang lain diminta menanggapi secara perseorangan yaitu dengan mengacungkan tangan secara sukarela. 14 Setelah semua sudah selesai dicocokkan, guru mengulang kembali kegiatan mencari pasangan tersebut dengan kelompok yang berbeda kelompok dibalik. Guru juga melakukan hal yang sama yaitu mencocokkan kartu yang ada. 15 Setelah selesai, guru meminta beberapa siswa maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali bahan simakan yang telah diperdengarkan. 16 Guru memberikan soal tertulis terkait unsusr-unsur yang ada dalam cerpen yang telah dibacakan sebagai bentuk evaluasi. 17 Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 18 Guru menutup pelajaran.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti sebagai partisipan pasif hanya menempatkan diri di tempat duduk paling belakang dan mengamati jalannya proses pembelajaran menyimak dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match. Tindakan ketiga yang dilakukan pada siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Februari 2011, pukul 07.30 WIB, yaitu pada jam pelajaran pertama sampai istirahat yang berlangsung selama 3 x 35 menit. Pada siklus ketiga ini siswa berjumlah 20 siswa. Sama seperti pada siklus sebelumnya, observasi ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menyimak cerpen. Berdasarkan kegiatan observasi, secara garis besar diperoleh gambaran pelaksanaan tindakan siklus III sebagai berikut. 1 Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar. commit to user 114 2 Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung selama satu kali pertemuan, diikuti oleh semua siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo yang berjumlah 20 siswa. 3 Guru sudah melakukan apersepsi dengan bertanya jawab terkait materi menyimak cerpen yang sudah lalu. Selain itu guru juga memberikan tambahan materi tentang penulisan huruf kapital yang tepat, penggunaan kata yang tepat, dan penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat. 4 Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari tersebut, baik itu dalam bahan simakan yang akan diperdengarkan maupun tata cara penerapan teknik make a match yang berbeda dari sebelumnya. Setelah semuanya jelas, guru memperdengarkan bahan simakan yang berupa rekaman pembacaan cerpen. Semua siswa sudah tampak antusias dan berkonsentrasi dalam mendengarkan bahan simakan. Mereka mendengarkan sambil mengeluarkan buku dan mencatat hal-hal yang mereka anggap penting dari bahan simakan yang diperdengarkan. Selain itu, karena bahan simakan yang diperdengarkan berupa rekaman, jadi guru sekaligus dapat memantau aktivitas siswa saat menyimak. Gambar 16. Siswa Berkonsentrasi dalam Mendengarkan Bahan Simakan 5 Setelah guru memperdengarkan bahan simakan, guru mulai menerapkan teknik make a match, yaitu dengan membagi siswa menjadi dua kelompok, yang masing-masing kelompok beranggotakan 10 siswa. Guru meminta semua siswa berdiri di tengah kelas sambil berhadapan antara kelompok satu dan kelompok yang lain. Guru membagikan kartu kepada siswa. Tiap commit to user 115 siswa mendapatkan satu kartu. Siswa yang berada di kelompok pertama mendapatkan kartu berwarna kuning yang berisi pertanyaan, sedangkan siswa yang berada di kelompok kedua mendapatkan kartu berwarna merah jambu yang berisi jawaban. Setelah semua siswa mendapatkan kartu, guru memberi aba-aba kepada siswa untuk membuka dan membaca isi dari kartu yang mereka bawa. Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan yang mereka anggap benar. Dalam kegiatan ini, siswa sudah tampak lebih antusias dalam mencari pasangannya. Mereka sudah menerapkan teknik yang dipakai sesuai prosedur. Tidak ada siswa yang hanya duduk menunggu temannya, semua asyik dan bersemangat dalam mencari pasangannya. Gambar 17. Siswa Aktif Mencari Pasangannya 6 Setelah semua siswa menemukan pasangannya, guru bersama dengan siswa mencocokkan pasangan yang telah terbentuk, apakah sudah benar atau belum. Guru meminta siswa mengacungkan tangan untuk memberi tanggapan secara perseorangan. Guru memberikan reward kepada siswa yang mau secara sukarela mengacungkan tangan dan menanggapi pasangan yang telah membacakan kartunya. Reward yang diberikan guru berupa poin plus dan applause yang diberikan oleh guru dan teman-teman. Dalam kegiatan ini sudah lebih banyak siswa yang aktif, mau secara sukarela mengacungkan tangan dan menanggapi pasangan yang ada. Mereka berebut untuk memberikan tanggapan. Siswa juga tampak lebih memberikan perhatian kepada teman yang sedang memberikan tanggapan. commit to user 116 Gambar 18. Siswa Memperhatikan Teman yang Memberikan Tanggapan 7 Setelah semua selesai dicocokkan, guru memberikan kesempatan kepada tiga siswa maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali cerpen yang sudah diperdengarkan. Dalam kegiatan ini, sudah ada siswa yang secara sukarela maju ke depan kelas dan bercerita dengan bahasa mereka sendiri. Ada tiga siswa yang maju, yaitu 2 siswa putri dan 1 siswa putra. Setelah mereka maju, guru memberikan hadiah berupa penggaris pada masing- masing anak sebagai reward atas keberanian mereka maju bercerita secara sukarela di depan kelas. Gambar 19. Siswa Menceritakan Kembali Cerpen yang Sudah Diperdengarkan 8 Setelah selesai, guru kemudian memberikan soal ulangan kepada siswa. Soal yang diberikan guru tersebut berisi tentang unsur-unsur yang ada dalam cerpen yang telah dibacakan, mencakup tema, tokoh, latar, dan amanat yang ada dalam cerpen. Dalam kegiatan ini siswa sudah banyak commit to user 117 yang tenang dan terlihat mengerjakan dengan lebih sungguh-sungguh. Mereka sudah tidak banyak menanyakan tentang materi yang telah dijelaskan di awal pembelajaran. Gambar 20. Siswa Tenang dalam Mengerjakan Tugas 9 Ketika tahap refleksi, siswa mulai aktif dalam memberikan komentar atas pertanyaan-pertanyaan singkat yang diberikan oleh guru terkait menyimak cerpen yang telah dilaksanakan. Siswa yang saat mencocokkan pasangan belum banyak berbicara, pada kegiatan ini sudah mulai mau menjawab pertanyaan dari guru. 10 Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik, sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus III ini adalah sebagai berikut. a Beberapa siswa sudah mulai bisa menentukan tema, tokoh, latar, dan amanat dari bahan simakan cerpen yang telah diperdengarkan dengan tepat, namun dari segi tulisan masih ada yang menggunakan bahasa Jawa, bahasa yang tidak baku, dan masih ada yang belum menggunakan tanda baca secara tepat. b Dari segi pemahaman atas isi bahan simakan cerpen yang diperdengarkan, siswa sudah mulai lebih banyak menangkap bahan simakan tersebut, namun siswa masih kurang bisa mengungkapkan kembali dalam bentuk tulisan. commit to user 118 11 Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menyimak cerpen tampak dari indikator berikut. a Perhatian dan konsentrasi siswa saat mendengarkan bahan simakan. Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi, diketahui bahwa siswa yang perhatian dan berkonsentrasi saat mendengarkan bahan simakan sebanyak 17 siswa atau 85 siswa. Mereka terlihat menyiapkan buku tulis dan mencatat hal-hal yang penting. Sedangkan yang lain masih kurang aktif dalam mendengarkan bahan simakan, yaitu berjumlah 3 siswa atau 15 siswa. Mereka terlihat hanya mendengarkan tanpa mencatat hal-hal yang penting. b Kerjasama siswa. Ketika proses pembelajaran menyimak, dalam siklus III ini ada 18 siswa atau 90 siswa yang bekerja sama dalam penerapan teknik make a match, yaitu ketika semua siswa bergerak mencari pasangannya. Dalam siklus III ini, hampir semua siswa tampak aktif, bahkan mereka bersaing dalam memperoleh pasangannya lebih dahulu. c Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Siswa dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran menyimak siklus III ini tergolong lebih aktif dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Terdapat 16 siswa atau 80 siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan. Mereka berani mengacungkan tangan secara sukarela dan tepat dalam menjawab pertanyaan. Sedangkan 4 siswa atau 20 siswa hanya terlihat memperhatikan teman lain yang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan dari guru. d Keaktifan dalam mengerjakan tugas. Siswa yang betul-betul aktif dalam mengerjakan tugas pada siklus III ini ada 16 siswa atau 80 siswa. Sedangkan siswa yang lain yaitu sebanyak 4 siswa atau 20 siswa belum tampak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Mereka masih ada yang berdiskusi dengan teman yang lain terkait jawaban dari soal yang diberikan. Siswa tersebut adalah siswa putra yang duduk di bangku paling belakang. commit to user 119 e Ketuntasan hasil belajar siswa dalam menyimak cerpen. Ketuntasan siswa dalam pembelajaran menyimak cerpen ini dinilai berdasarkan pada beberapa hal, di antaranya yaitu: 1 ketepatan dalam menentukan tema, 2 ketepatan dalam menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen, 3 ketepatan dalam menyebutkan latarsetting dalam cerpen, 4 ketepatan dalam menuliskan amanat yang terkandung dalam cerpen yang sudah dibacakan, dan 5 kemampuan dalam menuliskan kembali cerpen yang sudah dibacakan, yaitu mencakup pemahaman dan kelengkapan akan isi cerpen yang sudah dibacakan, ketepatan penggunaan diksi, ketepatan struktur kalimat, dan ketepatan dalam ejaantata tulis. Ketuntasan hasil belajar pada siklus III ini mencapai 85 . Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 berjumlah 17 siswa dari 20 siswa yang mengikuti pembelajaran menyimak. Dengan demikian, masih ada 3 siswa atau 15 siswa yang belum tuntasmasih mendapat nilai di bawah KKM yang berlaku. Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menyimak siswa melalui pengamatan dan pengisian lembar observasi, menunjukkan bahwa ada 17 siswa yang mendapat nilai lebih dari 65. Dengan demikian ada 17 siswa 85 yang tuntas. Ada 3 siswa yang masih memperoleh nilai kurang dari 65. Dengan demikian, pada siklus III ini, ada 3 siswa 15 yang tidak tuntas yaitu 1 siswa memperoleh nilai 60 dan 2 siswa mendapat nilai 63,3. Nilai tertinggi yang dicapai siswa pada pembelajaran menyimak cerpen siklus III ini adalah 90. Ada 2 siswa yang mendapat nilai 86,7. Ada 4 siswa memperoleh nilai 83,3 dan 5 siswa yang mendapat nilai 80. Nilai 73,3 berhasil dicapai oleh 1 siswa. Ada 3 siswa yang memperoleh nilai 70 dan ada 1 siswa yang memperoleh nilai 66,7. commit to user 120 Gambar 21. Grafik Perbandingan Nilai Pembelajaran Menyimak Cerpen Siswa Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat nilai menyimak siswa. Berdasarkan grafik, tampak bahwa nilai siswa pada siklus III lebih baik atau lebih tinggi daripada nilai siswa pada siklus I, siklus II dan pada pratindakan. Pada siklus III terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 lebih banyak daripada siklus sebelumnya. Dengan demikian siswa yang tuntas pada siklus III ini juga lebih banyak dari pada siklus II yaitu dari 13 siswa atau 65 siswa menjadi 17 siswa atau 85 siswa.

d. Analisis dan Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PECAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N JETIS 04 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

32 221 102

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 117

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12