Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

commit to user 87

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru merencanakan kegiatan untuk siklus kedua pada hari Minggu, 13 Februari 2011 di rumah guru kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo, yaitu Ibu Anita Karmila, A.Ma. Berdasarkan kesepakatan guru dan peneliti, maka tindakan pada siklus II akan dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Februari 2011 selama 3 x 35 menit, yaitu pada jam pelajaran pertama sampai istirahat. Guru dan peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang dilakukan dalam proses penelitian selanjutnya. Peneliti mengemukakan analisis hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti menyampaikan kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I. Beberapa kekurangan pada siklus I, telah diungkapkan pada uraian siklus I. Peneliti mengemukakan perencanaan untuk mengatasi berbagai kekurangan pada siklus I yaitu sebagai berikut. 1 Guru meningkatkan minat dan perhatian siswa dengan mengubah sedikit posisinya. Guru tidak hanya duduk dan menjelaskan materi di bangkunya, tetapi lebih mendekat kepada siswa. Dalam membacakan bahan simakan, guru sebaiknya lebih menggunakan nada dan intonasi yang tepat agar siswa juga lebih tertarik untuk mendengarkan. Selain itu, guru juga sebaiknya lebih tegas untuk menegur siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran. 2 Guru sebaiknya lebih memperhatikan kondisi fisik ruang kelas. Dalam pembelajaran menyimak dibutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi, untuk itu sebaiknya guru menutup pintu kelas agar siswa tidak mengalihkan pandangan ke luar, dan tetap berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran. 3 Guru sebaiknya juga memantau siswa pada saat siswa mulai mencari pasangannya. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi siswa yang hanya duduk-duduk, dan tidak mau aktif mencari pasangannya. Selain itu juga agar siswa tidak bermain curang, yaitu dengan memberitahukan jawaban kepada teman yang lain. commit to user 88 4 Agar hasil pembelajaran dapat lebih ditingkatkan, sebaiknya guru menjelaskan kembali materi yang dipelajari dengan memberikan beberapa contoh, sehingga siswa lebih mudah paham dan lebih siap terkait apa yang seharusnya mereka kerjakan. 5 Guru sebaiknya memberikan reward kepada siswa yang dianggap aktif dengan tujuan untuk mendorong siswa agar lebih berkonsentrasi dan juga lebih aktif dalam pembelajaran menyimak, misalnya dalam merespon pertanyaan dari guru. Reward yang diberikan dapat berupa pujian seperti: bagus, baik sekali, benar, pintar, atau juga bisa dengan memberikan nilai tambahan kepada siswa yang aktif. 6 Guru sebaiknya menjelaskan tentang penerapan teknik make a match dalam pembelajaran menyimak ini dengan lebih detail dan runtut agar dalam praktiknya siswa sudah paham dan tidak bingung lagi. Siswa juga mampu bergerak dalam mencari pasangan dengan teratur, tidak bergerombol dan gaduh seperti sebelumnya. Adapun urutan perencanaan tindakan yang akan diterapkan dalam siklus II adalah sebagai berikut. 1 Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match Mencari Pasangan. a Guru sebelumnya memeriksa kondisi kelas dengan menutup pintu kelas yang masih terbuka. b Guru mengkondisikan siswa dan mengecek presensi siswa. c Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. d Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab terkait materi menyimak cerpen yang sudah pernah diberikan. e Guru menyampaikan materi tentang menyimak unsur-unsur yang ada dalam cerpen yang mencakup tema, tokoh, latar, dan amanat disertai dengan contohnya. f Guru menjelaskan tentang penerapan teknik make a match secara lebih mendetail. commit to user 89 g Guru membacakan cerpen anak yang berjudul ”Lemari Dinding” disertai dengan nada dan intonasi yang tepat. Siswa menyimak guru. h Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa dan ditempatkan pada tempat duduk yang berbeda. deretan bangku paling kiri guru namai kelompok 1, dua deretan bangku yang ada di tengah adalah kelompok 2 dan 3, deretan bangku paling kanan adalah kelompok 4. i Guru menyiapkan kartu-kartu soal-jawaban yang akan dibagikan kepada siswa. j Guru membagikan kartu-kartu soal jawaban tersebut kepada siswa. Tiap siswa mendapat 1 kartu. Siswa pada kelompok 1 dan 3 mendapat kartu yang berwarna oranye yang di dalamnya berisi pertanyaan. Sedangkan siswa pada kelompok 2 dan 4 mendapatkan kartu yang berwarna hijau yang di dalamnya berisi jawaban. k Guru memberi aba-aba siswa untuk membuka dan membaca kartu yang sudah mereka bawa masing-masing. l Guru kemudian memberi waktu siswa dan mempersilakan siswa untuk mencari pasangannya. Siswa pada kelompok 1 mencari pasangannya di kelompok 2, dan menyuruh siswa pada kelompok 3 untuk mencari pasangannya di kelompok 4. m Setelah waktu habis, guru mengajak siswa untuk mencocokkan pasangan yang sudah terbentuk. Guru meminta siswa secara perseorangan untuk menanggapi pasangan yang ada, apakah pasangan tersebut sudah betul atau belum. n Guru memberikan reward kepada siswa yang mau sukarela memberikan tanggapan dengan poin plus di daftar nilai dan applause. o Guru mengulangi hal yang sama namun dengan pembagian kartu yang berbeda. Kelompok 1 dan 3 mendapat kartu yang berwarna hijau yang berisi jawaban, dan kelompok 2 dan 4 mendapat kartu yang berwarna oranye yang berisi pertanyaan. commit to user 90 p Setelah semua selesai, guru melakukan evaluasi dengan memberikan soal ulangan yang harus siswa kerjakan secara individual. q Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. r Guru menutup pelajaran. 2 Guru dan peneliti bersama-sama menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi menyimak cerpen pada siklus II. 3 Peneliti memberikan cerpen dan kartu-kartu soal-jawaban yang akan digunakan dalam tindakan pada siklus II. 4 Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar pengamatan dan penilaian peserta didik dalam proses pembelajaran yang terdiri dari beberapa aspek, yakni: a perhatian dalam mendengarkan bahan simakan, b bekerja sama dengan teman saat teknik make a match diterapkan, c antusias dalam menjawab pertanyaan, dan d mengerjakan tugas. Selain itu, peneliti dan guru juga menyusun instrumen penelitin yang berupa lembar penilaian hasil pembelajaran menyimak siswa yang meliputi beberapa aspek, yaitu: a ketepatan dalam menentukan tema, b ketepatan dalam menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerpen, c ketepatan dalam menyebutkan latarsetting dalam cerpen, d ketepatan dalam menuliskan amanat yang terkandung dalam cerpen yang sudah dibacakan, dan e kemampuan dalam menuliskan kembali cerpen yang sudah dibacakan, yaitu mencakup: pemahaman dan kelengkapan akan isi cerpen yang sudah dibacakan, ketepatan penggunaan diksi, ketepatan struktur kalimat, dan ketepatan dalam ejaantata tulis. 5 Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus II yaitu pada hari Kamis, 17 Februari 2011. Siklus II akan dilaksanakan dalam waktu 3 x 35 menit satu kali pertemuan. commit to user 91

b. Pelaksanaan Tindakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PECAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N JETIS 04 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

32 221 102

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 117

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12