commit to user 36
2 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
3 Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
4 Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang.
5 Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya soal jawaban. 6
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
7 Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya. 8
Dalam waktu yang sudah ditentukan dan siswa telah mendapat pasangan, maka kartu pertanyaan dan jawaban ditunjukkan kepada kelompok penilai.
Kelompok penilai akan memberikan penilaian. 9
Guru memberi ulasan atas pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan melalui teknik make a match.
Dalam pelaksanaan teknik make a match ini yang perlu diperhatikan adalah tidak semua peserta didik baik yang membawa kartu pertanyaan, kartu
jawaban, maupun penilai tahu betul jawaban yang benar dari pasangan-pasangan yang sudah terbentuk. Untuk itu, guru perlu memfasilitasi diskusi untuk
memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik mengonfirmasikan hal-hal yang mereka telah lakukan yaitu memasangkan pertanyaan-jawaban dan
melaksanakan penilaian Suprijono, 2010: 96
5. Relevansi Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match dengan
Pembelajaran Menyimak di SD
Model pembelajaran kooperatif teknik make a match memiliki prinsip serta petunjuk teknis untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Dengan model
pembelajaran ini, para siswa bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah tujuan
commit to user 37
kelompok, membuat mereka mengekspresikan norma-norma yang baik dalam melakukan apapun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok Slavin,
1992:35. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah dan jika memungkinkan anggota
kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Ramadhan, 2010: 2.
Dalam teknik make a match ini, proses jalannya pembelajaran menyimak dibuat semacam permainan yang di dalamnya semua siswa dapat bersikap aktif untuk
bekerjasama dengan siswa yang lain. Oleh sebab itu, sejumlah prinsip dan petunjuk yang dimiliki model pembelajaran kooperatif teknik make a match ini
relevan apabila diterapkan di dalam pembelajaran menyimak di sekolah dasar. Karena pembelajaran menyimak di Sekolah Dasar memiliki masalah yaitu siswa
yang sering ramai sendiri, melamun, berdiskusi dengan teman yang lain sehingga tidak memperhatikan pelajaran, tidak fokus, dan lain-lain.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas
makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi yang menyertai
bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya Tarigan, 1992:16. Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Tarigan 2008: 31 menjelaskan bahwa menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan. Materi menyimak yang akan disajikan dalam pembelajaran menyimak
untuk kelas V SD adalah berupa cerita pendek cerpen anak yang isinya tidak
commit to user 38
terlalu panjang dan di dalamnya mengandung unsur pembangun cerpen baik itu unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Setelah itu akan diterapkan model
pembelajaran kooperatif teknik make a match agar menyimak menjadi kegiatan yang prioritas dan menyenangkan di sekolah. Oleh karena itu, guru harus mampu
menyiapkan semuanya sehingga teknik tersebut benar-benar dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran menyimak.
Hal ini menjadi relevan dengan pembelajaran menyimak yang sesuai dengan hakikatnya, yaitu siswa mampu lebih aktif dan mampu saling bekerja
sama dalam memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya terkait dengan materi pembelajaran menyimak yang sedang berlangsung melalui kerja kelompok
tim. Dengan penerapan teknik make a match, siswa mampu mengatasi kesulitan- kesulitan yang mereka alami dalam pembelajaran menyimak. Mereka mampu
mengingat bahan simakan yang telah dibacakan melalui kartu-kartu pertanyaan- jawaban yang akan mereka mainkan. Mereka juga mampu berdiskusi dengan
teman yang lain, lebih aktif dalam bekerjasama dengan teman, dan lebih mudah dalam mengungkapkan kembali isi dari bahan simakan yang telah dibacakan.
Selain itu, hal ini juga sangat bermanfaat untuk membangkitkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak. Ramadhan 2010: 2
menyatakan bahwa guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru dapat menerapkan teknik pembelajaran make a match. Teknik make a
match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa.
6. Tes Kemampuan Menyimak untuk Siswa SD Kelas V