commit to user 14
b. Peranan Menyimak
Menyimak mempunyai peranan yang penting sekali bagi kehidupan manusia. Dengan menyimak, seseorang dapat mengenal bunyi suatu bahasa.
Bunyi-bunyi bahasa yang sering dan berulang-ulang disimak itu akhirnya dapat ditiru, diucapkan, dan dipraktikkan dalam kegiatn berbicara. Dalam hal ini
menyimak berperan sebagai dasar belajar berbahasa. Sebagai ilustrasi: seorang anak dapat mengucapkan kata mamah, papah, mamam, dan sebagainya, setelah ia
sering dan berulang-ulang menyimak pengucapan kata-kata tersebut dari orang- orang yang ada di sekitarnya. Tidaklah heran apabila seorang anak berkebangsaan
Inggris dapat mengucapkan kata bahasa Inggris, karena ia sering dan berulang- ulang menyimak kata-kata bahasa Inggris dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
Apabila bahasa pembicara sama dengan bahasa penyimak, maka penyimak dari hasil simakannya akan dapat mengetahui ciri-ciri berbahasa pembicara, misalnya:
pengucapaan, pemilihan kata dan kalimat, gerak-gerik dan mimik, serta pengorganisasian gagasan.
Budicrue 2007: 6 mengungkapkan beberapa peranan menyimak yaitu seperti berikut. Menyimak berperan sebagai:
1 landasan belajar berbahasa;
2 penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis;
3 pelancar komunikasi lisan; dan
4 penambah informasi.
Belajar berbahasa dimulai dengan menyimak. Coba perhatikan bagaimana anak kecil belajar bahasa ibunya. Mula-mula yang bersangkutan banyak
menyimak rangkaian bunyi bahasa. Bunyi bahasa itu dikaitkan dengan makna. Setelah banyak menyimak, ia mulai meniru ucapan-ucapan yang pernah
disimaknya dan kemudian mencoba menerapkannya dalam pembicaraan. Proses menyimak, mengartikan makna, meniru, dan mempraktekkan bunyi bahasa itu
dilakukannya berulang-ulang sampai akhirnya yang bersangkutan lancar berbicara. Hal yang sama terjadi pula pada saat orang dewasa belajar bahasa
asing. Yang bersangkutan mulai dengan mendengarkan cara pengucapan fonem, kata, dan kalimat serta menghafalkan maknanya. Langkah berikutnya meniru
commit to user 15
pengucapan, dan mempraktekannya dalam berbicara. Semakin banyak yang bersangkutan menyimak, meniru, dan berlatih berbicara semakin cepat ia
menguasai bahasa yang dipelajarinya Budicrue, 2007: 7. Melalui proses menyimak, orang dapat menguasai pengucapan fonem,
kosa kata, dan kalimat. Pemahaman terhadap fonem, kata dan kalimat ini sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara, membaca, ataupun
menulis. Petunjuk-petunjuk dalam belajar berbicara, membaca, ataupun menulis selalu disampaikan melalui bahasa lisan. Ini berarti bahwa keterampilan
menyimak memang benar-benar menunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis.
Komunikasi lisan dapat berbentuk jarak dekat dan jarak jauh dengan dua arah atau satu arah. Dalam komunikasi lisan dua arah, juga yang satu arah, faktor
menyimak sangat penting. Penyimak harus memahami benar apa yang diutarakan pembicara. Bila penyimak memahami apa yang disampaikan pembicara maka ia
dapat memberikan reaksi, respon, atau tanggapan yang tepat. Terutama dalam komunikasi lisan dua arah, menyimak berperan sebagai pelancar jalannya
komunikasi. Pada giliran memberikan reaksi atas apa yang telah disimak, penyimak berubah manjadi pembicara, sedang pembicara pertama beralih fungsi
sebagai penyimak. Bila penyimak kedua ini benar-benar menyimak pembicaraan teman bicaranya, maka ia dapat memberikan reaksi yang tepat pula. Dengan
demikian terjadilah komunikasi dua arah yang lancar. Menyimak merupakan salah satu sarana ampuh dalam menjaring
informasi. Berbagai ragam pengetahuan atau informasi dapat dikuasai melalui menyimak. Kita dapat menyimak siaran radio dan televisi, pembicaraan para ahli
dalam diskusi, seminar, atau pertemuan ilmiah. Kita pun dapat mengundang para pakar di bidangnya berceramah dan ceramahnya kita simak. Karena itu dapatlah
disimpulkan bahwa salah satu peranan menyimak adalah sebagai penambah informasi.
commit to user 16
c. Tujuan Menyimak