Jenis dan Sumber Data

39

4.4 Kontribusi Perkebunan terhadap PDRB Provinsi Jambi

Selain sebagai sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, perkebunan juga memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah. Pada tahun 2009 kontribusi pendapatan sektor perkebunan terhadap total pendapatan pertanian sebesar 46,09 persen dan terhadap PDRB sebesar 12,21 persen sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 8 Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap PDRB No Sub Sektor Tahun 2007 2008 2009 1 Tanaman Bahan Makanan 2.907.933 3.284.155 3.913.687 2 Tanaman Perkebunan 3.925.311 4.281.326 5.228.643 3 Peternakan dan hasil-hasilnya 461.420 538.322 628.556 4 Perikanan 345.045 531.167 933.820 5 Kehutanan 727.149 810.602 645.700 Jumlah Sektor Pertanian 8.366.858 9.445.572 11.350.407 Jumlah PDRB Thd Provinsi 32.076.677 39.665.345 42.815.923 Kontribusi Terhadap Pertanian 46,91 45,33 46,07 Kontribusi Terhadap PDRB 12,24 10,79 12,21 Sumber: BPS Provinsi Jambi 2010

4.5 Daerah Pengembangan Perkebunan Kelapa di Provinsi Jambi

Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan yang banyak berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan tanjung Jabung Timur. Kedua daerah ini memiliki kesamaan geografis yang mendukung berkembannya perkebunan kelapa dengan baik. Luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 5.009,82 Km 2 , wilayah bagian barat berbatasan dengan Propinsi Riau, Selatan: Kabupaten Batanghar, Barat: Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tebo, Timur: Selat Berhala dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Namun tidak semua wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai areal pengembangan perkebunan kelapa, karena pada ketinggian 450 dpl, perkebunan kelapa menjadi kurang produktif. Pada wilayah dengan ketinggian 450 dpl, pada umumnya dimanfaatkan sebagai kawasan pengembangan perkebunan karet maupun kelapa sawit, seperti pada Kecamatan Tungkal Ulu, Merlung, Tebing Tinggi, Batang Asam, Renah Mendalu, dan Muara Bapalik. Berdasarkan tabel 9, wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjadi kawasan pengembangan perkebunan kelapa adalah Kecamatan 40 Pengabuan, Senyerang, Tungkal Ilir, Bram Itam, Seberang Kota, Betara dan Kuala Betara yang sebagian besar datarannya berada di bawah 450 m dpl. Meskipun demikian, beberapa daerah yang bukan merupakan tanah gambut sudah banyak yang dipergunakan sebagai perkebunan kelapa sawit. Tabel 9 Luas Tanah Menurut Ketinggian dan Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat No Kecamatan Ketinggian dari Permukaan Laut 0-25 m Ha 25-500 m Ha 500 m Ha 1 Tungkal Ulu - 34.569,4 - 2 Merlung - 24.348,7 - 3 Batang Asam - 99.366,8 4.870,0 4 Tebing Tinggi - 34.288,9 - 5 Renah Mendaluh - 43.651,4 7.040,0 6 Muara Papalik - 36.865,7 - 7 Pengabuan 44.013,2 - - 8 Senyerang 42.663,3 - - 9 Tungkal Ilir 10.031,0 - - 10 Bram Itam 30.022,4 - - 11 Seberang Kota 12.128,5 - - 12 Betara 55.976,5 - - 13 Kuala Betara 18.589,5 - - Jumlah 213.424,4 273.090,9 11.910,0 Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2010 Berdasarkan kondisi geografi wilayah, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu daerah yang dijadikan sebagai sentra pengembangan usahatani kelapa di Provinsi Jambi. Sebagaimana terlihat pada tabel 10, luas perkebunan kelapa Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencapai 53.484 hektar. Dari luas perkebunan kelapa tersebut, 7,96 persennya merupakan tanaman belum menghasilan, 70,99 persen tanaman menghasilkan dan 21,05 persennya merupakan tanaman tidak produktif dengan tingkat produktivitas kopra pertahun sebanyak 1.447 kg yang dikelolah oleh 19.842 petani Disbun Jambi 2010. Perseberan perkebunan kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terkosentrasi di tujuh daerah, yaitu Kecamatan Tungkal Ilir, Sebrang Kota, Bram Itam, Betara, Kuala Betara, Pengabuan, dan Senyerang. Kelapa merupakan tanaman perkebunan utama bagi masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah dikembangkan secara turun temurun. Seiring dengan menurunnya produktivitas kelapa dan semakin tinggi persaingan komoditi