Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

37 sawit sebesar 63,55 dan karet sebesar 15,46 persen. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan adalah cassiavera sebesar 22,28 persen, kopi sebesar 15,27 persen dan kelapa dalam sebesar 7,05 persen. Tabel 6 Perkembangan Luas Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi Tahun 2000- 2008 Tahun Karet Ha Sawit Ha Kelapa Ha Kopi Ha Pinag Ha Casiavera Ha 2000 558.570 296.010 128.055 28.755 1.882 60.776 2001 558.633 301.879 128.079 28.594 5.367 61.769 2002 561.162 302.152 128.079 28.532 5.420 62.128 2003 563.502 326.889 122.086 28.400 9.905 59.845 2004 567.042 365.304 122.178 24.372 6.447 54.630 2005 622.192 403.467 119.899 24.638 9.980 50.402 2006 630.211 422.888 119.292 24.458 10.178 49.106 2007 636.907 448.899 119.231 24.217 12.207 47.620 2008 644.943 484.137 119.030 24.365 19.672 47.237 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 2009 Beberapa komoditi perkebunan yang pertumbuhannya negatif pada umumya merupakan perkebunan yang diupayakan oleh masyarakat. Rendahnya investasi baik ditingkat usahatani maupun industri pengolahan hasil menjadi faktor kurang berkembangnya komoditi tersebut. Perkebunan kelapa dalam yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur dari tahun ketahun mengalami penurunan, baik dari sisi luas tanaman maupun produksi. Namun disisi lain, pada daerah tersebut pinang mengalami peningkatan yang cukup besar.

4.3 Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Provinsi Jambi

Pertanian merupakan sektor terbesar penyerapannya terhadap tenaga kerja di Provinsi Jambi. Sekitar 58 persen dari jumlah penduduk yang berusia 15 tahun bekerja pada sektor ini. Sektor perdagangan hanya mampu menyerap 15 persen, jasa Dengan demikian keberhasilan pembangunan Provinsi Jambi sangat ditentukan oleh berkembang atau tidaknya sektor pertanian tersebut. Dari sektor pertanian tersebut, peyerapan tenaga kerja terbesar terdapat pada sektor perkebunan. Besarnya penyerapan tenaga kerja sektor perkebunan ini ditentukan oleh komoditi unggulan daerah tersebut. Untuk selengkapnya penyerapan tenaga kerja tersebut dijelaskan pada diagram berikut ini: 38 Gambar 5 Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2009 Sumber: BPS Provinsi Jambi 2010 Berdasarkan tabel 7, komoditi karet dan kelapa sawit merupakan sektor perkebunan yang penyerapan terhadap tenaga kerja terbesar di Provinsi Jambi, hampir disemua kabupaten komoditi ini menjadi menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat, namun pada daerah tertentu seperti Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kerinci, penyerapannya tidak terlalu besar. Pada kabupaten Tanjung Jabung Timur, penyerapan tenaga kerja terbesar terdapat pada komoditi kelapa dalam. Kabupaten Kerinci, komoditi yang menyerap tenaga kerja terbesar adalah Casiavera. Sementara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, selain kelapa sawit, kelapa dalam merupakan komoditi yang menyerap tenaga kerja terbesar di daerah tersebut. Tabel 7 Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perkebunan Jambi No Kabupaten Karet KK Kelapa Sawit KK Kelapa DalamKK Kopi KK Pinang KK Cassiavera KK 1 Batanghari 38.571 15.865 2.185 782 223 2 Muaro Jambi 14.866 40.792 6.144 610 1.846 3 Bungo 44.746 15.697 13.423 321 2.391 473 4 Tebo 52.695 11.797 1.504 1.056 369 5 Merangin 54.135 44.000 14.169 9.442 3.344 4.392 6 Sarolangun 29.575 5.849 16.046 370 4.461 941 7 Tanjabbarat 5.898 25.653 19.842 1.801 7.430 8 Tanjabtim 4.686 8.365 23.260 5.346 14.374 9 Kerinci 1.208 34 1.367 7.950 1.236 13.172 Jumlah 246.380 168.052 97.940 27.678 35.674 18.978 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 2009 Pertanian 58 Industri 4 Bangunan 3 Perdagangan 15 Angkutan 6 Keuangan 1 Jasa-jasa 11 Lainnya 2 39

4.4 Kontribusi Perkebunan terhadap PDRB Provinsi Jambi

Selain sebagai sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, perkebunan juga memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah. Pada tahun 2009 kontribusi pendapatan sektor perkebunan terhadap total pendapatan pertanian sebesar 46,09 persen dan terhadap PDRB sebesar 12,21 persen sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 8 Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap PDRB No Sub Sektor Tahun 2007 2008 2009 1 Tanaman Bahan Makanan 2.907.933 3.284.155 3.913.687 2 Tanaman Perkebunan 3.925.311 4.281.326 5.228.643 3 Peternakan dan hasil-hasilnya 461.420 538.322 628.556 4 Perikanan 345.045 531.167 933.820 5 Kehutanan 727.149 810.602 645.700 Jumlah Sektor Pertanian 8.366.858 9.445.572 11.350.407 Jumlah PDRB Thd Provinsi 32.076.677 39.665.345 42.815.923 Kontribusi Terhadap Pertanian 46,91 45,33 46,07 Kontribusi Terhadap PDRB 12,24 10,79 12,21 Sumber: BPS Provinsi Jambi 2010

4.5 Daerah Pengembangan Perkebunan Kelapa di Provinsi Jambi

Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan yang banyak berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan tanjung Jabung Timur. Kedua daerah ini memiliki kesamaan geografis yang mendukung berkembannya perkebunan kelapa dengan baik. Luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 5.009,82 Km 2 , wilayah bagian barat berbatasan dengan Propinsi Riau, Selatan: Kabupaten Batanghar, Barat: Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tebo, Timur: Selat Berhala dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Namun tidak semua wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai areal pengembangan perkebunan kelapa, karena pada ketinggian 450 dpl, perkebunan kelapa menjadi kurang produktif. Pada wilayah dengan ketinggian 450 dpl, pada umumnya dimanfaatkan sebagai kawasan pengembangan perkebunan karet maupun kelapa sawit, seperti pada Kecamatan Tungkal Ulu, Merlung, Tebing Tinggi, Batang Asam, Renah Mendalu, dan Muara Bapalik. Berdasarkan tabel 9, wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjadi kawasan pengembangan perkebunan kelapa adalah Kecamatan