25
2.10 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dibangun dalam menganalisis potensi, keuntungan dan hambatan pengembagan produk turunan kelapa adalah sebagai berikut:
1. Kelayakan finansial usaha pengolahan produk turunan kelapa menjadikan usaha tersebut berpotensi dan menguntungkan untuk dikembangkan di
Provinsi Jambi. 2. Pengembangan usaha pengolahan produk turunan kelapa melalui badan usaha
koperasi akan meningkatkan nilai tambah kelapa dan meningkatkan pendapatan petani.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa,
dampaknya terhadap perekonomian petani dan hambatan yang dihadapi dalam pengembangan usaha tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian atau pengujian hipotesis dari data-data yang telah
dikumpulkan Kuncoro 2003. Adapun data yang dipergunakan terdiri dari data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik PBS Nasional, BPS Provinsi
Jambi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Disperindag Jambi, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan data primer yang diperoleh baik melalui
observasi, survei maupun wawancara terhadap responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Adapun data yang diperlukan sebagaimana dijelaskan pada
tabel berikut ini: Tabel 4 Teknik Pengambilan Data
No Nama Data
Sumber Data
Teknik Pengambilan 1
Data penerimaan revenue dan biaya usahatani kelapa
Primer Observasi, kuesioner dan
wawancara 2
Data penerimaan revenue dan biaya industri
pengolahan komoditi kelapa Skunder
dan primer Studi pustaka dan apdate
data melalui survey dengan menggunakan kuesioner
Metode pencarian data yang digunakan adalah:
1. Observasi dilakukan untuk mengetahui sistem usahatani dan industri kelapa dengan cara melihat, mengamati dan mendengar secara langsung dari Petani
dan Pengusaha pengolah komoditi kelapa. 2. Kuesioner dipergunakan untuk mendapatkan data biaya dan penerimaan
usahatani kelapa maupun industri pengolah komoditi kelapa. 3. Wawancara dilakukan secara langsung kepada petani dan pengusaha industri
kelapa guna mengetahui tentang informasi dan motivasi pengembangan usahatani dan industri kelapa.