Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Treffinger
hasilnya pun beragam. Peneliti melihat bahwa kemampuan representasi matematis siswa masih kurang dalam pemecahan masalah matematika.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika tidak hanya mentransfer ide- ide pengetahuan dari guru ke siswa namun hendaknya memberikan
kesempatan dan pengalaman kepada siswa dalam menafsirkan masalah dan mungkin menimbulkan gagasan-gagasan dalam memecahkan masalah.
Sehingga siswa dapat mengomunikasikan gagasannya kepada orang lain melalui representasinya sendiri.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran treffinger memungkinkan guru membuat pembelajaran sekreatif mungkin guna
mendesain proses pembelajaran yang memberikan kesempatan dan melatih siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematis. Pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran treffinger memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran dengan model pembelajaran
treffinger mengutamakan keterpaduan antara kognitif dan afektif siswa dalam menyelesaikan masalah.
Ada tiga tahapan dalam model pembelajaran treffinger. Tahap pertama, tingkat basic tools yang meliputi keterampilan berpikir divergen dan teknik-
teknik kreatif. Tahap kedua, tingkat practice with process yang memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari pada
tingkat basic tools dalam sistuasi praktis. Tahap ketiga, tingkat working real with problems dimana siswa menerapkan keterampilan yang dipelajari pada
tingkat basic tools dan practice with process terhadap tantangan dunia nyata. Siswa tidak hanya belajar keterampilan berpikir kreatif, tetapi juga bagaimana
menggunakan informasi ini dalam kehidupan mereka. Untuk menyelesaikan masalah,
siswa membutuhkan
kemampuan representasi
untuk mengomunikasikan ide-ide yang ia miliki.
Dari tahapan model pembelajaran treffinger yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan kemampuan representasi matematis. Pada tahap basic tools, siswa diberi kesempatan melatih representasi visual dengan membuat
gambar dan verbal dalam bentuk mengemukakan ide atau gagasan dan representasi teks tertulis dengan menuliskan ide-idenya. Pada tahap practice
with process, siswa diberi kesempatan melatih representasi visual dengan menggambar bangun datar tertentu dan representasi teks tertulis melalui
kegiatan menyimpulkan hasil penemuan konsep suatu bangun datar. Pada tahap working real with problems, representasi ekspresi matematis siswa
dilatih melalui penggunaan rumus dalam menyelsaikan masalah matematika. Sehingga diharapkan penggunaan model pembelajaran treffinger dalam
pembelajaran matematika dirasa penting untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa. Karena siswa dilatih menyelesaikan masalah-masalah dari
yang konkret hingga yang abstrak dengan berbagai ide yang ia miliki.
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual