Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
setiap kegiatan pada tahap ini meningkat lebih pesat daripada aktivitas lainnya sebesar 19. Hal ini terlihat pada aktivitas mengemukakan ide atau
pertanyaan dengan rasa percaya diri dari siklus I sebesar 56 menjadi 75 pada siklus II dan pada aktivitas berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menganalisis setiap kegiatan pada tahap ini dari siklus I sebesar 69 menjadi 88.
Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa menggunakan model treffinger dapat dilihat pada nilai rata-rata persentase aktivitas belajar
matematika dari siklus I ke siklus II yang mengalami peningkatan sebesar 9,5. Pada siklus I, jumlah rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 67,7.
Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 77,2. Jika dilihat pada hasil intervensi tindakan yang diharapkan, hal ini dapat dikatakan bahwa tes akhir
siklus II sudah mencapai hasil yang diharapkan. Sehingga pembelajaran pun
dihentikan pada siklus II.
Selain itu, peneliti menggunakan wawancara dan catatan lapangan untuk memperkuat hasil data yang diperoleh. Berdasarkan catatan lapangan
yang didapat secara umum terlihat peningkatan seperti pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.15 Catatan Lapangan Tiap Siklus
Siklus Catatan Lapangan
Siklus I
Terlihat beberapa siswa acuh tak acuh dengan tugas
Kerjasama antar siswa masih kurang terlihat
Beberapa kelompok masih bergantung dengan temannya
yang pintar
Siswa masih malu-malu dalam mempresentasikan hasil kerjanya
Siklus II
Kelas terlihat tenang walaupun ada sedikit siswa yang
masih bertanya-tanya
Siswa terlihat saling membantu antar teman
Ada beberapa siswa yang keliru antara rumus segitiga dengan jajargenjang
Siswa terlihat aktif dalam bertanya dan presentasi
Adapula berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan tiga orang siswa. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus I bahwa secara
keseluruhan siswa masih merasa kesulitan dan kebingungan dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS dan siswa yang berkemampuan
rendah mengatakan bahwa mereka masih bergantung kepada temannya yang berkemampuan tinggi. Sedangkan hasil wawancara pada siklus II bahwa
Lembar Kerja Siswa LKS membantu dan mempermudah mereka dalam mempelajari materi yang diajarkan. Selain itu dengan menggunakan model
pembelajaran berkelompok dapat meningkatkan sikap kerjasama antar teman dalam satu kelompok.
Berikut akan disajikan mengenai peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Belajar Model Pembelajaran
Treffinger Siklus
Hasil Belajar Aspek Representasi
Visual Ekspresi
Matematika Teks
Tertulis
Siklus I
65 70
60 65
Siklus II
76 79
73 76
Dari tabel 4.16 dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 65 meningkat menjadi 76 pada siklus II. Selain itu,
kemampuan representasi matematika mengalami peningkatan pada setiap aspeknya. Rata-rata kemampuan representasi aspek visual pada siklus I
sebesar 70 menjadi 79 pada siklus II. Pada aspek ekspresi matematika pada siklus I sebesar 60 menjadi 73 pada siklus II. Pada aspek teks tertulis
pada siklus I sebesar 65 menjadi 76 pada siklus II