siswa lebih menguasai kemampuan representasi matematis pada aspek visual, daripada teks tertulis dan ekspresi matematis. Adapun kemampuan
representasi matematis pada aspek ekspresi matematis yang paling meningkat dengan peningkatan sebesar 13.
Adanya peningkatan pada siklus II ini juga diperkuat oleh nilai rata- rata siswa. Adapun perbandingan hasil tes akhir siklus I dan siklus II pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.13 Peningkatan Hasil Tes Akhir Tiap Siklus
Jenis Data Siklus I
Siklus II Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Nilai siwa ≥ 75 9
29,03 19
61,29 Nilai siswa
˂ 75 22
70,97 12
38,71 Nilai rata-rata
65 76
Berdasarkan tabel terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11. Pada siklus I nilai rata-rata
sebesar 65 dengan tingkatan ketuntasan mencapai 29,03. Kemudian pada sikklus II terjadi peningkatan perolehan rata-rata 76 dengan tingkat ketuntasan
sebesar 61,29. Sehingga siswa yang mencapai ketuntasan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10 siswa. Sesuai dengan hasil intervensi yang
diharapkan, maka pembelaran matematika sudah dikatakan berhasil. Sehingga pembelajaran dihentikan pada siklus II.
2. Hasil Aktivitas Belajar Matematika Siswa
Aktivitas belajar siswa diamati dengan observasi langsung, wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi siswa setiap
pertemuan diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model treffinger dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan baik kognitif ataupun afektif. Peningkatan aktivitas belajar matematika baik secara kognitif ataupun afektif siklus I dan siklus II dilihat
dari tabel 4.12.
Tabel 4.14 Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Tiap Siklus
No. Aktivitas
Siklus I
Siklus II
1.
Kegiatan tahap basic tool
Menuliskan ide atau pengetahuannya pada tahap basic tool kognitif
69 81
Mengemukakan ide atau pertanyaan dengan rasa percaya diri afektif
56 75
2. Kegiatan tahap
practice with process
Berdiskusi dengan kelompoknya untuk menganalisis setiap kegiatan pada tahap ini
kognitif 69
88 Mampu berkreasi untuk menemukan
sesuatu yang baru afektif 75
75 3.
Tahap working real with problem
Mampu mengaplikasikan konsep yang telah didapat pada tahap sebelumnya
kognitif 63
75 Siswa mampu menemukan hasil dengan
mandiri afektif 75
69
Rata-rata 67,7
77,2
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa dengan menggunakan model treffinger meningkat setiap siklusnya, kecuali pada
aktivitas siswa mampu menemukan hasil dengan mandiri mengalami sedikit penurunan sebesar 6. Hal ini terlihat pada siklus I sebesar 75 menjadi
69 pada siklus II. Pada aktivitas mengemukakan ide atau pertanyaan dengan rasa percaya diri dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk menganalisis