Gambar 4.58 Penelitian Tindakan Siklus II

siswa lebih menguasai kemampuan representasi matematis pada aspek visual, daripada teks tertulis dan ekspresi matematis. Adapun kemampuan representasi matematis pada aspek ekspresi matematis yang paling meningkat dengan peningkatan sebesar 13. Adanya peningkatan pada siklus II ini juga diperkuat oleh nilai rata- rata siswa. Adapun perbandingan hasil tes akhir siklus I dan siklus II pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.13 Peningkatan Hasil Tes Akhir Tiap Siklus Jenis Data Siklus I Siklus II Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Nilai siwa ≥ 75 9 29,03 19 61,29 Nilai siswa ˂ 75 22 70,97 12 38,71 Nilai rata-rata 65 76 Berdasarkan tabel terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 65 dengan tingkatan ketuntasan mencapai 29,03. Kemudian pada sikklus II terjadi peningkatan perolehan rata-rata 76 dengan tingkat ketuntasan sebesar 61,29. Sehingga siswa yang mencapai ketuntasan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10 siswa. Sesuai dengan hasil intervensi yang diharapkan, maka pembelaran matematika sudah dikatakan berhasil. Sehingga pembelajaran dihentikan pada siklus II.

2. Hasil Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Aktivitas belajar siswa diamati dengan observasi langsung, wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi siswa setiap pertemuan diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model treffinger dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan baik kognitif ataupun afektif. Peningkatan aktivitas belajar matematika baik secara kognitif ataupun afektif siklus I dan siklus II dilihat dari tabel 4.12. Tabel 4.14 Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Tiap Siklus No. Aktivitas Siklus I Siklus II 1. Kegiatan tahap basic tool Menuliskan ide atau pengetahuannya pada tahap basic tool kognitif 69 81 Mengemukakan ide atau pertanyaan dengan rasa percaya diri afektif 56 75 2. Kegiatan tahap practice with process Berdiskusi dengan kelompoknya untuk menganalisis setiap kegiatan pada tahap ini kognitif 69 88 Mampu berkreasi untuk menemukan sesuatu yang baru afektif 75 75 3. Tahap working real with problem Mampu mengaplikasikan konsep yang telah didapat pada tahap sebelumnya kognitif 63 75 Siswa mampu menemukan hasil dengan mandiri afektif 75 69 Rata-rata 67,7 77,2 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa dengan menggunakan model treffinger meningkat setiap siklusnya, kecuali pada aktivitas siswa mampu menemukan hasil dengan mandiri mengalami sedikit penurunan sebesar 6. Hal ini terlihat pada siklus I sebesar 75 menjadi 69 pada siklus II. Pada aktivitas mengemukakan ide atau pertanyaan dengan rasa percaya diri dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk menganalisis