Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
b. Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai
dengan tindakan c.
Peneliti membuat instrumen-instrumen penilaian tes akhir siklus dan non tes
2. Pelaksanaan Acting
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menggunakan langkah- langkah yang sudah direncanakan, jika terdapat kekurangan akan
diperbaiki pada siklus berikutnya. Tindakan-tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan, dan guru bidang studi
sebagai observer. b.
Peneliti melakukan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu menggunakan model pembelajaran treffinger.
c. Materi yang akan disampaikan pada siklus pertama adalah bangun
datar jajargenjang dan bangun datar segitiga pada siklus kedua. Setiap siklus dimungkinkan terdiri dari empat pertemuan.
3. Pengamatan Observer
Tahap ketiga ini dilakukan selama tahap pelaksanaan tindakan. Peneliti dibantu oleh observer mengamati aktivitas dan respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan lembar observasi dan observer mengamati siswa menggunakan lembar catatan lapangan. Selain itu, observasi
berupa kegiatan mengamati, mencatat dan mendokumentasikan segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
4. Refleksi Reflecting
Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpukan dan
dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui kegiatan yang dilakukan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih
perlu perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus selanjutnya. Adapun alur desain penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa yang dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas