55
8. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berjudul: Peranan Lembaga Pendidikan Non Formal dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas di Surakarta Kasus di
Lembaga Pendidikan Non Formal Surakarta, telah dilaksanakan oleh Tri Wuryanto pada bulan April sampai dengan Juni 2007. Penelitian ini relevan
dengan penelitian yang dilakukan karena berkaitan dengan pengembangan kualitas SDM melalui strategi pendidikan.
Penelitian Tri Wuryanto pada dasarnya melihat hubungan antara input dan proses dengan output dari lembaga pendidikan non formal. Input yang menjadi
variabel penelitian diukur dari karakteristik individu peserta didik meliputi latar belakang pendidikan, jumlah keluarga, pendapatan keluarga, motivasi, dan
pengalaman prestasi. Proses diukur dari keragaan dan peranan lembaga pendidikan non formal. Dan output diukur dari kualitas SDM peserta didik yang
meliputi aspek tingkat pengetahuan, sikapmental, keterampilan, kemandirian, dan kedisiplinan.
Penelitian Tri Wuryanto tersebut memberikan hasil di antaranya: i Terdapat hubungan antara karakteristik individu peserta didik dengan kualitas
SDM peserta didik; ii Terdapat hubungan antara keragaan lembaga pendidikan non formal dengan kualitas SDM peserta didik; dan iii Terdapat hubungan
antara peranan lembaga pendidikan non formal dengan kualitas SDM peserta didik.
Kesamaan penelitian Tri Wuryanto dengan penelitian yang dilakukan yaitu sama-sama melihat keterkaitan antara input dan proses pendidikan dengan hasil
56 pendidikan. Beberapa variabel penelitian dapat dikatakan hampir sama, yaitu
karakter peserta didik dan kualitas peserta didik. Aspek yang membedakan antara penelitian Tri Wuryanto dengan
penelitian yang dilakukan yaitu: - Penelitian yang dilakukan tidak untuk melihat hubungan interaktif antara input
dan proses pendidikan dengan ouputnya, tetapi lebih menekankan pada tujuan untuk melihat pengaruh input dan proses pendidikan terhadap ouputnya.
- Variabel penelitian tidak mencakup aspek peranan dan keragaan lembaga, tetapi meliputi komponen-komponen proses pendidikan yang ditentukan
berdasarkan teori pendidikan sebagai sistem.
B. Kerangka Berpikir
Permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian masih menjadi kendala utama dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, perlu terus
ditingkatkan upaya pengembangan SDM pertanian, baik kuantitas maupun kualitasnya.
SPP-SPMA Tanjungsari memiliki peranan nyata dalam pengembangan SDM pertanian. Dalam rangka membantu mengatasi permasalahan kualitas SDM
pertanian yang rendah untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian secara umum, maka penting untuk mendukung keberhasilan pengembangan SDM
pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari. Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, dapat disimpulkan bahwa
keberhasilan pengembangan SDM pertanian dengan strategi pre-service training,