Ruang Lingkup Pendidikan Pendidikan sebagai Proses Pemberdayaan

25 misalnya sekolah. Ada definisi yang lebih luas dan mencakup pendidikan non formal atau proses belajar di luar struktur kelembagaan tersebut misalnya dari program radio. Pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu sistem dengan komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi, minimal sebagai berikut Sa’ud dan Makmun, 2006:6-8: - Individu peserta didik yang memiliki potensi dan kemauan untuk berkembang dan dikembangkan semaksimal mungkin. - Individu peserta didik yang mewakili unsur upaya sengaja, terencana, efektif, efisien, produktif, dan kreatif. - Hubungan antara pendidik dan peserta didik yang dapat dinyatakan sebagai situasi pendidikan yang menjadi landasan tempat berpijak, tindakan yang dapat digolongkan sebagai tindakan pendidikan. - Struktur sosiokultural yang mewakili lingkungan environment, di antaranya berupa norma yang bersumber dari alam, budaya atau religi. - Tujuan yang disepakati bersama yang mengejawantah karena hubungan antara pendidik dan peserta didik dan tidak bertentangan dengan tuntutan normatif sosiokultural masyarakat.

b. Ruang Lingkup Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan ruang lingkup pendidikan berdasarkan jalur, jenjang, dan jenisnya. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan 26 tujuan pendidikan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Jalur pendidikan non-formal merupakan salah satu kajian penting dalam studi pemberdayaan masyarakat. Bentuk pendidikan non-formal dapat meliputi Triyadi, 2006:5: - Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills - Pendidikan Anak Usia Dini PAUD - Pendidikan Keaksaraan - Pendidikan Kesetaraan - Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja - Pendidikan Pemberdayaan Perempuan 27 - Pendidikan Kepemudaan Salah satu kajian utama pendidikan non-formal adalah pelatihan training. Berdasarkan bentuknya, pelatihan dapat meliputi on-job service training, in- service training , dan pre-service training. On-job service training yaitu pelatihan bagi orang yang sudah bekerja, berkaitan dengan pekerjaan orang yang bersangkutan saat ini. In-service training yaitu pelatihan bagi orang yang sudah bekerja, berkaitan dengan pengayaan pengetahuan dan keterampilan orang yang bersangkutan untuk mendukung pekerjaannya saat ini. Sedangkan pre-service training yaitu pelatihan bagi calon pekerja, pelatih, penyuluh, dan sejenisnya. McKay et al. 1998:1-2 mengemukakan pengertian in-service training dan pre- service training dalam konteks pelatihan di perusahaan, yaitu bahwa in-service training adalah pelatihan yang diberikan kepada anggota pada saat mereka berada dalam masa kerja. Sedangkan pre-service training adalah pelatihan yang diberikan sebelum anggota memulai pekerjaan mereka, atau pelatihan yang diberikan kepada anggota pada awal mereka bekerja.

c. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan