30
4. Peranan Pendidikan dalam Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui
Pengembangan SDM Pertanian
Tilaar 1997, dalam Suryono 2008:20, memosisikan pentingnya pendidikan sebagai institusi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
manusia dan masyarakat. Menurut Fatah 2006:398-399, esensi pendidikan adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya
manusia yang bertumpu pada pendidikan ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja manusianya dan sekaligus untuk meningkatkan
taraf hidup manusianya. Pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan penting dalam
pengembangan sumber daya manusia, baik dalam arti pengembangan kualitas manusia secara individual maupun pemberdayaan masyarakat secara makro
sebagai bentuk dimensi dan pendekatan sosialistis dari institusi pendidikan Suryono, 2008:55.
Berdasarkan beberapa pengertian dan tujuan pendidikan tersebut, maka pada dasarnya pendidikan memiliki arah dan tujuan untuk pengembangan sumber
daya manusia. Muhadjir 1988, dalam Suryono 2008:16, mendeskripsikan pengembangan sumber daya manusia sebagai peningkatan kualitas manusia dalam
makna fisik maupun mental. Kualitas manusia ditempatkan sebagai objek pengembangan sumber daya manusia dengan menggunakan dua indikator, yaitu
indikator instrumental dan substansial. Indikator substansial memiliki tujuh aspek yang mencakup sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, ilmu, dan fisik.
Sedangkan indikator instrumental disebutnya sebagai kreativitas, kebebasan, tanggung jawab, dan kemampuan produktif. Indikator instrumental dan
31 substansial dapat digunakan untuk melihat keberhasilan pengembangan kualitas
manusia secara bersamaan. Secara substansial keberhasilan pengembangan kualitas manusia ini ditunjukkan dalam bentuk pendapatan atau penghasilan,
pendidikan, kesehatan, keimanan, ketangguhan fisik, ketangguhan mental, dan tingkat budaya atau seni.
Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia pertanian, termasuk sumber daya petani yang berkualitas. Pusbangdiktan
2007:27 menyatakan bahwa pendidikan pertanian merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian. Menurut Krisnamurthi
2006:26-27, pendidikan pertanian menjadi agenda operasional yang sangat penting dalam meningkatkan keberdayaan pertanian. Hal ini dapat berarti bahwa
pendidikan pertanian sangat penting dalam upaya penguatan daya pertanian karena melalui pendidikan dapat dihasilkan SDM pertanian yang berkualitas, yang
mampu meningkatkan keberdayaan masyarakat petani. Fatah 2006:394 mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya
manusia pertanian dicapai melalui peningkatan daya nalar dan produktivitas kerjanya. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian ini fokus
utama diarahkan pada: i peningkatan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian; dan ii kualitas penguasaan keterampilan disertai dengan
pembinaan semangat kerja, disiplin dan sikap profesional. Peningkatan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian antara lain dilaksanakan
melalui peningkatan efektivitas pendidikan. Dalam hal ini jelas bahwa pendidikan
32 memiliki peranan dalam pencapaian upaya pengembangan sumber daya manusia
pertanian, termasuk petani.
5. Pre-Service Training, Salah Satu Bentuk Pendidikan dalam Arti Sempit