41 atas, akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran atau pendidikan
peserta didik.
b. Tenaga Kependidikan Guru
Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah guru. Guru dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah.
Guru merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan proses pendidikan. Guru dalam hal ini dituntut untuk memiliki kemampuan
memberdayakan segala sumber daya yang ada, dalam rangka menciptakan proses belajar yang intensif, dinamis, dan optimal dalam mendayagunakan segala
fasilitas yang ada Soedijarto, 1997:87. Karsidi 2007:75-77 mengemukakan bahwa kualitas proses dan hasil
pembelajaran akan dipengaruhi oleh unsur-unsur yang secara langsung berkaitan dengan berlangsungnya proses pembelajaran tersebut, yaitu guru, siswa,
kurikulum, sarana, dan faktor lain yang sifatnya kontekstual. Di antara unsur- unsur tersebut, guru merupakan satu-satunya unsur yang mampu mengubah unsur-
unsur lain menjadi bervariasi. Sebaliknya unsur-unsur yang lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Sehubungan dengan itu, guru merupakan
unsur yang mempunyai peran amat penting bagi terwujudnya pembelajaran menurut kualitas yang dikehendaki.
42 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditentukan bahwa keberhasilan
proses pendidikan atau pembelajaran akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kependidikan, dalam hal ini guru, diukur dari:
- Kompetensi, dilihat dari keahlian dan penguasaan guru dalam hal materi pelajaran yang diajarkan.
Heyneman dan Losely 1983 melaporkan bahwa peserta didik yang memberikan hasil akademis lebih baik memiliki guru yang lebih baik daripada
peserta didik yang kurang baik hasil akademisnya Crowl et al., 1997:365. Cole dan Chan 1994:20 mengatakan bahwa guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan. Menurut Crowl et al. 1997:14, guru yang efektif: i Memiliki komitmen
pada peserta didik dan kegiatan pembelajaran; ii Memahami mata pelajaran yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya; iii Bertanggung jawab
untuk mengatur dan mengawasi pembelajaran siswa; iv Berfikir sistematis berkaitan dengan praktik mengajarnya dan belajar dari pengalaman;
v Merupakan anggota dari komunitas atau organisasi profesional pengajar. Hasil penelitian dan pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bahwa guru
memiliki pengaruh terhadap keberhasilan akademis peserta didik. Dalam hal ini, pengetahuan dan pemahaman serta penguasaan guru dalam hal materi
yang diajarkan akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.
43 - Kemampuan mengajar, dilihat dari kejelasan dalam memberikan materi
pelajaran, dan ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik mengajar.
Dembo dan Hillman 1976 meyakinkan bahwa mengajar yang baik memerlukan penguasaan terhadap 3 aspek: i pengetahuan dan keterampilan
konseptual; ii keterampilan mengajar; iii kemampuan mengambil keputusan Good dan Brophy, 1990:8. Penguasaan keterampilan mengajar
sebagai syarat bagi praktik mengajar yang baik, dapat bermakna bahwa guru agar dapat melakukan pengajaran secara baik dan efektif, salah satunya harus
menguasai keterampilan mengajar, termasuk kejelasan mengajar dan ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan metode dan teknik mengajar.
Sehubungan dengan itu, pengaruh guru terhadap keberhasilan proses pendidikan, dapat diukur berdasarkan keterampilan atau kemampuan mengajar
guru. - Kedisiplinan, dilihat dari kehadiran dan ketepatan waktu mengajar.
Crowl et al. 1997:14 mengemukakan bahwa guru yang efektif salah satunya syaratnya adalah harus memiliki komitmen pada peserta didik dan kegiatan
pembelajaran. Komitmen dalam hal ini dapat mengandung makna kesungguhan, keseriusan, motivasi, dan usaha optimal untuk melakukan yang
terbaik bagi peserta didik dan kegiatan pembelajaran. Komitmen pada peserta didik dan kegiatan pembelajaran dapat ditunjukkan salah satunya oleh
kedisiplinan guru dalam mengajar, karena pada saat guru memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam hal mengajar, maka guru yang bersangkutan
44 secara nyata telah menunjukkan komitmennya pada peserta didik dan kegiatan
pembelajaran. Kedisiplinan guru dalam mengajar selanjutnya akan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar, sehingga pada akhirnya
akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.
c. Kurikulum