103
a. Data Faktor Peserta Didik
Peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari walaupun tidak semuanya berasal dari keluarga petani, namun pada umumnya berasal dari lingkungan pertanian.
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar peserta didik berdomisili di sekitar wilayah Sumedang yang merupakan daerah pertanian. Keadaan ini menjadi faktor
pendorong tingginya minat peserta didik terhadap pertanian dan pendidikan pertanian.
Rata-rata tingkat sosial-ekonomi peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari relatif tidak terlalu tinggi. Pada umumnya perekonomian dan juga keadaan sosial
peserta didik dapat dikatakan termasuk dalam kriteria menengah ke bawah. Untuk menggambarkan keadaan sosial-ekonomi peserta didik di SPP-SPMA
Tanjungsari, pada Lampiran 10 disajikan data keadaan sosial-ekonomi peserta didik responden. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sebagian besar orang
tua peserta didik memiliki pendapatan rendah dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah.
Keadaan pendaftar dan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari jumlahnya terus meningkat dari tahun ajaran 20062007 sampai dengan
20082009. Jumlah peserta didik pada tahun ajaran 20062007 adalah 164 orang, kemudian pada tahun 20072008 meningkat menjadi 166 orang. Demikian pula
pada tahun 20082009, jumlah peserta didik meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 206 orang. Untuk pendaftar calon peserta didik, pada tahun ajaran
20062007 berjumlah 173 orang, tahun ajaran 20072008 meningkat menjadi 189
104 orang, dan tahun 20082009 juga meningkat menjadi 310 orang. Data keadaan
pendaftar dan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari terdapat pada Tabel 10.
Tabel 10. Keadaan Pendaftar dan Peserta Didik di SPP-SPMA Tanjungsari
Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar
Jumlah Peserta Didik
20062007 173
164 20072008
189 166
20082009 310
206
Peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari terdiri dari peserta didik pada Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Budidaya Perikanan, dan
Penyuluhan Pertanian. Keadaan peserta didik setiap program studi pada tahun ajaran 20082009 dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Keadaan Peserta Didik per Program Studi pada T.A. 20082009
Jumlah Peserta Didik Program Studi
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Jumlah
Tanaman Pangan dan Hortikultura 118
76 81
275 Budidaya Perikanan
41 46
40 127
Penyuluhan Pertanian 47
44 43
134
Jumlah 206
166 164
536
Pada Tabel 11 terlihat bahwa peserta didik pada tahun ajaran 20082009 sebagian besar terdapat pada Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Data tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya peserta didik lebih berminat untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Tanaman Pangan dan
Hortikultura dibandingkan dengan dua program studi lainnya. Hal ini dapat dijelaskan oleh karena wilayah Tanjungsari dan Sumedang merupakan salah satu
105 sentra tanaman pangan dan hortikultura, sehingga dimungkinkan peserta didik
berpandangan bahwa kompetensi yang diperoleh dari proses pendidikan pada Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura lebih dibutuhkan di daerahnya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian, diperoleh data faktor peserta didik variabel X
1
, yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11. Berdasarkan kriteria nilai masing-masing variabel seperti terdapat pada Lampiran
5, dapat ditentukan kecenderungan nilai faktor peserta didik yang disajikan pada Gambar 3 Lampiran 11.
Gambar 3. Kecenderungan Nilai Faktor Peserta Didik X
1
.
Faktor peserta didik terdiri dari keadaan sosial-ekonomi, kemampuan dasar, dan motivasi peserta didik. Soedijarto 1997:87 mengemukakan bahwa
salah satu komponen penentu keberhasilan proses pendidikan adalah peserta didik
0.00 19.51
60.98
19.51
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
X1
FAKTOR PESERTA DIDIK
Sangat Rendah Rendah
Tinggi Sangat Tinggi
106 dengan latar belakang sosial ekonomi kultural, kemampuan dasar kognitif, dan
motivasinya. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa sebanyak 60,98 responden
memberikan nilai faktor peserta didik yang tinggi Lampiran 11. Demikian pula dengan rata-rata nilai faktor peserta didik, seperti terdapat pada Lampiran 11,
yaitu sebesar 31,21 termasuk dalam kriteria tinggi. Data tersebut menunjukkan responden cenderung berpendapat atau menilai bahwa keadaan sosial-ekonomi,
kemampuan dasar, dan motivasi mereka dalam mendukung proses pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari adalah tinggi. Berkaitan dengan itu, dapat dikemukakan
beberapa hal, yaitu: -
Keadaan sosial-ekonomi peserta didik mampu mendukung proses pendidikan mereka di SPP-SPMA Tanjungsari. Biaya pendidikan SPP di SPP-SPMA
Tanjungsari relatif tidak mahal, yaitu Rp.10.000 per bulan. Selain itu, sebanyak 70 peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari setiap tahunnya
memperoleh beasiswa. Berkaitan dengan itu, sangat dimungkinkan peserta didik relatif tidak mengalami permasalahan kesulitan biaya pendidikan.
Artinya, walaupun keadaan sosial-ekonominya tidak terlalu tinggi Lampiran 10, namun menurut peserta didik tetap mampu mendukung proses pendidikan
di SPP-SPMA Tanjungsari. -
Kemampuan dasar peserta didik yang dilihat dari pengalaman prestasi, dapat mendukung proses pendidikan mereka di SPP-SPMA Tanjungsari. Sebelum
peserta didik diterima untuk belajar di SPP-SPMA Tanjungsari, mereka terlebih dahulu harus lulus dalam ujian tertulis dan wawancara. Ujian tertulis
107 dan wawancara tersebut dilaksanakan untuk menilai apakah peserta didik
memiliki kemampuan dasar standar untuk dapat belajar di SPP-SPMA Tanjungsari. Berkaitan dengan itu, peserta didik yang telah memenuhi
persyaratan lulus ujian tertulis dan wawancara tersebut, dapat dikatakan bahwa pada saat mereka memulai pendidikan, mereka telah memiliki
kemampuan dasar yang dapat mendukung proses pendidikannya di SPP- SPMA Tanjungsari.
- Rata-rata peserta didik mengikuti pendidikan di SPP-SPMA Tanjungsari oleh
karena keinginan sendiri dan ketertarikannya pada pendidikan pertanian. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar peserta didik berasal dari lingkungan
masyarakat pertanian, sehingga mereka memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mengikuti pendidikan bidang pertanian. Tingginya motivasi terebut
merupakan nilai tambah dalam mendukung keberhasilan mereka. Menurut Wlodkowski 1991:4, motivasi penting karena merupakan salah satu faktor
utama yang mempengaruhi pembelajaran. Motivasi yang tinggi akan semakin mendorong semangat dan kemampuan belajar, sehingga pada akhirnya
semakin mendukung keberhasilan proses pendidikan.
b. Data Faktor Tenaga Kependidikan