Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan

173 Strategi ketiga, perlu pengembangan sarana dan prasarana ke arah pemenuhan standar terbaik bukan sekedar pada pemenuhan standar minimal bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pertanian yang berkualitas. Strategi ini penting, karena SDM guru yang berkualitas tidak dapat berfungsi optimal tanpa ketersediaan sarana dan prasarana yang berkualitas pula.

e. Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan

Pengembangan SDM Pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari Faktor lingkungan keluarga dapat mempengaruhi motivasi belajar, dan motivasi belajar akan sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik mengikuti pendidikan. Faktor lingkungan keluarga juga akan menentukan keefektifan proses pendidikan peserta didik. Pada penelitian ini, faktor lingkungan keluarga diindikasikan dengan karakteristik lingkungan keluarga dan partisipasi dalam mendukung pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor lingkungan keluarga secara parsial terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, yang dinyatakan dengan model regresi linear berganda = - 8,68 + 0,181 X 1 + 0,310 X 2 + 0,196 X 3 + 0,129 X 4 + 0,257 X 5 + 0,216 X 6 . Berdasarkan model regresi linear berganda tersebut, dapat diketahui bahwa setiap penambahan satu nilai faktor lingkungan keluarga sedangkan faktor-faktor lainnya dikendalikan, akan memberikan penambahan nilai keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari sebesar 0,257. Derajat pengaruh faktor lingkungan keluarga secara parsial terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari 174 ditunjukkan oleh nilai R 2 parsial faktor lingkungan keluarga sebesar 40,7 Tabel 18. Adanya pengaruh faktor lingkungan keluarga terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, sebagaimana yang dibuktikan oleh hasil penelitian, memperkuat pendapat Mudjiman 2007:48-49, bahwa lingkungan keluarga menunjang pembangunan motivasi peserta didik, yang antara lain dalam bentuk dukungan seperti partisipasi dalam membayar biaya pendidikan. Semakin tinggi dukungan lingkungan keluarga, akan semakin berkembang motivasi belajar peserta didik, dan pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikannya. Faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat dijelaskan sebagai berikut: - Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa hanya sebagian kecil peserta didik yang berasal dari keluarga petani Lampiran 10. Namun demikian, sebagian besar karakteristik keluarga peserta didik memiliki kaitan yang erat dengan karakteristik lingkungan pertanian, seperti misalkan terdapat keluarga peserta didik yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai pemerintah di instansi yang berkaitan dengan sektor pertanian Dinas Pertanian, BPP, dan lain sebagainya. Karakteristik lingkungan keluarga yang erat kaitannya dengan karakteristik lingkungan pertanian tersebut dapat menumbuhkan penilaian positif lingkungan keluarga terhadap pendidikan pertanian, sehingga pada akhirnya keluarga menjadi terdorong untuk memberikan dukungan 175 kepada peserta didik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikannya di SPP-SPMA Tanjungsari. - Karakteristik lingkungan keluarga yang pada umumnya erat kaitannya dengan karakteristik lingkungan pertanian, juga telah mendorong motivasi belajar dan perilaku peserta didik. Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa sebagian besar peserta didik termotivasi untuk berprestasi karena adanya dorongan dari lingkungan keluarga. Djamarah 2005:53 mengatakan bahwa situasi interaksi edukatif tidak bisa terlepas dari pengaruh latar belakang kehidupan anak didik, termasuk karakteristik lingkungan keluarganya. Karateristik lingkungan keluarga yang mendukung pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari dapat meningkatkan motivasi belajar dan perilaku peserta didik, sehingga interaksi edukatif peserta didik pun dapat berlangsung secara lebih baik. - Partisipasi keluarga dalam mendukung proses pendidikan peserta didik di SPP-SPMA Tanjungsari dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat diketahui dari temuan di lapangan yang menunjukkan tingginya partisipasi keluarga dalam membayar biaya pendidikan, menghadiri pertemuan sekolah, dan pengembangan motivasi belajar peserta didik. Partisipasi keluarga yang tinggi dalam mendukung proses pendidikan peserta didik tersebut secara nyata telah mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan peserta didik. Lingkungan keluarga yang tidak mendukung, misalkan ditunjukkan dengan partisipasi yang rendah dalam mendukung pelaksanaan pendidikan peserta didik, tentu akan berdampak negatif pada peserta didik. Mungkin secara psikologis peserta 176 didik merasa tidak diperhatikan oleh lingkungan keluarganya sehingga menjadi tidak bersemangat untuk berprestasi baik. Tekanan-tekanan dari lingkungan keluarga, misalkan permasalahan keluarga yang berakibat terlupakannya kewajiban biaya pendidikan peserta didik, tentu akan mempengaruhi keefektifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena belum membayar biaya pendidikan, peserta didik bisa jadi akan merasa malu, atau bahkan mendapat sanksi dari sekolah, sehingga peserta didik tidak mau atau tidak dapat mengikuti beberapa sesi dari proses pembelajaran. Jones dan Jones 2001:10 menyatakan bahwa tekanan keluarga secara jelas berdampak pada kemampuan peserta didik untuk berfungsi secara efektif di sekolah. Selanjutnya partisipasi keluarga dengan memberikan dukungan emosional moril juga penting untuk mendukung keberhasilan pendidikan peserta didik. Cole dan Chan 1994:8 melaporkan bahwa terdapat faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap perilaku peserta didik, di antaranya yaitu tidak ada dukungan sosial dan tidak mendapat dukungan emosional dari keluarga. Dalam hal ini, adanya dukungan emosional dari keluarga dapat mengembangkan motivasi dan meningkatkan perilaku peserta didik. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan faktor lingkungan keluarga terhadap keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, mengindikasikan bahwa upaya pengoptimalan keberhasilan pengembangan SDM pertanian di SPP-SPMA Tanjungsari, dapat 177 dilakukan melalui peningkatan faktor lingkungan keluarga, yang disinergiskan dengan peningkatan faktor-faktor lainnya. Peningkatan faktor lingkungan keluarga perlu meliputi beberapa strategi. Pertama, peningkatan kualitas lulusan. Strategi ini penting untuk meningkatkan penilaian positif lingkungan keluarga terhadap SPP-SPMA Tanjungsari. Adanya penilaian yang positif dapat meningkatkan dukungan lingkungan keluarga terhadap proses pendidikan, walaupun karakteristik lingkungan keluarga tidak berkaitan dengan karakteristik lingkungan pertanian. Kedua, peningkatan partisipasi keluarga, terutama kesempatan berpartisipasi. Usaha-usaha ini penting dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan peserta didik. Bentuk nyata dari strategi ini di antaranya yaitu pelibatan keluarga peserta didik secara lebih luas lagi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Sebagai contoh, mungkin perlu dilakukan kegiatan analisis kebutuhan belajar dan praktik peserta didik yang menyertakan keluarga peserta didik, karena pada kenyataannya, selain guru, keluarga adalah pihak yang juga sangat memahami karakteristik peserta didik. Contoh lain, adalah evaluasi peserta didik yang melibatkan keluarga. Akan lebih komprehensif hasil evaluasi belajar peserta didik sekiranya mencakup komponen penilaian perilaku peserta didik di lingkungan keluarga.

f. Pengaruh Faktor Lingkungan Masyarakat terhadap Keberhasilan