87 -
Mendidik calon teknisi menengah pertanian yang berkualitas dan mampu mandiri dalam semua aspek dunia usaha di bidang pertanian.
- Menjadi salah satu pusat pengembangan pertanian di wilayah di mana sekolah
itu berada.
c. Visi dan Misi
Visi SPP-SPMA Tanjungsari yaitu: “Terwujudnya sumber daya manusia pertanian yang profesional, berkarakter, berkinerja tinggi, berjiwa wirausaha,
berdaya saing, dan berperan sebagai petani masa depan yang berwawasan agribisnis”.
Berdasarkan visi tersebut, SPP-SPMA Tanjungsari memiliki misi sebagai berikut:
- Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan merencanakan, mengelola
dan mengembangkan agribisnis. -
Menciptakan tenaga teknis menengah pertanian untuk mengisi pasar tenaga kerja pertanian yang terampil.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan SDM pertanian.
- Melaksanakan pengkajian untuk pengembangan informasi dan SDM
pertanian. -
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan menengah pertanian. -
Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas pendidikan menengah pertanian.
- Meningkatkan kerja sama pendidikan menengah pertanian.
88 -
Menciptakan lulusan SPP-SPMA Jawa Barat yang berstandar dan berkompetensi.
d. Keadaan SDM
SDM di SPP-SPMA Tanjungsari senantiasa diupayakan peningkatan kualitasnya, terutama tenaga guru, yaitu dengan menyelenggarakan Pendidikan
Guru Pertanian secara khusus, agar dapat memenuhi kebutuhan nyata di lapangan. SDM di SPP-SPMA Tanjungsari terdiri dari SDM pendidik, non-pendidik, dan
peserta didik. Keadaan SDM di SPP-SPMA Tanjungsari secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Keadaan SDM di SPP-SPMA Tanjungsari pada Tahun Ajaran 20082009
Tingkat Pendidikan Komponen SDM
S3 S2
S1 D3
SLTA SLTP Jumlah
Pendidik - Guru Tetap
3 24
2 11
- 40
- Guru Honorer 1
1 13
5 5
- 25
Total 65
Non-Pendidik - Administrasi dan
Lapangan -
- -
- 3
13 16
Total 16
Peserta Didik - Tingkat I
- 206
- Tingkat II -
166 - Tingkat III
- 164
Total 536
Sumber: Profil SPP-SPMA Tanjungsari Tahun 2008.
Keadaan SDM pendidik terdiri dari guru tetap dan guru honorer. Pada Tabel 6 terlihat adanya guru, baik tetap maupun honorer, yang memiliki tingkat
pendidikan SLTA, dan guru honorer dengan tingkat pendidikan S3. Guru dengan
89 tingkat pendidikan SLTA seluruhnya merupakan instruktur lapangan yang
bertugas membantu proses pembelajaran praktik di lapangan. Sedangkan guru honorer dengan tingkat pendidikan S3 merupakan guru yang berasal dari Fakultas
Pertanian, Universitas Winaya Mukti UNWIM, yaitu lembaga pendidikan tinggi yang juga dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
e. Kurikulum