Pemberdayaan Empowerment sebagai Esensi dari Pengembangan

21

2. Pemberdayaan Empowerment sebagai Esensi dari Pengembangan

Masyarakat Pemberdayaan adalah salah satu kajian penting dari community development . Menurut Taruna 2000, yang dikaji dalam community development meliputi: i perubahan sosial social change; ii organisasi masyarakat community organization; iii penyuluhan masyarakat extension education; iv pengembangan perdesaan rural development; dan v pemberdayaan masyarakat community empowering. Konsep pemberdayaan menjadi basis utama dalam pembangunan masyarakat community development. Pemberdayaan atau empowerment memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka Suparjan dan Suyatno, 2003:37. Menurut Hikmat 2006:3, konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan. Pemberdayaan secara singkat dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada masyarakat untuk mampu dan berani bersuara, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih alternatif perbaikan kehidupan yang terbaik Mardikanto, 2007:100. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial Hikmat, 2006:3. Dalam Wrihatnolo dan Dwidjowijoto 2007:178, dikatakan para pakar teori pemberdayaan menyatakan bahwa konsep pemberdayaan berlaku tidak hanya bagi individu sebagai kelompok, organisasi, dan masyarakat, namun juga bagi individu itu sendiri. 22 Pemberdayaan masyarakat pada intinya adalah mengupayakan pengembangan terhadap klien individu, kelompok atau masyarakat umum dari kondisi yang tidak berdaya menjadi kondisi yang berdaya untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik Tiyanto dkk., 2006:103. Pemberdayaan pada hakekatnya mencakup dua aspek yaitu to give or authority to dan to give ability to or enable . Dalam pengertian pertama, pemberdayaan memiliki makna memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan dan mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, pemberdayaan diartikan sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan Suparjan dan Suyatno, 2003:43. Menurut Tiyanto dkk. 2006:105-106, pemberdayaan yang komprehensif, meliputi : a. Pemberdayaan politik, yaitu untuk meningkatkan kesadaran kritis masyarakat, sehingga dapat lebih tanggap terhadap persoalan ataupun kebijakan yang sebenarnya merugikan mereka, melalui proses demokratisasi. b. Pemberdayaan ekonomi, yaitu pengelolaan sumber daya lokal yang berbasis masyarakat haruslah dijadikan agenda penting dalam kebijakan ekonomi. c. Pemberdayaan sosial, perlindungan masyarakat dari dampak negatif neoliberalisme, melalui keterlibatan negara, seperti perlindungan dan jaminan sosial terhadap buruh. Memperkuat modal sosial seperti solidaritas sosial dan gotong royong. d. Pemberdayaan budaya, melalui perlindungan, pelestarian, dan penghargaan terhadap kultur lokal, kultur asli, komunitas asli, multikulturisme dan kultur partisipasi. 23

3. Pendidikan sebagai Proses Pemberdayaan