129
Gambar 9 menunjukan aktivitas guru memberikan penghargaan pada siswa yang hasil karangannya dinilai paling baik dan siswa yang berani tampil di depan
kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar mampu menciptakan karya yang lebih baik dan lebih bersemangat lagi pada proses pembelajaran
selanjutnya siklus II.
4.1.2.3 Refleksi Siklus 1
Berdasarkan hasil tes menulis karangan pada siklus I yang telah dilaksanaan sudah mencapai skor rata-rata sebesar 68,45 atau dalam ketgori
cukup. Walau hasil tersebut belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 70 atau dalam kategori baik. Kurangnya siswa dalam memahami materi menulis
karangan menyebabkan belum tercapainya skor yang ditargetkan. Siswa belum megetahui bagaimana cara menulis karangan yang baik dan benar. Di samping
aspek kebahasaan yang belum begitu dikuasai, siswa juga kesulitan dalam menentukan tema karangan. Penyebab lain karena siswa masih jarang berlatih
menulis karangan. Sehingga pengetahuan mengenai materi menulis karangan tersebut kurang dikuasai oleh siswa.
Pada data nontes siklus I yang berupa observasi dapat diketahui bahwa siswa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
menggunakan media foto dengan model pembelajaran ARCS. Melalui media foto pribadi siswa dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan pengalaman
pribadi. Melalui jurnal siswa siklus I diketahui bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis karangan yaitu menuangkan ide atau mencari
kata ke dalam bentuk kalimat. Hal ini sebagai bukti bahwa pembelajaran belum
130
mencapai hasil yang diharapkan. Media foto yang digunakan pada siklus I masih bertemakan bebas sedangkan pada siklus II bertemakan kegiatan sekolah.
Walaupun menurut pendapat siswa, mereka senang dengan pembelajaran menulis karangan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan media foto dengan
model pembelajaran ARCS. Menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga siswa siswa pada
siklus I, masing-masing memberikan keterangan yang berbeda. Siswa yang mendapat nilai tinggi dan nilai sedang mereka mengatakan bahwa sudah tidak ada
lagi kesulitan dalam menulis karangan. Tetapi, siswa yang mendapat nilai rendah mengaku masih menemukan kesulitan dalam menulis karangan. Namun, kesulitan
itu sedikit terbantu dengan adanya media foto pribadi siswa. Ketiga siswa tersebut mengatakan bahwa dengan penggunaan media foto dapat membantu siswa dalam
menulis karangan. Mereka menyatakan bahwa media foto pribadi yang digunakan sangat mempermudah siswa dalam menulis karangan. Hal ini menjadikan siswa
lebih tertarik pada materi menulis karangan pengalaman pribadi. Masing-masing siswa memberikan saran untuk terus ditingkatkan lagi penggunaan media foto
dalam pembelajaran menulis karangan karena dinilai sangat menarik. Hasil wawancara tersebut sebagai bukti bahwa pada siklus I pembelajaran belum
mencapa hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pada sikus II.
Hasil dokumentasi foto menyebutkan bahwa pada proses pembelajaran masih ada siswa yang melakukan sikap negatif. Hal ini terlihat dari gambar yang
diambil pada waktu pembelajaran berlangsung. Kondisi kelas masih terlihat
131
kurang kondusif. Oleh karena itu, pada siklus II perlu seskali adanya pengaturan kelas yang baik agar lebih kondusif.
Hasil refleksi baik dari data tes maupun nontes pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk
memperbaiki hasilnya pada siklus II. Sehingga, target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan karena hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memuaskan dan masih dalam kategori cukup serta belum mencapai
target pencapaian secara maksimal nilai yang telah ditentukan. Selain itu, masih terdapat tingkah laku siswa yang kurang mendukung pembelajaran. Tindakan
siklus II ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada siklus I dan berupaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sehingga dapat
mencapai target yang telah ditentukan. Perbedaan siklus 1 dan siklus II, terletak pada tema karangan yang
digunakan. Tema karangan yang digunakan pada siklus 1 bertemakan bebas sedangkan tema yang digunakan pada siklus II adalah pengalaman yang berkesan
dan kegiatan sekolah. Pada siklus II ini penelitian dilakukan dengan rencana dan persiapan yang
lebih matang dibandingkan dengan siklus I. dengan adanya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran tanpa mengabaikan penggunaan media foto dalam
pembelajaran menulis karangan pengalaman pribadi, maka hasil penelitian yang