151
siswa yang berjumlah 4 siswa atau 16,67 takut untuk membacakan hasilnya, ini dikarenakan siswa masih merasa takut salah dengan hasil menulis karangan yang
telah dibuat
4.1.3.2.2 Hasil Jurnal Siklus II
Seperti halnya pada silkus I, jurnal yang digunakan pada siklus II ini juga menggunakan dua macam jurnal yaitu jurnal siswa dan jurnal guru.
4.1.3.2.2.1 Jurnal Siswa Siklus II
pada jurnal siswa, sebagian besar siswa menyatakan senang ketika menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Mereka menyatakan bahwa
dengan menulis sebuah karangan dengan pengalaman pribadi sebagai bahan ide karangan, memudahkan mereka untuk mencurahkan apa yang telah mereka alami
ke dalam sebuah karangan. Tema karangan yang digunakan pada siklus II ini adalah mengenai kegiatan ssekolah maupun pengalaman pribadi mereka pada
acara-acara yang berkenaan dengan kegiatah sekolah Hampir semua siswa menyatakan tidak mengalami kesulitan atau kendala
apapun ketika menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Mereka mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Mereka bebas mengungkapkan kata-
kata yang ada dalam pikiran mereka. Kurangnya penguasaan kosakata yang sempat dialami oleh siswa pada pembelajaran siklus I, sudah tidak terjadi lagi
pada kegiatan pembelajaran siklus II ini. Pada jurnal siswa siklus II ini, siswa juga diminta untuk mengungkapkan
perasaan mereka terhadap hasil karangan pengalaman pribadi mereka yang telah mereka buat. Sebagian besar dari mereka memberikan jawaban positif artinya
152
mereka mengaku senang dan puas dengan hasil yang telah mereka kerjakan. Namun ada sebagian kecil siswa yang masih merasa kurang puas karena merasa
karangan yang telah mereka buat dirasa kurang baik. Saat dimintai pendapat mengenai pembelajaran mengenai pembelajaran
yang telah dilakukan, siswa merasa sangat senang dengan pembelajaran yang telah dilakukan bersama-sama dengan peneliti. Kesan pembelajaran menulis
selama ini dinilai sulit, tidak dirasakan lagi oleh siswa. Pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi dengan
media foto dengan model pembelajaran ARCS yang telah dilakukan, memberi kesan yang positif terhadap siswa. Mereka merasa senang dan tidak mengalami
kesulitan lagi ketika diminta membuat karangan berdasarkan pengalaman pribadi. Pembelajaran yang menyenangkan, menyuguhkan hal naru di tengah-tengah
mereka, serta adanya tujuan tujuan yang jelas pada apa yang telah mereka kerjakan, membuat siswa termotivasi untuk menciptakan karangan yang baik.
Dari beberapa pendapat siswa yang telah di tuangkan dalam jurnal siswa tersebut, peneliti menilai bahwa pembelajaran menulis karangan berdasarkan
pengalaman pribadi, menarik bagi siswa sehingga siswa merasa nyaman dan tidak terbebani denagn pelajaran tersebut.
4.1.3.2.2.2 Jurnal Guru Siklus II