48
membuat karangan jika pengalaman yang akan mereka buat ada relevansinya dengan kehidupan mereka.
Guru memotivasi dan meyakinkan siswa agar dapat menciptakan karangan dengan sebaik mungkin, guru menyampaikan pada siswa bahwa hasil tulisan
mereka akan dibacakan di depan kelas. Hal ini dapat memacu siswa untuk dapat menciptakan hasil tulisan dengan sebaik-baiknya dan semenarik mungkin karena
tahu bahwa basil karyanya akan diketahui oleh orang lain. Kegiatan pembelajaran ini merupakan penerapan dan komponen ARCS yaitu Confident percaya diri.
Komponen ARCS yang ke-empat yaitu Satisfaction. Aplikasinya pada penelitian ini yaitu guru memberikan penghargaan berupa reward hadiah pada
siswa dengan hasil tulisan paling baik. Hal ini akan menjadikan siswa merasa dihargai atas usaha untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru.
Dengan adanya penghargaan ini siswa termotivasi untuk menciptakan karangan yang lebih baik lagi.
2.2.12 Pembelajaran Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi
dengan Model Pembelajaran ARCS
Model pembelajaran ARCS sangat sesuai digunakan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan menulis karangan berdasarkan
pengalaman pribadi siswa karena: Pada model pembelajaran ARCS yang pertama mengharuskan keterlibatan
suatu hal yang dianggap menarik bagi siswa. Penerapannya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Dan pada penelitian ini, peneliti
49
menggunakan media foto pribadi siswa dan foto yang dekat dengan keseharian siswa sebagai pengaplikasian dari komponen Attention.
Siswa akan merasa lebih tertarik untuk mendalami materi atau menciptakan suatu karya tulisan apabila materi yang akan mereka kemukakan adalah mengenai
hal yang masih ada kaitannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Misalnya tentang pengalaman pribadi mereka. Penerapan pengalaman pribadi yang
dijadikan sebagai bahan untuk membuat karangan ini sesuai dengan komponen ARCS
, yaitu Relevance. Pada model pembelajaran ARCS yang ke-tiga yaitu Siswa dilatih untuk
memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini sesuai dengan komponen ARCS
yaitu Confident. Penerapan komponen ARCS yang ke-empat satisfactiont dalam
pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi adalah siswa diberi kesempatan untuk menilai hasil karangan yang dibuat oleh siswa lain. Hal
ini bertujuan agar siswa dapat mengevaluasi orang lain dan diri sendiri. Siswa akan merasa bangga jika hasil karyanya dihargai oleh orang lain. Hal ini dapat
memacu mereka untuk dapat menciptakan karya lain yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Salah satu penerapannya yaitu dengan cara guru memberi
penghargaan pada siswa yang karangannya paling bagus. Hal ini sesuai dengan komponen satisfaction.
Langkah pembelajaraan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan model pembelajaran ARCS yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap
pendahuluan, yaitu : 1 guru memberikan pertanyaaan bimbingan pada siswa
50
untuk memancing dan mengarahkan pikiran siswa dalam materi pembelajaran; 2 guru menjelaskan pada siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, tahap inti yaitu: 1 guru menjelaskan tentang materi menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi; 2 guru memberikan penjelasan
mengenai langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi; 3 guru memberi contoh karangan
dengan menggunakan media foto; 4 guru menjelaskan tahapan komponen ARCS dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi; 4 siswa membuat
karangan berdasarkan pengalaman pribadi siswa dengan menggunakan foto; 5 guru menyuruh salah satu siswa untuk membacakan hasil karanganya di depan
kelas dan siswa lain menanggapi; 6 guru dan siswa lainnya menanggapi dan menilai hasil karangan; 7 guru memberikan penilaian sesuai pedoman penilaian
yang telah dibuat oleh guru. Tahap selanjutnya adalah penutup yaitu 1 guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan, dan 2 guru
menutup pembelajaran hari itu.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada kompetensi dasar untuk kelas V Sekolah Dasar SD, terdapat aspek keterampilan menulis yang salah satunya yaitu menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Keterampilan menulis, khususnya menulis karangan, pada siswa kelas V MI AL-
Islam Mangunsari 02 Semarang cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang masih monoton. Guru SD, dengan karakteristik sebagai guru