19
meliputi: Attention, Relevance, Confident ,dan Satisfaction. Dan peneliti memilih Media Foto sebagai media pembelajaran. Dimana peneliti diharapkan mampu
meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui kegiatan belajar yang menarik dan memiliki relevansi dengan kehidupan siswa. Dan siswa dengan hasil tulisan yang
paling baik akan mendapatkan penghargaan dari peneliti. Hal ini akan membuat siswa merasa terpacu untuk menghasilkan tulisan yang baik.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini meliputi hakikat menulis dan menulis karangan, tujuan menulis, fungsi menulis, ciri-ciri
tulisan yang baik, unsur-unsur karangan, karangan berdasarkan pengalaman pribadi, pengertian media, fungsi media dalam pembelajaran, media foto, media foto
dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi, dan model pembelajaran ARCS dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan
pengalaman pribadi.
2.2.1 Hakikat Menulis
Menurut Suriamiharja 1985:2 Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran
dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, kehendak kepada orang lain
secara tertulis. Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran atau
perasaanseperti mengarang, membuat surat, dan membuat laporan.
20
Hardjono 1988: 1 mengemukakan pendapatnya bahwa menulis ialah mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis. Aspek-aspek di luar bahasa pun
dapat diabadikan dalam suatu tulisan seperti kesan-kesan subyektif seseorang, pendapat, dan perasaan. Untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain
menulis memainkan peranan yang penting. Komunikasi tertulis bahkan memberi kemungkinan mengadakan kontak dengan orang di luar negeri dalam bentuk
surat-menyurat, seminar, dan kursus jarak jauh, yang tentunya menuntut kemampuan menulis yang tinggi. Dengan demikian arti menulis dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk, seperti surat, makalah, dan pidato, yang mempunyai tujuan dan penggunaan bahasa yang berbeda pula.
Tarigan 1994 menyebutkan bahwa hakikat pengertian keterampilan menulis adalah keterampilan bahasa yang produktif dan ekspresif berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur kata, kosakata, dan
grafologi. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Pada hakikatnya, menulismengarang merupakan pemindahan pikiranperasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa Semi 1990:8
Menurut Lado dalam suriamiharja, dkk 1996: 1 menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya.
21
Suriamiharja, dkk. 1996: 2 keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa
itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Santosa 2001: 614 mengatakan bahwa menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Wagiran dan Doyin 2005: 2 menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus
melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam kegiatan menulis,
penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur kalimat pengembangan paragraf dan logika berbahasa.
Gagasan atau pesan yang akan disampaikan bergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuan atau daya nalar siswa Mulyati dkk. 2005:2.33. Menurut
Sujanto 1988:60 juga mengungkapkan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan. Untuk mengetahui
keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengtahuan tentang teori menulis, apalagi hanya menghafal definisi
istilah-istilah yang terdapat dalam bidang karang-mengarang. Keterampilan menulis tumbuh dengan latihan-latihan menulis.
22
Menurut Nurudin 2007:2-3 perbedaan menulis dan mengarang bahwa menulis memiliki cakupan yang lebih luas daripada mengarang, selain itu menulis
memiliki makna lebih netral sedangkan mengarang cenderung berkonotasi negatif. Cakupan menulis lebih luas karena mengarang juga merupakan kegiatan menulis.
Seseorang yang sedang mengarang dapat dikatakan sedang melakukan kegiatan menulis, tetapi seseorang yang sedang melakukan kegiatan menulis belum tentu
dapat dikatakan sedang melakukan kegiatan mengarang. Dalam perkembangan masyarakat, istilah mengarang mengalami pergeseran makna peyorasi, yaitu
perubahan makna menjadi tidak baik. Istilah mengarang diartikan sebagai suatu kegiatan asal, tanpa menggunakan aturan tertentu sedangkan istilah menulis lebih
memiliki makna netral. Menurut Hartono 2008:1 menulis merupakan suatu proses penulisan yang
terbagi dalam beberapa tahap penulisan yakni: 1 tahap pra penulisan, 2 tahap penulisan, dan 3 tahap revisi. Ketiga tahap penulisan itu menunjukan kegiatan
utama yang berbeda. Dalam tahap pra penulisan ditemukan hal-hal pokok yang akan mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan. Dalam tahap
penulisan dilakukan apa yang telah dilakukan atau ditentukan sebelumnya yaitu mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat suatu paragraf, bab atau bagian,
pada akhirnya menulis sebagai proses kegiatan menampilkan buram atau naskah tulisan-tulisan awal untuk mendapatkan perhatian . dalam tahap revisi buram
dilakukan penelaahan naskah bila dibutuhkan mendapatkan pengubahan dan jika perlu memperluas tulisan tersebut.
23
Simpulan yang diambil dari pendapat di atas yaitu bahwa hakikat menulis adalah kegiatan menyampaikan pesan yang terlahir dari pikiran dan perasaan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam komunikasi tulis terdapat empat unsur yang terlibat, penulis sebagai penyampai pesan, pesan
atau isi tulisan, media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima.
2.2.2 Tujuan Menulis