Media Foto dalam Pembelajaran Menulis Karangan Berdasarkan

41 Foto adalah sebagai salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam menulis karangan pengalaman pribadi. Foto sebagai media dapat merangsang dan menimbulkan daya kreasi siswa dalam mengarang. Dengan adanya media foto ini diharapkan dapat melengkapi proses belajar mengajar dan dapat menarik minat dan perhatian siswa. Sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pengajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan.

2.2.10 Media Foto dalam Pembelajaran Menulis Karangan Berdasarkan

Pengalaman Pribadi Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Maksudnya adalah perantara atau pengantar pesan. Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif. Sehingga dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang menonjol, yaitu metodologi mengajar dan media pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu 42 mengajar yang berfungsi sebagai salah satu upaya mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siwa dengan lingkungannya, sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih variatif, tidak monoton, dan siswa tidak akan cepat merasa bosan. Media pengajaran adalah salah satu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah, karena itu media pengajaran harus menjadi satu bidang yang semestinya dikuasai oleh guru. Soeparno 1988:1 Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran chanel untuk menyampaikan suatu pesan message atau informasi dari suatu sumber resource kepada penerimanya receiver. Gerlanch dan Ely dalam Mudoffir, 1990:81 menyatakan bahwa secara luas, media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa mampu memperoleh pengetahuan atau sikap. Lebih khusus lagi Arsyad 2003:3 mengartikan media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Hamalik dalam Arsyad 2002:4 melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media mempunyai empat manfaat praktis dalam pembelajaran, yaitu a dapat memperjelas pesan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar, b dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, c dapat mengatasi 43 indera, ruang dan waktu, d dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka Arsyad 2002:26. Foto adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam menulis karangan. Foto sebagai media dapat merangsang dan menimbulkan daya kreasi siswa dalam mengarang. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa banyak siswa yang kesulitan dalam menuangkan ide-idenya. Hal ini dapat dilihat dari kesukaran mereka memulai suatu karangan. Dengan adanya media Foto ini diharapkan dapat melengkapi proses belajar mengajar dan dapat menarik minat serta perhatian, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pengajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Foto merupakan media gambar tetap still picture yang tidak tembus pandang dan termasuk media visual dua dimensi. Latuheru mengatakan bahwa Media Foto dapat digunakan untuk merangsang dan menimbulkan daya kreasi, misalnya dalam menulis cerpen, menulis cerita atau menulis puisi. Kemudian Sudjana dan Riva’i 2002:70 menambahkan bahwa foto dapat membangkitkan minat siswa pada pembelajaran, dapat membantu dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, pernyataan kreatif dan bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambarkan seta membantu dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku-buku teks. Dalam penelitian ini foto digunakan sebagai media untuk merangsang siswa agar mampu menuangkan ide dan menentukan tema dalam menulis karangan. Foto pribadi siswa ini dimaksudkan untuk lebih memfokuskan karangan siswa 44 tanpa membatasi imajinasinya. Foto yang digunakan dalam penelitian ini yaitu foto pribadi siswa yang bertemakan pengalaman pribadinya yng mengesankan dan tidak dapat dilupakan. Media ini dipilih sesuai dengan salah satu butir tujuan pembelajaran menulis. Foto sebagai media dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi memiliki beberapa keuntungan antara lain: a dapat meningkatkan imajinasi, b dapat memberikan peluang untuk menyalurkan inspirasi siswa, c dapat menambah daya kreatifitas siswa, d dapat mengasah ingatan siswa, dan e dapat mengasah kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sarana komunikasi. Media pembelajaran berarti setiap orang, bahan, alat atu peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan demikian, sebetulnya guru, buku ajar dan lingkungan sekolah adalah media. Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

2.2.11 Model Pembelajaran ARCS

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENERAPAN MODEL “PIPA PAKO” MELALUI MEDIA FOTO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PADA SISWA KELAS V SDN SIRNASARI.

0 1 35

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MEDIA FOTO DENGAN MODEL ARCS PADA SISWA KELAS V MI ALISLAM MANGUNSARI 02 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL BRAIN WRITING PADA SISWA KELAS V MI TANADA WADUNGASRI WARU SIDOARJO.

16 147 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN PADA SISWA KELAS V MI HASYIM ASY’ARI BANGSRI SUKODONO.

0 1 81