Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi

32 menggunakan bahasa secara efektif. Untuk memiliki kemampuan-kemampuan tersebut maka seorang penulis harus terus mengasah kemampuannya dan membekali diri dengan kemampuan berbahasa dan retorika.

2.2.6 Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Menulis karangan berarti kegiatan seseorang dalam menuangkan gagasan, pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, dan perasaan dalam bentuk bahasa tulis atau lambang-lambang grafis sehingga menghasilkan sebuah karangan untuk disampaikan kepada orang lain. Hasil tulisan tersebut dikatakan karangan karena dipengaruhi oleh imajinasi dan perasaan pengarang. Pengalaman pribadi merupakan semua kejadian atau peristiwa yang pernah dialami oleh seseorang selama hidupnya dan tidak akan pernah ada habisnya sampai akhir hayat. Pengalaman pribadi merupakan sumber berpikir yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pengalaman pribadi yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak orang tersebut, dalam pelajaran menulis, pengalaman pribadi dapat membantu siswa untuk lebih mudah memunculkan ide dan gagasan yang ada dalam pikirannya. Mengingat kembali pengalaman yang pernah dialaminya siswa dapat menulis secara jujur, urut, dan tidak terkesan terpaksa. Proses menuangkan gagasan pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, dan perasaan dalam kegiatan menulis karangan merupakan sebuah proses ekpresi dengan menggunakan kata-kata atas suatu kejadian atau peristiwa yang dialami manusia, dialami sendiri oleh penulis karangan maupun dengan 33 melihat pengalaman orang lain. Kejadian atau peristiwa tersebut berlangsung pada saat seseorang berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitar. Wujud dari interaksi tersebut dilahirkan dengan hal-hal yang dinyatakan dengan pikiran dan perasaan dan hal-hal yang dinyatakan dengan perbuatan Gie 2002:197. Setiap karangan tentu saja memiliki tema, yaitu inti yang ingin disampaikan pengarang. Jiwa ini diwujudkan dengan memberinya wadah berupa rangkaian kejadian Gie 2002:198. Tema menjadi patokan dalam menulis sebuah karangan, patokan dalam mengemukakan gagasan, pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, dan perasaan. Depdiknas dalam Gilangsari 2005:20 menyebutkan jenis-jenis pengalaman pribadi ada enam, yaitu pengalaman lucu, pengalaman aneh, pengalaman mendebarkan, pengalaman mengharukan, pengalaman memalukan, dan pengalaman menyakitkan. Pengalaman lucu adalah pengalaman seseorang yang jika diceritakan bisa membuat orang lain menjadi tertawa. Pengalaman lucu ini adalah pengalaman yang sering diceritakan kepada orang lain. Tertawa merupakan efek dari cerita lucu tersebut. Akan tetapi, lucu tidaknya sebuah cerita bersifat relatif. Maksudnya, sesuatu yang dianggap lucu oleh diri sendiri belum tentu dianggap lucu oleh orang lain. Cara penceritaan juga bisa mempengaruhi kelucuan suatu cerita. Pengalaman aneh adalah pengalaman seseorang yang jarang dialami. Pengalaman aneh ini biasanya hanya dialami beberapa kali saja atau mungkin hanya dialami beberapa kali saja seumur hidup. Misalnya mati suri, dan bertemu dengan makhluk halus. 34 Pengalaman mendebarkan adalah pengalaman seseorang yang mengalami peristiwa mendebarkan. Pada saat kita mengalami hal yang mendebarkan, denyut jantung akan semakin keras dan cepat. Misalnya, pengalaman menyatakan cinta, dan menunggu hasil ujian. Pengalaman yang mengharukan adalah pengalaman yang berisi ungkapan hati seseorang untuk dikomunikasikan dengan orang lain. Pengalaman ini biasanya membuat kita mengeluarkan air mata menangis. Kita mungkin juga pernah mengalami pengalaman yang mengharukan. Misalnya, mendengarkan cerita sedih,dan melihat perjuangan hidup orang yang cacat. Pengalaman memalukan adalah pengalaman seseorang yang mengalami kejadian orang yang mengalaminya akan menanggung rasa malu. Bagi orang yang mengalaminya pengalaman seperti ini biasanya susah untuk dilupakan, walaupun orang lain sudah melupakannya. Misalnya, hamil sebelum nikah dan terjatuh di depan umum. Pengalaman yang menyakitkan adalah pengalaman yang paling membekas dalam hati pelakunya. Pengalaman ini paling sulit dilupakan, pelakunya akan selalu teringat akan pengalaman tersebut. Misalnya, diselingkuhi oleh pasangan hidup, dan dihima di depan umum. Pengalaman yang yang mengesankan dapat berguna untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain. Bagi diri sendiri, dari pengalaman dapat diambil hikmahnya dan dipakai untuk mengingat kembali peristiwa masa lalu, sedangkan bagi orang lain dapat menambah pengetahuan sekaligus berfungsi menghibur. 35 Pengalaman itu dapat dialami sendiri maupun orang lain. Pengalaman orang lain dapat diketahui dengan cara melihat, dan mendengarkan. Pada penelitian ini, jenis karangan yang menjadi variabel penelitian merupakan karangan berdasarkan pengalaman pribadi, yaitu karangan yang menggunakan pengalaman yang pernah dialami sebagai sumber tema karangan. Pengalaman yang dimaksud dapat berupa pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat terekam dengan lengkap seperti sebuah rekaman audio visual. Meskipun telah terjadi, tetapi tempat, waktu, suasana, rasa, dan ekpresi setiap saat dapat diceritakan kembali. Pengalaman yang dapat dijadikan sebagai sumber cerita dalam karangan dapat berupa pengalaman yang menarik maupun pengalaman yang unik. Pengalaman yang menarik merupakan pengalaman yang mengandung konflik dan menimbulkan ketegangan antar pelaku dan kejutan surprise. Adapun pengalaman unik adalah pengalaman yang khusus yang hanya dialami orang- orang atau kelompok tertentu. Pengalaman yang menarik dan unik umumnya menimbulkan kesan perasaan yang mendalam sehingga sulit dilupakan. Peristiwa tersebut adakalanya juga bermanfaat bagi orang lain karena dapat dipetik pelajaran hidup yang berharga Nurhadi dkk. 2007:54. Berdasarkan beberapa pengertian dia atas, dapat disimpulkan bahwa menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi yaitu suatu bentuk tulisan yang menceritakan pengalaman hidup seseorang baik berupa pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, lucu, memalukan, ataupun pengalaman lain yang pernah dialami. 36

2.2.7 Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Menulis Karangan Berdasarkan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENERAPAN MODEL “PIPA PAKO” MELALUI MEDIA FOTO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PADA SISWA KELAS V SDN SIRNASARI.

0 1 35

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MEDIA FOTO DENGAN MODEL ARCS PADA SISWA KELAS V MI ALISLAM MANGUNSARI 02 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL BRAIN WRITING PADA SISWA KELAS V MI TANADA WADUNGASRI WARU SIDOARJO.

16 147 107

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN PADA SISWA KELAS V MI HASYIM ASY’ARI BANGSRI SUKODONO.

0 1 81