65
pelajaran pada pertemuan kemarin, bagianmana yang dianggap masih sulit; dan 3 guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran menulis karangan.
Pada tahap inti, guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1 guru menyuruh siswa berkelompok; 2 guru
menyajikan kembali contoh karangan dengan menggunakan media foto dengan tema berbeda pada siklus I, pada siklus II ini peneliti menggunakan tema kegiatan
sekolah; 3 siswa mengamati contoh karangan dan mendiskusikannya dengan teman kelompoknya; 4 guru meminta siswa untuk mengamati foto yang telah
mereka bawa dari rumah untuk mengingat-ingat kembali peristiwa yang tergambar pada foto itu; 5 siswa menuliskan pengalaman pribadi dengan
menggunakan media foto yang bertemakan kegiatan sekolah; 6 siswa diminta untuk mengoreksi hasil pekerjaannya dengan menukar karangannya dengan teman
kelompoknya untuk menganalisis kesalahan ejaan dan tanda baca; 7 guru
meminta siswa untuk membacakan hasil karangannnya di depan kelas; 8 siswa yang mendapatkan nilai terbaik mendapatkan penghargaan dari guru ; 9 guru
memberikan masukan dari hasil diskusi kelompok. Penutup dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 guru
bersama-sama siswa merefleksi hasil pembelajaran pada hari itu; 2 guru memotivasi siswa untuk terus rajin berlatih menulis karangan berdasarkan
pengalaman pribadi; 3 guru menutup pelajaran dengan salam.
3.1.3.3 Observasi
Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran menulis berlangsung. Pada siklus II ini akan terlihat peningkatan hasil menulis
66
dan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung jika dibandingkan dengan siklus I. Adapun perilaku siswa yang diamati meliputi: 1 antusiasme siswa
dalam mengikuti pembelajaran, 2 rasa percaya diri untuk menceritakan pengalamannya kepada orang lain, 3 rasa ketertarikan siswa terhadap materi
yang diajarkan , 4 tingkah laku siswa selama proses pembelajaran , 5 respon siswa terhadap media foto yang digunakan dan model pembelajaran ARCS, 6
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa berkaitan dengan menulis karangan berdasarkan pengalaman pribadi.
3.1.3.4 Refleksi
Hasil keterampilan tes menulis karangan pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. hasil tersebut sudah mencapai rata-rata 80,91 atau
masuk dalam kategori baik. Hasil tersebut sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 70. Pada siklus II ini siswa sudah dapat menuliskan karangan, sehingga
karangan yang dibuat mudah dipahami. Pada aspek kesesuaian judul dengan isi tulisan, penggunaa ejaan dan tanda baca, pilihan kata Diksi, kohesi dan
koherensi, susunan kalimat, susunan paragraf, kesesuaian foto dengan isi tulisan, dan kerapian tulisan.
Jenis karangan yang ditulis oleh siswa pada siklus II sudah lebih baik dari pada siklus I. hal ini merupakan hasil yang sangat menggembirakan, karena pada
siklus II ini berdasarkan hasil nontes. Juga terlihat adanya perubahan sikap dan perilaku sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi siklus II yang
menunjukan adanya peningkatan prosentase perilaku siswa.
67
Selanjutnya, pada kegiatan pengisian jurnal terlihat adanya perubahan perilaku siswa. Pada siklus I siswa yang mengisi jurnal dengan tidak serius. Pada
siklus II ini siswa sudah mulai menunjukkan adanya keseriusan. Siswa Menanggapi dengan positif terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Sebagian besar siswa senang dan tertarik dengan mendia foto dan model pembelajaran ARCS. Mereka juga berpendapat bahwa pembelajaran ini sangat
menyenangkan dan mereka menjadi termotivasi untuk menciptakan karangan yang lebih baik lagi. Keadaan seperti ini sebagai bukti adanya perubahan perilaku
siswa yang positif. Berdasarkan hasil nontes dokumentasi foto dapat diketahui pembelajaran
terlihat semakin tenang, serius, dan kondusif. Siswa sangat aktif, tidak malu bertanya, dan menjawab pertanyaan dari guru. Selama proses pembelajaran
tingkah laku siswa sangat aktif hingga akhir pembelajaran. Semua kegiatan ini tergambar dalam dokumentasi foto sebagai bukti visual untuk menguatkan data-
data nontes yang lainnya. Dari hasil tersebut maka penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya, berakhir pada siklus II ini. Selain itu, sesuai pula dengan
desain penelitian yaitu penelitian tindakan kelas dengan dua siklus.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan menulis karangan pengalaman pribadi. Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Al-Islam Mangunsari
02 Semarang yang siswanya berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 16 siswa putri.