Keantusiasan Siswa Menemukan Unsur Intrinsik Aspek Gaya Bahasa

4.1.2.3 Hasil Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Membaca Cerpen dengan Metode P2R dan Model Berpikir-Berpasangan- Berbagi Perubahan perilaku siswa pada siklus I menjelaskan tiga karakter siswa, yaitu keantusiasan siswa, keaktifan siswa, tanggung jawab, dan kejujuran siswa. Hasil perilaku siswa pada siklus I dijelaskan pada Tabel 26 berikut. Tabel 30 Perilaku Siswa setelah Mengikuti Pembelajaran Aspek yang diamati Frekuensi Persentase 1. Keantusiasan siswa 17 65,3 2. Keaktifan siswa 14 53,8 3. Tanggung jawab siswa 18 69,2 Berdasarkan Tabel 30 diketahui sebagian siswa menunjukkan sikap positif dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi. Dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi terdapat 17 siswa atau 65,3 menunjukkan sikap antusias, 14 siswa atau 53,8 aktif dalam pembelajaran, 18 siswa atau 69,2 siswa tanggung jawab dalam m embaca cerpen.

4.1.2.3.1 Keantusiasan Siswa

Hasil observasi tentang keantusiasan siswa pada saat pembelajaran menunjukkan 17 siswa atau 65,3 antusias mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi, sebagian besar siswa telah siap mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keantusiasan siswa dalam memperhatikan guru dengan seksama saat guru menumbuhkan minat untuk menulis puisi dan saat guru menjelaskan materi pembelajaran tentang menulis puisi. Namun, masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru. Mereka berbicara dengan teman di sampingnya hingga harus ditegur guru. Ada juga siswa yang sibuk mengambil buku di dalam tas. Pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Sebagai observasi awal, ini sudah menunjukkan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi, keantusiasan siswa pada pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi dapat dilihat dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Keantusiasan siswa pada proses internalisasi penumbuhan minat-minat siswa untuk membaca cerpen yaitu siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi membaca cerpen dan unsur-unsur intrinsik cerpen. Pada proses membaca cerpen untuk menemukan unsure intrinsik ada tujuh aspek unsur intrinsik yaitu tema, amanat, alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang. Keantusiasan siswa ditunjukkan dari perilaku siswa yaitu siswa kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas individu yang diberikan. Guru memberikan cerpen yang sesuai dengan jenjang pendidikan siswa dan sebagian besar siswa membaca dengan antusias dan tenang serta mengerjakan tugas dengan baik. Keantusiasan siswa dapat diketahui juga melalui hasil wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, diketahui bahwa pada dasarnya siswa merasa senang terhadap pembelajaran membaca cepen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Terbukti ketiga siswa yang diwawancarai menjawab demikian. Siswa merasa senang karena sebelumnya setiap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia siswa jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah menggunakan metode dan model pembelajaran. Pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model bepikir-berpasangan-berbagi menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada pertanyaan apa siswa tertarik mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, ketiga siswa menjawab tertarik dengan pembelajaran yang baru diikutinya. Pada pertanyaan bagaimana pendapat siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru. Dua siswa menjawab mudah dipahami karena dijelaskan secara rinci dan mudah dipahami dan satu siswa menjawab lumayan tapi guru menjelaskan agak cepat. Pada pertanyaan keempat siswa ditanya adakah kesulitan yang kalian rasakan dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa yang mendapat nilai baik dan sedang menjawab tidak ada kesulitan, sedangkan seorang siswa mendapat nilai kurang menjawab kesulitan pada menceritakan kembali isi cerpen dan menemukan unsur intrinsik aspek latar dan gaya bahasa. Pada pertanyaan terakhir siswa ditanya apa manfaat yang Anda peroleh dari kegiatan pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa menjawab dapat memahami cerpen dengan baik dan seorang siswa menjawab menambah pengetahuan tantang membaca cerpen. Selain menggunakan pedoman observasi dan wawancara, instrumen lain yang digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku keantusiasan siswa adalah jurnal siswa. Dalam jurnal siswa, siswa mengaku senang dan antusias dengan pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa telah memperhatikan seluruh proses pembelajaran dengan baik sehingga mereka menikmati pembelajaran tersebut. Dari hasil dokumentasi foto siklus I ini, keantusiasan siswa dalam menperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran sudah cukup baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang baik, hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut. Gambar 7 Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus I Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan instrumen nontes yaitu observasi, jurnal siswa dan guru, wawancara, dan dokumentasi foto siklus I menunjukkan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi.

4.1.2.3.2 Keaktifan Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode OK5R terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Cerpen pada Siswa Kelas VII 3 MTs Attaqwa Pusat Putra Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013

15 124 136

Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif untuk Menemukan Masalah Utama dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhammadiyah 4 Semarang Tahun Ajaran 2011 2012

2 25 214

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 2 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CERPEN DENGAN TEKNIK BRAINSTORM SHEET SISWA KELAS VII. A SMP NEGERI I KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 1 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREVIEW READ REVIEW (P2R) PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS GEGURITAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (BERPIKIR- BERPASANGAN-BERBAGI) PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - UNWIDHA Repository

0 0 24