Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk

proses membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik cerpen terdapat 23 siswa atau 88 yang menunjukkan sikap baik dan termasuk kategori baik. Dalam hal kondusifnya proses diskusi berpasangan dalam menemukan unsur intrinsik hanya ada 22 siswa atau 84,6 siswa yang berkategorikan baik. Aspek kondusifnya kondisi siswa saat memaparkan hasil diskusi di depan kelas dicapai 22 atau 84,6 dalam kategori baik. Aspek terbangunnya suasana yang reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran dicapai oleh 24 siswa atau 92,3 yang termasuk dalam kategori baik.

4.1.2.2 Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk

Membaca Cerpen Berdasarkan hasil observasi tentang proses internalisasi penumbuhan minat siswa menunjukkan peningkatan dibanding siklus I sebelumnya yang hanya 16 siswa atau 61,5 sekarang menjadi 21 siswa atau 80,7 siswa sudah berminat dalam membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan- berbagi. Berbeda dengan siklus I yang masih terdapat siswa yang asyik sendiri, pada siklus II ini hampir seluruh siswa sudah menunjukkan keantusiasan ketika guru melakukan apersepsi tentang membaca cerpen menggunakan strategi tersebut. Siswa memperhatikan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa juga sangat antusias ketika guru membacakan hasil siklus I dan menjelaskan kekurangan siklus I. Siswa juga bersemangat ketika guru menumbuhkan minat siswa dan mengondisikan siswa untuk siap melakukan pembelajaran membaca cerpen. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa berminat dalam membaca cerpen. Setelah melakukan apersepsi, proses internalisasi penumbuhan minat menulis puisi diawali dengan melakukan kegiatan tanya jawab berkaitan dengan materi membaca cerpen pada siklus I. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa, serta meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru memberikan pemecahan kesulitan yang dirasakan siswa dalam membaca cerpen. Siswa diberi penjelasan secara intensif tentang hal- hal yang belum dipahami, guru juga mengingatkan siswa untuk memperhatikan membaca cerpen dengan metode P2R dan materi memahami isi cerpen serta menemukan unsur intrinsik sesuai dengan target yang hendak dicapai, Guru juga bertanya jawab mengenai unsur-unsur intrinsic cerpn. Siswa masih mengingat dengan baik materi yang diberikan guru pada siklus I. Siswa dapat menjawab dengan baik dan benar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru seperti pengertian cerpen dan unsur-unsur cerpen . Siswa yang semula pada siklus I tidak memerhatikan dengan baik penjelasan dan instruksi dari guru, pada siklus II, siswa sudah mengikuti aktivitas pembelajaran dengan baik. Pada saat guru mengulas kembali materi membaca cerpen siswa berantusias dan menyimak dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru. Hal ini dapat terlihat dari siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru. Dengan demikian, dapat disimpulkan proses petumbuhan minat membaca cerpen siklus II berjalan dengan baik dan lancar. Hasil jurnal siswa menunjukkan bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi. Hasil wawancara juga digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam membaca cerpen metode P2R dan model berpikir-berpasangan- berbagi. Siswa mengatakan bahwa mereka sangat berminat dan sangat senang mengikuti pembelajaran metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi karena ini merupakan pengalaman baru bagi mereka membaca cerpen dengan menggunakan metode dan model. Dari catatan harian guru juga dapat digunakan untuk mengetahui proses internalisasi penumbuhan minat siswa dalam membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Guru menjelaskan bahwa suasana saat proses internalisasi penumbuhan minat siswa berjalan baik dan lancar. Selain observasi, jurnal, dan wawancara proses internalisasi penumbuhan minat siswa dalam menulis puisi juga terlihat dari dokumentasi foto. Dari hasil dokumentasi foto juga terlihat siswa sudah menunjukkan sikap yang baik sehingga proses internalisasi minat siswa membaca cerpen berlangsung intensif. Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 10 Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Mambaca Cerpen Siklus II Berdasarkan uraian observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi foto, dapat diketahui bahwa proses internalisasi penumbuhan minat siswa membaca cerpen siklus I sudah termasuk dalam kategori baik karena hampir seluruh siswa bertambah minatnya untuk membaca cerpen. Kegiatan awal pembelajaran pada siklus I dengan siklus II hampir sama, guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan membaca cerpen. Pertanyaan pancingan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil dokumentasi foto juga terlihat bahwa siswa sudah menunjukkan sikap yang lebih baik selama proses pembelajaran siklus II. Siswa terlihat sangat tenang dan memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh sehingga proses internalisasi penumbuhan minat membaca cerpen berlangsung intensif.

4.1.2. Kondusifnya Proses Membaca Cerpen dan Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode OK5R terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Cerpen pada Siswa Kelas VII 3 MTs Attaqwa Pusat Putra Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013

15 124 136

Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif untuk Menemukan Masalah Utama dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhammadiyah 4 Semarang Tahun Ajaran 2011 2012

2 25 214

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 2 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CERPEN DENGAN TEKNIK BRAINSTORM SHEET SISWA KELAS VII. A SMP NEGERI I KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 1 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREVIEW READ REVIEW (P2R) PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS GEGURITAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (BERPIKIR- BERPASANGAN-BERBAGI) PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - UNWIDHA Repository

0 0 24