Kelas IXE SMP Negeri 2 Kaliwungu Kabupaten Kudus. Penelitian ini membahas
peningkatan kemampuan siswa dalam memahami isi cerpen dengan metode GPID. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus, masing-masing terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Sumber datanya adalah siswa kelas IXE SMP Negeri 2 Kudus sebanyak 40 siswa. Metode yang diterapkan yaitu guru membagikan cerpen dan
siswa diminta membaca dengan metode GPID lalu siswa menemukan unsur intrinsik dalam cerpen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai tes akhir pada siklus I terjadi peningkatan 1,2, sedangkan untuk tes siklus II terjadi peningkatan 14,95.
Dalam penelitian yang dilakukan Fitiraningrum 2008 pada saat siswa memaparkan hasil jawaban di depan kelas pada saat siklus I banyak siswa yang
tidak berani memaparkan di depan kelas, dan saat ada siswa yang memaparkan di depan kelas banyak siswa yang tidak memperhatikan. Pada siklus II siswa lebih
berani dalam memaparkan hasil jawaban, dan saat ada siswa yang memaparkan di depan kelas siswa sudah banyak yang memperhatikan. Pada penelitian ini,
perubahan perilaku siswa sudah berubah lebih baik.
4.2.1.5 Terbangunnya Suasana yang Reflektif pada Akhir Pembelajaran
Kegiatan refleksi berguna untuk menyadarkan siswa akan kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses
pembelajaran. Hasil observasi siklus II menunjukkan 24 siswa atau 92,3 siswa menunjukkan sikap yang baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangun suasana
reflektif ketika kegiatan refleksi berlangsung. Hal tersebut juga mengalami peningkatan 19,3 dibanding siklus I yang sebelumnya tercatat 19 siswa atau
73. Tahap ini merupakan tahap terakhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan guru
bersama-sama melakukan tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami pembelajaran pada saat itu. Refleksi dan evaluasi berperan penting
karena pada kegiatan ini guru akan mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa ketika siswa membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir-
berpasangan-berbagi. Pada saat kegiatan refleksi siklus I dan siklus II. Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan guru tentang seluruh proses
pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga siswa menyadari kekurangan saat pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses
pembelajaran. Pada siklus II, saat kegiatan refleksi guru yang memberikan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Siklus II
suasana berlangsung sangat reflektif. Guru melakukan konfirmasi dengan cara meminta siswa untuk mengungkapkan apa yang telah dipelajari. Semua siswa
dapat mengungkapkan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses terakhir membaca cerpen
menggunakan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi siklus II berlangsung lebih reflektif dibanding siklus I. Dari jurnal guru juga dapat
diketahui bahwa saat proses kegiatan refleksi siklus I maupun siklus II, suasana
kelas berlangsung sangat reflektif yaitu hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru sehingga semua siswa mengetahui kekurangan yang dialami
selama proses pembelajaran dan mengetahui bagaimana cara memperbaiki kekurangan yang mereka alami agar menjadi lebih baik.
Jurnal guru siklus II mengungkapkan bahwa saat kegiatan refleksi, suasana kelas lebih tenang dibangingkan dengan siklus I sehingga sangat mendukung
kegiatan refleksi yang dilakukan. memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar serta mendorong siswa agar semakin aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil catatan harian guru siklus II saat proses kegiatan refleksi, suasana kelas berlangsung sangat reflektif yaitu hampir semua siswa memperhatikan
penjelasan guru. Pada proses ini menjelaskan mengenai keaktifan, kentuasiasan, percaya diri, kejujuran, serta perilaku positif lainnya dalam mengikuti
pembelajaran semakin meningkat. Guru tidak lupa memberikan motivasi kepada siswa untuk terus belajar serta mendorong siswa agar semakin aktif dalam proses
pembelajaran. Jurnal siswa siklus II pada kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran berisi
tentang kesan dan saran siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Sebagian
besar siswa menanggapi positif kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Kesan siswa terhadap
pembelajaran membaca cerpen mereka merasa senang.
Hasil jurnal siswa siklus II mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa mengungkapkan bahwa mereka sangat tertarik dan senang dengan penerapan
metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi yang digunakan pada pembelajaran membaca cerpen. Perasaan puas setelah mengikuti pembelajaran
juga diungkapkan siswa karena bimbingan yang diberikan guru apabila mereka mengalami kesulitan sehingga semakin paham pada materi membaca cerpen.
Selain obervasi, jurnal guru, dan jurnal siswa terbangunnya suasana yang refleksi pada akhir pembelajaran peningkatan pada siklus ini juga diketahui
melalui hasil wawancara. Hasil wawancara siklus I diuraikan sebagai berikut. Dalam kegiatan wawancara terdapat lima macam pertanyaan, yakni: 1 bagaimana
kesan siswa mengenai pembelajaran membaca cepen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 2 apa saja kesulitan dalam pembelajaran
membaca cerpen dengan P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 3 bagaimana pendapat siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru, 4 apa saran
yang dapat siswa berikan terhadap pembelajaran membaca cepen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, 5 apa siswa tertarik dengan
pembeajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga siswa, diketahui bahwa pada dasarnya siswa merasa senang terhadap pembelajaran membaca cepen dengan
metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Terbukti ketiga siswa yang diwawancarai menjawab demikian. Siswa merasa senang karena mendapat
pengalaman dan pengetahuan baru dengan pembelajaran membaca cerpen.
Pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model bepikir- berpasangan-berbagi menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pada pertanyaan apa siswa tertarik mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi, ketiga siswa
menjawab tertarik dengan pembelajaran yang baru diikutinya. Pada pertanyaan bagaimana pendapat siswa tentang materi yang diajarkan
oleh guru. Seorang menjawab yang mendapat nilai tinggi menjawab mudah dipahami karena guru mengulang kembali materi membaca cerpen pada siklus II,
dua siswa yang mendapat nilai sedang dan kurang siswa menjawab cukup mudah dipahami karena karena guru menjelaskan agak cepat. Pada pertanyaan keempat
siswa ditanya adakah kesulitan yang kalian rasakan dalam pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa
yang mendapat nilai baik dan sedang menjawab tidak ada kesulitan, sedangkan seorang siswa mendapat nilai kurang menjawab kesulitan pada saat berdisukusi
dengan teman kelompoknya . Pada pertanyaan terakhir siswa ditanya apa manfaat yang Anda peroleh
dari kegiatan pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Dua siswa menjawab dapat memahami cerpen
dengan baik dan seorang siswa menjawab menambah pengetahuan tantang membaca cerpen dan membaca cerpen dengan baik .
Selain observasi dan jurnal siswa, suasana reflektif juga terlihat dari hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II siswa sangat
antusias dalam memperhatikan guru. Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai berikut.
Siklus I Siklus II
Gambar 22 Terbangunnya Suasana yang Reflektif pada Akhir Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi, catatan harian, dan dokumentasi foto pada siklus II terlihat bahwa proses kegiatan refleksi pada siklus I dan siklus II
berlangsung sangat reflektif sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada siklus II secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pembelajaran membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir- berpasangan-berbagi berlangsung baik dan semua mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II.
4.2.2 Peningkatan Membaca Cepen dengan Metode P2R dan Model