Keterangan : 1.
Sangat Baik : 81-100 2.
Baik :
66-80 3.
Cukup : 56-65
4. Kurang
: 0-55
Data di tabel 18
menunjukkan aspek intensifnya proses intensifnya proses
internalisasi penumbuhan minat siswa untuk membaca cerpen terdapat 16 siswa atau 76,9 yang memperhatikan dan termasuk dalam kategori baik. Kondusifnya
proses membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik cerpen terdapat 17 siswa atau 65,4 yang menunjukkan sikap baik dan termasuk kategori baik. Dalam hal
kondusifnya proses diskusi berpasangan dalam menemukan unsur intrinsik hanya ada 18 siswa atau 69,2 siswa yang berkategorikan cukup. Aspek kondusifnya
kondisi siswa saat memaparkan hasil diskusi di depan kelas dicapai 18 atau 69,2 dalam kategori cukup. Aspek terbangunnya suasana yang reflektif saat kegiatan
refleksi pada akhir pembelajaran dicapai oleh 19 siswa atau 73 yang termasuk dalam kategori baik.
4.1.2.1.1 Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Membaca Cerpen
Berdasarkan hasil observasi tentang proses internalisasi penumbuhan minat siswa menunjukkan bahwa 16 siswa atau sebesar 61,5 dalam kategori baik
siswa sudah berminat dalam membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Sebagian besar siswa sudah menunjukkan
keantusiasan ketika guru melakukan apersepsi tentang membaca cerpen menggunakan metode dan model tersebut. Siswa memperhatikan dengan seksama
apa yang dijelaskan oleh guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa berminat dalam membaca cerpen. Namun, masih ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan saat guru melakukan apersepsi. Mereka hanya diam dan ada juga yang asyik ngobrol dengan teman sebangkunya.
Proses internalisasi penumbuhan membaca cerpen diawali guru bertanya tanya jawab dengan siswa tentang materi cerpen dan unsur intrinsik cerpen. Tanya
jawab yang berlangsung berhubungan dengan materi membaca cerpen dengan tujuan agar siswa mengingat kembali materi membaca cerpen yang telah mereka
pelajari sebelumnya dengan guru bahasa Indonesia. Selain itu, proses tanya jawab bertujuan agar guru mengetahui kemampuan dasar siswa pada materi membaca
cerpen. Pada tahap yang pertama ini, dapat dikategorikan dalam proses pembelajaran karena tanya jawab dengan siswa merupakan kegiatan awal dalam
pembelajaran yang sudah tercantum pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran. Tahap terakhir, guru menjelaskan tujuan dan manfaat yang diperoleh dari pembelajaran membaca cerpen. Tahap terakhir merupakan tahap
inti dari proses internalisasi penumbuhan minat membaca cerpen. Guru juga menjelaskan tujuan dan manfaat membaca cerpen supaya siswa
lebih tertarik dan menumbuhkan minat siswa untuk membaca cerpen. Penjelasan
tujuan dan manfaat dari membaca cerpen agar siswa yang sebelumnya tidak berminat dengan pembelajaran membaca cerpen menjadi berminat. Guru harus
mempunyai cara khusus dalam menumbuhkan minat membaca cerpen pada siswa. Menumbuhkan minat membaca cerpen pada siswa dapat dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pembelajaran membaca cerpen. Guru menciptakan suasana yang dapat membuat para siswa antusias
dalam pembelajaran membaca cerpen. Selain itu, guru juga harus mampu menunjukkan sikap bersahabat dan terbuka terhadap siswa, memberikan motivasi
yang positif kepada siswa, dan membuat suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Kegiatan awal pembelajaran siswa tampak berbisik-bisik dengan temannya sebangku mereka karena merasa asing dengan kehadiran guru yang tidak pernah
mengajar di kelas mereka. Namun, hal tersebut hanya terjadi sesaat setelah guru memperkenalkan diri. Setelah itu guru menunjukkan sikap terbuka dan bersahabat
dengan siswa dengan memperkenalkan diri di depan siswa. Kemudian guru memaparkan akan memberikan pembelajaran membaca cerpen. Selanjutnya guru
memperkenalkan metode dan model pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran membaca cerpen. Siswa tertarik dengan metode P2R dan model
berpikir-berpasangan-berbagi yang digunakan guru untuk proses pembelajaran. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan materi membaca cerpen dan unsur-
unsur intrinsik cerpen. Guru telah berhasil merebut perhatian siswa dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Interaksi yang terjalin
antara guru dan siswa terhadap siswa bukan interaksi yang menggurui dan
membuat suasana belajar mengajar menjadi tegang, tetapi interaksi yang bersahabat yang bertujuan untuk memberikan motivasi siswa agar berminat dalam
membaca cerpen. Kesiapan dan keantusiasan siswa dalam pembelajaran akan mempermudah guru dalam memaparkan tujuan pembelajaran yaitu tujuan
membaca dan proses internalisasi penumbuhan minat membaca cerpen siswa tercapai dengan baik.
Hasil catatan harian siswa menunjukkan bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran membaca cerpen menggunakan metode P2R dan model berpikir-
berpasangan-berbagi. Hasil wawancara juga digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam membaca cerpen metode P2R dan model berpikir-berpasangan-
berbagi. Siswa mengatakan bahwa mereka sangat berminat dan sangat senang mengikuti pembelajaran metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi
karena ini merupakan pengalaman baru bagi mereka membaca cerpen dengan menggunakan metode dan model. Dari catatan harian guru juga dapat digunakan
untuk mengetahui proses internalisasi penumbuhan minat siswa dalam membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi. Guru
menjelaskan bahwa suasana saat proses internalisasi penumbuhan minat siswa berjalan baik dan lancar.
Selain observasi, jurnal, dan wawancara proses internalisasi penumbuhan minat siswa dalam membaca cerpen juga terlihat dari dokumentasi foto. Dari hasil
dokumentasi foto juga terlihat siswa sudah menunjukkan sikap yang baik sehingga proses internalisasi minat siswa membaca cerpen berlangsung intensif.
Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 2 Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Mambaca Cerpen Siklus I
Berdasarkan uraian observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi foto, dapat diketahui bahwa proses internalisasi penumbuhan minat siswa membaca
cerpen keindahan alam siklus I sudah termasuk dalam kategori cukup baik. Siswa sudah cukup antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, dan siswa juga cukup
tertarik dengan pembelajaran membaca cerpen. Namun, masih tetap harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi agar menjadi semakin baik pada
siklus II.
4.1.2.1.2 Kondusifnya Proses Membaca Cerpen dan Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen