Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara
mandiri untuk beberapa saat. Tahap 2 : berpasangan
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Dalam tahap ini setiap anggota
pada kelompok membandingkan jawaban yang dianggap paling benar daan paling meyakinkan atau paling unik. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk
berpasangan. Tahap 3 : berbagi
Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas, tentang yang menjadi topic pembicaraan. Keterampilan berbagi
dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjukkan pasangan yang secara suka rela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran, pasangan
demi pasangan hingga sekitar ΒΌ pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan.
2.2.6 Pembelajaran Membaca Cerpen dengan Metode P2R dan Model
Berpikir-berpasangan-berbagi
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh guru, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Kegiatan membaca memerlukan
pemusatan perhatian, kecepatan dan ketepatan. Oleh karena itu, membaca dilakukan secara sadar dan berkemauan. Untuk menghasilkan keefektifan dalam
pemahaman dan kemampuan membaca cerpen dapat menggunakan model dan teknik pembelajaran yang tepat Darsono dalam Mufarichah 2006:33.
Pada dasarnya model dan teknik pembelajaran berupa keseluruhan rancangan untuk penyajian bahan atau materi pelajaran secara sistematis agar
tercapai keberhasilan, serta didasarkan pada pendekatan yang dipilih. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa model dan teknik pembelajaran merupakan cara-
cara penyajian yang digunakan guru dalam pembelajaran mencapai suatu tujuan tertentu. Pembelajaran membaca cerpen dengan menggunakan metode P2R dan
model berpikir-berpasangan-berbagi. Penggunaan metode P2R diharapkan dapat meningkatkan kualitas kemampuan membaca pemahaman peserta didik.
Sedangkan dengan model berpikir-berpasangan-berbagi diharapkan siswa menjadi termotivasi pada pembelajaran membaca cerpen karena bekerja dalam kelompok
dan diharapkan dapat menciptakan kondisi aktif di dalam kelas. Proses siswa membaca cerpen melalui penggunaan model berpikir-
berpasangan-berbagi dengan bimbingan guru. Cara penerapan model berpikir- berpasangan-berbagi adalah 1 siswa membentuk kelompok berpasangan dengan
teman sebangkunya, 2 guru memberikan teks cerpen kepada tiap siswa, masing- masing siswa mendapat satu teks cerpen yang judul cerpennya sama dengan
pasangannya, 3 masing-masing siswa membaca teks cerpen 4 Setiap siswa memikirkan dan mengererjakan tugas untuk menemukan unsur intrinsik yang
terdapat dalam cerpen tersebut, 5 siswa berpasangan dengan teman kelompoknya dan berdiskusi dengan pasangannya, 6 tiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
Sedangkan cara penerapan metode P2R dilakukan saat setiap siswa membaca cerpen secara individual. Setiap siswa membaca cerpen terdiri dari
beberapa tahap preview, read, dan review. Tahap preview, siswa membaca sepintas cerpen untuk mengetahui struktur bacaan, pokok-pokok pikiran,
relevansi, dan sebagainya. Tahap read, siswa membaca secepat mungkin sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai tingkat kesulitan bacaan. Tahap
review, siswa membaca sepintas lain untuk memastikan tidak ada yang
terlewatkan dan atau untuk memperkuat ingatan terhadap pokok-pokok pikiran yang telah didapat dari tahap read.
Berdasarkan hal tersebut model berpikir-berpasangan-berbagi diyakini dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan membaca cerpen
dengan metode P2R. Penggunaan model ini dapat membantu siswa untuk bekerja sama sekaligus mandiri. Siswa yang merasa kurang mampu menjadi mampu
karena adanya kerja sama dengan teman.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran seni membaca cerpen kepada hakikat membaca cerpen yaitu menangkap pikiran dan perasaan pengarang yang terdapat dalam cerpennya.
Kenyataan yang ada dalam pembelajaran seni membaca cerpen belum memenuhi tujuan yang akan dicapai. Pada umumnya siswa belum mampu memahami isi
cerpen dengan baik. Masalah-masalah yang timbul antara lain: 1 penghayatan isi