Kondusifnya Proses Membaca Cerpen dan Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen Kondusifnya Proses Diskusi Berpasangan dalam Menemukan Unsur Intrinsik

Gambar 2 Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Mambaca Cerpen Siklus I Berdasarkan uraian observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi foto, dapat diketahui bahwa proses internalisasi penumbuhan minat siswa membaca cerpen keindahan alam siklus I sudah termasuk dalam kategori cukup baik. Siswa sudah cukup antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, dan siswa juga cukup tertarik dengan pembelajaran membaca cerpen. Namun, masih tetap harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi agar menjadi semakin baik pada siklus II.

4.1.2.1.2 Kondusifnya Proses Membaca Cerpen dan Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen

Dalam hal kondusifnya proses membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik cerpen, hasil observasi menunjukkan ada 17 siswa atau 65,4 yang serius menyimak. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa yang tenang saat membaca cerpen namun kurang serius dalam menemukan unsur intrinsik. Proses pembelajaran ketika siswa membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik didokumentasikan pada foto berikut Gambar 3 Aktivitas Siswa Membaca Cerpen Siklus I Berdasarkan jurnal guru kegiatan membaca cerpen siswa sudah cukup baik. Sebelum siswa membaca cerpen yang diberikan guru. Siswa diberi penjelasan mengenai metode membaca P2R, awalnya bingung dengan metode membaca yang baru mereka kenal. Namun selanjutnya guru meminta siswa untuk berlatih membaca teks bacaan yang ada di dalam buku lembar kerja siswa mereka. Setelah mereka berlatih membaca mereka mengerti dengan metode P2R. Selanjutnya pada langkah pembelajaran ini siswa diminta membaca cerpen dengan metode P2R yang diberi oleh guru. Siswa membaca cerpen dengan sungguh-sungguh dan mencari unsur intrinsik sendiri, semua berjalan dengan kondusif hanya beberapa siswa saja siswa yang terlihat malas membaca dan lama dalam mencari unsur intrinsik. Beberapa siswa terlihat lama untuk menemukan unsur intrinsik dan mengerjakan di lembar jawaban mereka. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, dokumentasi foto, dan jurnal guru siklus I disimpulkan bahwa respon siswa ketika membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik sudah baik, namun masih harus ditingkatkan pada siklus II karena masih memiliki beberapa kekurangan.

4.1.2.1.3 Kondusifnya Proses Diskusi Berpasangan dalam Menemukan Unsur Intrinsik

Dari hasil observasi kondusifnya proses diskusi berpasangan dalam menemukan unsur intrinsik terdapat 18 siswa atau 69,2 yang baik mengikuti proses diskusi. Masih banyak siswa yang tidak bisa kondusif saat proses diskusi berpasangan, siswa masih banyak yang berbicara di luar topik pembelajaran. Saat pembelajaran pertama-tama siswa mendiskusikan isi cerpen yang telah baca. Selanjutnya mereka mendiskusikan tentang unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen tersebut. Dari tema mereka mendiskusikan jawabannya sendiri- sendiri, tiap siswa mengutarakan jawaban yang telah dipikirkannya dengan teman pasangannya, siswa tersrbut juga memberikan beberapa bukti dalam cerpen tersebut menganai tema yang dipilih siswa tersebut. Begitu juga sebaliknya siswa satunya juga menengmukakan ide jawaban teman yang menurutnya benar disertai bukti dalam teks cerpen. Dalam menemukan tema mereka mendiskusikan tema yang cocok dengan cerpen yang mereka baca, karena jawaban siswa berbeda satu dengan yang lain. Dalam menemukan amanat mereka banyak yang memiliki ide jawaban yang berbeda, mereka mengutakan ide jawaban ke teman pasangan mereka disertai bukti dalam teks cerpen. Mereka mendiskusikan dengan baik dan memilih amanat yang dianggap tepat dengan teks cerpen. Dalam menemukan alur mereka tidak cukup sulit untuk menentukan alur yang mereka pilih. Siswa sudah cukup paham dengan alur dalam teks cerpen yang mereka baca. Dalam berdiskusi mengenai tokoh dan penokohan, jawaban satu siswa dengan teman pasangannya tidak banyak berbeda, mereka memiliki jawaban yang hampir sama. Mereka hanya menambahkan tokoh yang belum disebutkan dan memberikan jawaban mengenai penokohan yang mereka anggap benar. Dalam berdiskusi mengenai latar mereka banyak yang memiliki pendapat berbeda dalam latar sosial. Dalam berdiskusi mengenai sudut pandang banyak siswa yang memiliki pemikiran dan pendapat yang sama dalam jawaban mereka. Mereka tidak kesulitan dalam menentukan sudut pandang dalam teks cerpen. Dalam menemukan gaya bahasa sebagian dari mereka sudah cukup mengerti tetapi sebagian masih belum paham. Namun ada juga siswa yang tidak mendiskusikan unsur intrinsik cepren, beberapa siswa tersebut masih melanjutkan mengerjakan sendiri dan beberapa hanya melihat jawaban teman pasangannya tanpa mendiskusikan unsur intrinsik bersama. Gambar 4 Aktivitas Siswa Berdiskusi Berpasangan untuk Menemukan Unsur Intrinsik pada Siklus I Dari hasil jurnal guru, pada langkah pembelajaran ini guru mendapati keaktifan siswa saat berdiskusi dan berkegiatan dalam kelompok sudah cukup baik. Siswa telah dapat mengondisikan dirinya saling tukar pikiran hasil membaca cepren teks cerpen yang dibagikan guru. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum melaksukan diskusi berpasangan dengan baik. Maka dari itu, dari hasil observasi, dokumentasi, dan jurnal guru di atas perlu adanya siklus II untuk mengubah proses pembelajaran langkah diskusi berlangsung lebih baik.

4.1.2.1.4 Kondusifnya Siswa Saat Memaparkan Hasil Diskusi di Depan Kelas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode OK5R terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Cerpen pada Siswa Kelas VII 3 MTs Attaqwa Pusat Putra Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013

15 124 136

Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif untuk Menemukan Masalah Utama dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhammadiyah 4 Semarang Tahun Ajaran 2011 2012

2 25 214

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUNTING KARANGAN DENGAN METODE SOSIODRAMA JURNALISTIK PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 11 SEMARANG.

0 2 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CERPEN DENGAN TEKNIK BRAINSTORM SHEET SISWA KELAS VII. A SMP NEGERI I KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 1 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREVIEW READ REVIEW (P2R) PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS GEGURITAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (BERPIKIR- BERPASANGAN-BERBAGI) PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 3 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - UNWIDHA Repository

0 0 24