memperhatikan seluruh proses pembelajaran dengan baik sehingga mereka menikmati pembelajaran tersebut.
Dari hasil dokumentasi foto siklus I ini, keantusiasan siswa dalam menperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran sudah cukup baik,
walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang baik, hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.
Gambar 15 Keantusiasan Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus I
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan instrumen nontes yaitu observasi, jurnal siswa dan guru, wawancara, dan dokumentasi foto siklus I
menunjukkan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi.
4.1.2.3.2 Keaktifan Siswa
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-
berpasangan-berbagi berlangsung baik yaitu meningkat dari siklus I yang tercatat
14 siswa atau 53,8 menjadi 22 siswa atau 84 aktif dalam pembelajaran siklus II. Beberapa siswa sudah terlihat lebih aktif dalam mengemukakan pendapat,
merespon, bertanya, menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Hasil observasi kegiatan sebagian besar siswa sudah menunjukkan
keaktifannya selama proses pembelajaran berlangsung. Pada proses intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat-minta siswa untuk membaca cerpen mulai
melakukan interaksi tanya jawab dengan siswa yang berkaitan dengan materi cerpen dan unsur-unsur intrinsik cerpen. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang menggali ingatan siswa tentang pembelajaran membaca cerpen yang pernah dipelajari siswa sebelumnya. Sebagian besar siswa tampak aktif menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan oleh guru secara klasikal. Pada awal pembelajaran guru yang sebelumnya memberikan pendekatan pada awal pembelajaran juga
turut mendorong keaktifan siswa. Siswa yang awalnya canggung dengan guru baru mulai merasa nyaman.
Proses diskusi siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerpen juga berlangsung dengan suasana yang aktif dan penuh semangat. Penerapan
metode P2R menuntut siswa membaca dengan cepat dan cermat serta model berpikir-berpasangan-berbagi siswa belajar berdiskusi dengan teman
pasangannya. Keaktifan siswa saat proses membaca cerpen dan menemukan unsur intrinsik terlihat saat siswa dengan serius menemukan unsur intrinsik dalam
cerpen dan saat berpasangan dengan temannya, siswa berdiskusi dengan baik tiap- tiap unsur intrinsik yang ada dalam cerpen.
Keaktifan siswa juga dapat diketahui dari hasil jurnal guru. Siswa sudah cukup aktif dalam pembelajaran. Ketika guru menjelaskan materi, siswa
memperhatikan dengan baik. Siswa juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru seputar materi membaca cerpen dan unsur-unsur intrinsik
cerpen. Selanjutnya, ketika siswa diminta membaca cerpen siswa membaca dengan antusias dan serius. Siswa dengan metode P2R yang sudah dipahami oleh
siswa dan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen. Dari hasil dokumentasi foto siklus II ini, keaktifan siswa selama proses
pembelajaran sudah cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.
Gambar 16 Keaktifan Siswa dalam Membaca Cerpen dan Menemukan Unsur Intrinsik
dalam Cerpen
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan instrumen nontes yaitu observasi, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto siklus II
menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi sudah baik daripada
siklus I.
4.1.2.3.3 Tanggung Jawab Siswa