2.2 Landasan Teoretis
Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini 1 keterampilan membaca cerpen, 2 pengertian cerita pendek, 3 unsur-unsur pembangun cerpen
yang meliputi tema, amanat, alur atau plot, tokoh penokohan, latar atau setting, sudut pandang point of view, gaya bahasa, 4 metode P2R, 5 model berpikir-
berpasangan-berbagi, 6 pembelajaran membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi.
2.2.1 Keterampilan Membaca Cerpen
Membaca merupakan berbahasa yang sangat bermanfaat. Dengan membaca dapat diperoleh berbagai informasi, gagasan, pendapat, pesan dan lain-
lain yang disampaikan penulis melalui lambang-lambang grafis yang sudah dikenal. Dengan kata lain melalui kegiatan membaca akan diperoleh berbagai
informasi dunia. Keterampilan membaca sangat penting bagi siapa saja terutama bagi
peserta didik atau pelajar. Keterampilan membaca tidak hanya sangat diperlukan bagi sekolah menengah maupun diperguruan tinggi melainkan setelah selesai
perguruan tinggi dan bertugas dimanapun masih tetap diperlukan. Wallter Pauk dari Universitas Carnell menggolongkan keteraampilan membaca sebagai
keterampilan pokok yang terus-menerus diperlukan The Basic On-Going skill. Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar
bahwa membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebh
kecil. Dengan kata lain keterampilan membaca mencakup tiga komponen yaitu 1 pengenalan terhadap aksara serta tanda baca; 2 korelaasi aksara beserta tanda-
tanda baca dan unsur-unsur intrinsik yang formal; 3 hubungan lebih lanjut antara 1 dan 2 dengan makna atau meaning.
Keterampilan membaca merupakan suatu kesinambungan yang berlangsung secara berangsur-angsur berproses dari yang sederhana hingga yang
lebih kompleks. Membaca adalah suatu proses yang sangat rumit dan unik pula sifatnya. Keunikanya terletak pada banyaknya serta beraneka ragamnya faktor
yang bekerja dalam proses membaca itu dan bertautnya faktor yang satu dengan yang lainya. Keunikannya terletak pada relatif berbeda-bedanya proses membaca
itu berlangsung pada setiap pembaca. Faktor yang melatarbelakangi bermacam- macamnya pengertian membaca yang lain adalah pendekatan yang digunakan
dalam merumuskan tersebut dengan menggunakan teori serta pendekatan dan pemilihan aspek permasalahan yang berbeda, juga adanya penemuan. Penemuan
baru dalam studi membaca. Dalam membaca cerpen diperlukan pemahaman dalam membaca.
Keterampilan dalam membaca pemahaman yaitu masalah menangkap makna kalimat, menangkap gagasan utama paragraf, menangkap ide penjelas paragraf
serta menangkap isi bacaan Depdikbud 1984:70. Membaca pemahaman biasanya dilakukan dengan teknik membaca dalam hati. Menurut Tarigan
1986:24 membaca dalam hati adalah jenis membaca tanpa suara yang bertujuan memahami isi bacaan yang dibaca. Membaca pemahaman dapat dikuatkan
sebagai suatu proses yang kompleks, sebab dalam membaca pemahaman pembaca
melibatkan sejumlah keterampilan. Hakikat membaca cerpen sebagai karya senia adalah menghaluska budi pekerti siswa dengan memperoleh hikmah dari cerpen
yang dibaca. Selain itu manfaat lain dapat menambah pembendaharaan kata atau kalimat, mengetahui kata atau kalimat untuk mengungkapkan perasaan, ide, atau
gagasan serta emosinya. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa membaca
pemahaman adalah suatu kegiatan memahami pesanpesan media tulis melalui beberapa aspek didalam wacana yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internel pembaca. Sedangkan dalam membaca pemahaman membaca cerpen digukanakan untuk memahami isi cerpen dan mengerti unsur-unsur instrinsik
dalam cerpen.
2.2.2 Pengertian Cerita Pendek