Persentase hasil tes memahami isi cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi pada siswa kelas IX-F SMP Negeri 2 Kudus dapat
dilihat dalam diagram berikut ini.
Diagram 1 Hasil Tes Keterampilan Membaca Cerpen Siklus I
Dari keseluruhan, nilai keterampilan membaca cerpen belum memenuhi target nilai rata-rata kelas 70. Maka masih diperlukan siklus II guna memperbaiki
hasil tes membaca cerpen siklus I
4.1.2.2.1 Hasil Tes Membaca Cerpen Memahami Isi Cerpen
Penilaian hasil tes membaca cerpen memahami isi cerpen berkaitan dengan aspek indikator pertama dalam pembelajaran membaca cerpen. Hasil tes
memahami isi cerpen dilakukan siswa dengan menceritakan kembali isi cerpen dengan kalimat siswa sendiri.
Tabel 20 Tes Kemampuan Memahami Isi Cerpen dengan metode P2R dan Model Berpikir-Berpasangan-BerbagiSiklus I
No Kategori Rentang
Nilai Frekuensi
Persentase Bobot nilai
Rata-rata 1. Sangat
baik 85-100 2
6,7 175
X= =61,69
kategori cukup
2. Baik 70-84 5 19,3 370 3.
Cukup 55-69
11 42,3
669 4. Kurang 40-54
8 30,8 390
5. Sangat kurang
39 Jumlah 26
100 1598
Data pada tabel 20 menunjukkan nilai rata-rata kemampuan memahami isi cerpen siswa kelas IX-F SMP Negeri 2 Kudus pada siklus I sebesar 61,69 atau
dengan kategori cukup. Nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan belum memuaskan karena belum sesuai dengan target yang dicapai, yaitu 70. Pada siklus I ini siswa
yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik dicapai 2 siswa atau sebesar 6,7, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 5 siswa atau
sebesar 19,3, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 11 siswa atau sebesar 42,3, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang
sebanyak 8 siswa atau sebesar 30,8.
Tabel 21 Hasil Tes Keterampilan Membaca Menemukan Unsur Intrinsik Siklus
I
No Kategori Rentang
Nilai Frekuensi
Persentase Bobot nilai
Rata-rata 1. Sangat
baik 85-100 10
38,5 915
X= =74,07
kategori baik
2. Baik
70-84 3
11,5 232
3. Cukup
55-69 11
42,3 687
4. Kurang 40-54 2
7,7 92
5. Sangat kurang
39 Jumlah 26
100 1926
Data pada tabel 21 menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan membacaa cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpangan mencapai jumlah nilai
1926, dengan rata-rata 74,07 termasuk dalam kategori baik. Dari 26 siswa, ada 10 siswa yang memperoleh rentang skor antara 85-100 atau dalam kategori sangat
baik yaitu 38,5, 3 siswa atau 11,5 memperoleh nilai dalam kategori baik dengan rentang skor 70-84, 11 siswa atau 42,5 memperoleh nilai dalam kategori
cukup dengan rentang skor 55-69, dan 2 siswa atau 7,7 memperoleh nilai dalam kategori sangat kurang dengan rentang skor 35. Hasil tersebut merupakan jumlah
skor lima aspek keterampilan membaca cerpen yang telah diujikan yaitu aspek kesesuaian isi dengan tema, amanat,alur, tokoh dan penolokan, latar, sudut
pandang dan gaya bahasa.
Tabel 22 Nilai Rata-Rata Keterampilan Siswa pada Tiap Aspek dalam Tes Keterampilan Membaca Cerpen untuk Menemukan Unsur
Intrinsik Siklus I No.
Unsur Intrinsik Skor Rata-rata
Kategori 1. Tema
8 Baik
2. Amanat 15,8
Baik 3. Alur
7,8 Baik
4. Tokoh dan Penokohan
17,2 Baik
5. Latar 12,4
Baik 6. Sudut
Pandang 8,11
Baik 7.
Gaya Bahasa 5,3
Cukup
Dari table 2 2dapat diketahui bahwa tes keterampilan membaca cerpen dengan metode P2R dan model berpikir-berpasangan-berbagi pada siklus I dari
tiap aspek. Aspek tema mencapai skor rata-rata 8 atau kategori baik, aspek amanat
mencapai skor rata-rata 15,8 atau kategori baik, aspek alur mencapai skor rata-rata 7,8 atau kategori baik, aspek tokoh dan penokohan mencapai skor rata-rata 17,2
atau kategori baik, dan aspek latar mencapai skor rata-rata 12,4 atau kategori baik. Aspek sudut pandang mencapai skor rata-rata 8,11 atau kategori baik. Aspek
Gaya bahasa mencapai skor 5,3 atau kategori cukup. Nilai rata-rata klasikal tes keterampilan membaca cerpen diperoleh 61,69 atau dalam kategori cukup.
Rendahnya keterampilan membaca cerpen pada siklus I disebabkan masih minimalnya keterampilan siswa dalam menantukan aspek latar dan gaya
bahasa.
4.1.2.2.2 Menemukan Unsur Intrinsik Aspek Tema