43 4 Para pengepul pedagang eksportir ikan kerapu membutuhkan informasi
tentang permintaan pasar dan pasokan ikan kerapu hidup ukuran konsumsi dari pembudidaya nelayan sesuai dengan permintaan pasar dengan harga beli
yang serendah mungkin dan harga jual setinggi mungkin. 5 Nelayan pemasok induk dan benih alam, maupun sebagai pemasok pakan
ikan rucah membutuhkan kondisi agar induk, benih maupun ikan rucah yang ditangkap dapat dijual dengan harga setinggi-tingginya, sehingga
memperoleh pendapatan yang memadai. 6 Produsen pakan ikan membutuhkan kondisi agar pakan yang diproduksinya
dapat terjual secara kontinyu dengan harga yang setinggi-tingginya, dan memperoleh bahan baku secara kontinyu dan dengan harga serendah-
rendahnya. 7 Produsen pemasok obat-obatan ikan dan bahan kimia untuk produksi
pembenihan membutuhkan kondisi di mana produk yang dihasilkan dipasok dapat terjual secara kontinyu dengan harga yang setinggi-tingginya, dan
memperoleh bahan baku secara kontinyu dan dengan harga beli serendah- rendahnya.
8 Industri jasa transportasi membutuhkan adanya pesanan order yang kontinyu untuk mengangkut benih, ikan konsumsi atau jasa transport lainnya
dari agroindustri kerapu budi daya sehingga ia memperoleh pendapatan yang memadai.
9 Konsumen membutuhkan pasokan ikan kerapu hidup secara kontinyu dengan kualitas baik dan dengan harga yang terjangkau oleh daya beli mereka.
5.1.2 Formulasi permasalahan
Permasalahan akan timbul apabila terjadi konflik kepentingan antar para pelaku yang terlibat dalam sistem agroindustri kerapu budi daya. Uraian tentang
keinginan dan konflik kepentingan yang menimbulkan masalah dapat dilihat pada Tabel 10.
Meskipun terdapat konflik kepentingan, dalam kasus pengembangan agroindustri kerapu budi daya ini terdapat pula problem bersama common
problems yang dihadapi oleh para pelaku yang dapat dijadikan dasar bagi para
pelaku untuk saling bersinergi.
44 Tabel 10 Daftar keinginan dan konflik kepentingan antar pelaku dalam sistem
agroindustri kerapu budi daya
No Pelaku Aktor
Interest Keinginan Konflik
Kepentingan Dengan Nelayan:
• Nelayan lebih suka menangkap ikan kerapu di terumbu karang.
Pemerintah melarang penggu- naan bahan peledak dan
sianida yang merusak terumbu karang.
1. Pemerintah • Berkembangnya industri
perikanan kerapu sehingga memperluas lapangan kerja,
PAD dan pertumbuhan ekonomi;
• Meningkatnya devisa melalui ekspor kerapu;
Dengan Pedagang: • Eksportir lebih suka membeli
kerapu hasil tangkap nelayan dari terumbu karang, karena
lebih murah dan mudah. Dengan ProdusenPemasok
Obat-obatan Bahan Kimia: • Produsen ingin menjual
semahal mungkin, sedangkan pembenih ingin membeli
semurah mungkin. 2 Pelaku
Pembenihan • Ingin menjual benih semahal
mungkin dan membeli input produksi biaya produksi
semurah mungkin. • Dapat menekan kematian
mortalitas benih dan memperoleh benih yang
bebas penyakit virus dll.. Dengan Nelayan:
• Nelayan ingin menjual induk kerapu semahal mungkin,
sedang hatchery ingin semurah mungkin.
Dengan Produsen Benih: • Pembenih ingin menjual benih
semahal mungkin, sedangkan pembudidaya semurah
mungkin. • Sering terjadi kelangkaan
benih saat dibutuhkan, atau kelimpahan benih saat tidak
dibutuhkan. • Pembudidaya sering
mengeluhkan kualitas benih yang rendah mengakibatkan
mortalitas tinggi. 3. Pembudidaya
Ikan • Ingin menjual ikan semahal
mungkin dan membeli input produksi biaya produksi
semurah mungkin. • Dapat menekan kematian
mortalitas ikan dan mempercepat pertumbuhan
ikan.
Dengan Produsen Pakan : • Produsen pakan ingin menjual
pakan semahal mungkin, sedangkan pembudidaya
membeli semurah mungkin.
45 Tabel 10 lanjutan
4. Pengepul pedagang
Eksportir • Memperoleh pasokan ikan
sesuai permintaan pasar dengan harga semurah
mungkin; • Dapat menjual ikan
sebanyak mungkin dengan harga setinggi-tingginya;
• Cenderung menutup-nutupi informasi pasar sehingga
dapat menekan petani ikan. Dengan Pembudidaya:
• Pembudidaya ingin menjual ikan semahal mungkin,
pedagang ingin semurah mungkin.
• Sering terjadi kelangkkan suplai pada saat dibutuhkan, atau
kelebihan suplai pada saat permintaan pasar menurun.
• Pembudidaya menginginkan transparansi informasi pasar
sehingga tidak dikelabui oleh eksportir.
5. Nelayan Pemasok
Induk dan Pakan Rucah
• Ingin menjual induk dan ikan rucah semahal mungkin
dan membeli input produksi semurah mungkin
Dengan Pembudidaya: • Pembudidaya ingin membeli
ikan rucah pakan semurah mungkin sedangkan nelayan
semahal mungkin. 7.
Pemasok Obat-obatan
dan Bahan Kimia
• Ingin menjual Obat-obatan dan Bahan Kimia semahal
mungkin dan membelinya semurah mungkin.
Dengan Pengusaha Pembenihan: • Idem butir 4.
8. Pengusaha
Jasa Transportasi
• Membutuhkan adanya pesanan order yang
kontinyu untuk mengangkut benih, ikan konsumsi atau
jasa transport lainnya dgn biaya semahal mungkin.
• Dengan Pengguna jasa Pembenihan, Pembudidaya,
Pedagang: Mereka mengunginkan biaya angkut
yang semurah mungkin.
9. Konsumen • Membutuhkan pasokan ikan
kerapu hidup sesuai kebutuhan dengan harga
yang terjangkau oleh daya beli mereka
• Dengan Pedagang: Suplai ikan tergantung produsen, sering
tidak sesuai dengan permintaan. Harga pasar sering
di bawah tingkat yang diharapkan.
Permasalahan bersama tersebut adalah masih belum terciptanya sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan antar pelaku usaha. Belum
terciptanya sinergi tersebut terlihat dari sering terjadinya kelangkaan benih pada saat dibutuhkan oleh pembudidaya, atau sebaliknya kelebihan benih pada saat
tidak dibutuhkan oleh pembudidaya. Demikian pula antara pembudidaya dengan pengolah pedagang pengumpul sering terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan
dan pasokan. Permasalahan bersama ini terutama terjadi karena proses produksi benih dan kegiatan budi daya ada ketergantungan pada musim sehingga
mengalami puncak pada musim-musim tertentu, di sisi lain konsumen juga menginginkan suplai yang cukup besar pada bulan-bulan tertentu.
46 Ketidaksesuaian antara demand dan supply ini mengakibatkan ketidakharmonisan
yang berkepanjangan. Permasalahan lain yang menjadi perhatian bersama pelaku usaha dalam
agroindustri perikanan budi daya kerapu adalah belum dikuasainya teknologi sehingga mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas produk.
Pembenihan ikan kerapu masih mengeluhkan tingginya tingkat kematian mortality rate terhadap larva yang dihasilkan sehingga sering mengalami
kerugian. Di sisi lain, pembudi daya sering mengeluhkan benih yang dibeli dari pembenihan banyak mengalami kematian karena kualitasnya yang kurang baik.
Dalam transaksi jual beli ini belum ada perjanjian antara kedua belah pihak untuk menanggung bersama risiko kematian, sehingga pembudidaya sering mengalami
kerugian. Permasalahan bersama ini perlu diatasi agar tidak menjadi penghambat
bagi pengembangan agroindustri kerapu budi daya. Berkembangnya industri budi daya secara tidak langsung akan mengurangi terjadinya kerusakan terumbu
karang akibat penangkapan ikan kerapu dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan. Bagi pemerintah, pengembangan agroindustri kerapu budi daya
selain akan memberikan dampak ekonomi yaitu peningkatan pendapatan nelayanpetani ikan dan perolehan devisa, juga akan memberikan dampak
kelestarian lingkungan yang penting bagi kelangsungan pembangunan dimasa yang akan datang.
5.1.3 Identifikasi sistem