51 pembenihan, teknologi budi daya, teknologi pengolahan, teknologi transportasi
dan perencanaan kawasan untuk budi daya. Sistem yang dikembangkan bertujuan untuk menghasilkan output yang
diinginkan yaitu peningkatan pendapatan nelayan dan petani ikan, lestarinya terumbu karang dan berkembangnya usaha budi daya kerapu dan industri
pendukungnya. Meskipun demikian dihasilkan pula output yang tidak diinginkan seperti tidak terkendalinya perkembangan usaha budi daya kerapu dan terjadinya
oversuplai sehingga harga jatuh, kemungkinan terjadinya kepunahan terhadap ikan karang karena eksploitasi yang berlebih, dan kelangkaan input produksi
yang dibutuhkan seperti pakan, benih, dan obat-obatan. Untuk mengendalikan sistem agar lebih mengarah pada output yang
diinginkan, maka dibuatlah mekanisme umpan balik feedback berupa manajemen sistem agroindustri sedemikian rupa agar output yang dihasilkan
mengarah pada output yang diinginkan dan tidak mengarah pada output yang tidak diinginkan. Dalam penelitian ini fokus umpan balik manajemen
agroindustri kerapu budi daya diarahkan pada penguatan keterkaitan antar pelaku usaha dalam rantai produksi dan peningkatan penggunaan teknologi sehingga
tercipta suatu agroindustri kerapu budi daya yang tanguh dan berproduktivitas tinggi. Berkembangnya agroindustri kerapu budi daya akan mencegah terjadinya
eksploitasi ikan kerapu di perairan terumbu karang sehingga dapat menjaga kelestariannya.
5.2 Rancang Bangun Model
Berdasarkan hasil identifikasi sistem yang akan dibuat untuk pengelolaan agroindustri kerapu budi daya, terutama diagram sebab-akibat, maka dilakukan
rancang bangun model dinamis dengan menggunakan paket program Powersim Studio yang menerjemahkan diagram sebab-akibat ke dalam program komputer.
5.2.1 Rancangbangun model peningkatan keuntungan agroindustri kerapu
budi daya. 1
Rancang bangun model peningkatan keuntungan subsistem pembenihan.
Model peningkatan keuntungan produksi pembenihan kerapu dirancangbangun sebagai alat untuk mensimulasikan tingkat keuntungan yang
diperoleh pembenihan kerapu dengan mempertimbangkan berbagai variabel yang
52 terlibat di dalamnya. Tingkat keuntungan merupakan fungsi dari tingkat
pendapatan dikurangi oleh pengeluaran produksi. Tingkat pendapatan merupakan fungsi dari tingkat produksi dan harga jual benih, sedangkan tingkat
pengeluaran produksi merupakan fungsi dari penggunaan volume input produksi dan harga beli input produksi tersebut.
Tingkat pendapatan sangat berfluktuasi karena tingkat produksi dan harga jual benih yang berfluktuasi sepanjang tahun. Fluktuasi produksi terjadi karena
induk-induk ikan kerapu hanya memijah melepas telur pada umur tertentu dan pada periode-periode tertentu, terutama pada masa bulan gelap. Jumlah telur
yang dihasilkan juga sangat bergantung pula pada umur induk yang dipijahkan, sedangkan persentase jumlah telur yang bertahan survive menjadi benih sangat
tergantung pula pada input produksi yang digunakan selama masa pemeliharaan 4-6 bulan terutama pakan, obat-obatan dan penanganan kualitas air.
Tingkat pengeluaran produksi selain ditentukan oleh volume penggunaan input produksi pakan, obat-obatan, tenaga kerja dan juga harga input produksi
tersebut. Sebagaimana halnya dengan tingkat pendapatan, maka tingkat pengeluaranpun berfluktuasi sesuai dengan perubahan yang terjadi pada variabel
yang disebutkan di atas. Tujuan dari model ini adalah memaksimalkan keuntungan dengan
meningkatkan efisiensi penggunaan input produksi dan mencegah kemungkinan terjadinya produksi yang berlebih over supply atau kekurangan produksi pada
saat fluktuasi permintaan mencapai puncak peak. Tujuan ini dapat dicapai apabila fluktuasi permintaan benih dapat diantisipasi oleh produsen melalui
pengaturan waktu produksi atau melalui pengontrolan persediaan inventory control
. Model peningkatan keuntungan industri pembenihan dikembangkan
berdasarkan hubungan sebab-akibat causal loop diagram sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 11.
53
Gambar 11 Diagram hubungan sebab-akibat dalam model peningkatan keuntungan industri pembenihan kerapu.
Hubungan antar elemen yang terlibat dalam model peningkatan keuntungan industri pembenihan kerapu dapat didiskripsikan dalam persamaan
matematis sebagai berikut: • Keuntungan Pembenihan = Income Pembenihan – Pengeluaran pembenihan
• Income Pembenihan = Jumlah Penjualan Benih Harga Benih • Pengeluaran pembenihan = Biaya produksi benih + biaya pemeliharaan induk
+ biaya inventori benih. • Biaya produksi benih = Biaya produksi benih per ekor Jumlah
Produksi Benih • Biaya inventory = Biaya Inventoryekor Inventory Benih
• Biaya pemeliharaan induk = Jumlah induk biaya pemeliharaan indukekor. • Jumlah Produksi Benih = Jumlah Induk Produktivitas induk.
Keuntungan Pembeni-
han
Biaya Produksi
Benih Biaya
Inventori Benih
Income Pembeni-
han
Biaya Inventori
BnhUnit Biaya
Produksi BnhUnit
Harga Benih
Unit
Inventori Benih
Kerapu Penjualan
Benih Kerapu
Tkt Inventory
Diinginkan Tkt Per
mintaan benih
Expektasi Permintaan
benih Jumlah
Induk disediakan
Produk tivitas
induk Produksi
Benih Kerapu
Biaya pemeliharaan
induk
Biaya pemeliharaan
indukekor Penge-
luaran pem benihan
+ -
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+
- -
+
+
+
+ +
+ +
+
+ Coverage
Inventori Benih
+ Trend
Permintaan Benih
54 • Inventori benih kerapu = Jumlah produksi benih – jumlah penjualan benih
.
• Tingkat inventori benih diinginkan
t+1
= ekpektasi permintaan benih
t
Coverage inventori benih
t
Berdasarkan diagram sebab-akibat dan hubungan antar elemen pada model peningkatan keuntungan industri pembenihan ikan kerapu, maka
dikonstruksikan model dengan menggunakan POWERSIM STUDIO yang dapat digunakan untuk proses simulasi. Model powersim untuk peningkatan
keuntungan industri pembenihan kerapu dapat dilihat pada Gambar 12.
I n ve n t o ri b e n ih ke ra p u p ro d u ksi b e n ih
ke ra p u p e n j u a la n b e n ih
ke ra p u
Ju m la h in d u k Pe n ye d ia a n in d u k
b a ru Fe ku n d it a s in d u k
Su rviva l ra t e b e n ih
Ke ma t ia n I n d u k Life t ime in d u k
W a kt u u t k p e n ye d ia a n in d u k
b a ru Tkt p e rmin t a a n
b e n ih p e r b u la n
Exp e ct e d d e ma n d b e n ih
Pe ru b a h a n Exp d e ma n d b e n ih
Tin g ka t p ro d u ksi b e n ih d iin g in ka n
W a kt u u n t u k me ru b a h e kp e kt a si
Ju mla h in d u k d iin g in ka n
Pro se n t a se in d u k me mij a h
Pro d u kt ivit a s in d u k
Tkt in ve n t o ri b e n ih d iin g in ka n
Co ve ra g e in ve n t o ri Bn h W a kt u u t k p e rb a iki
in ve n t o ri To t a l Pro fit Pe mb e n ih a n
Pro fit p e mb e n ih a n
Pe n g e lu a ra n Pe mb e n ih a n
Pe ma su ka n Pe mb e n ih a n
Bia ya Pro d u ksi b e n ih
Bia ya I n ve n t o ry Be n ih
Fa kt o r Bia ya in ve n t o ry b e n ih
Bia ya p e me l in d u k Bia ya p e me l in d u k p e r
e ko r Ha rg a Be n ih
Bia ya Ta k La n g su n g
By Pa ka n Bn h p e r e ko r
By la in n ya p e r e ko r Bia ya Pro d Bn h p e r
e kr Pe n yu su t a n
Su rviva l ra t e ke ra p u
Pe rmin t a a n Ke ra p u Pa sca Pa n e n
Ko n ve rsi Kg ke Eko r
De ma n d I ka n Uku ra n Ko n su msi
Gambar 12 Struktur Model peningkatan keuntungan industri pembenihan kerapu menggunakan program Powersim Studio.
55 Model peningkatan keuntungan industri pembenihan kerapu terdiri atas
elemen-elemen disusun sesuai dengan sistem operasi yang ada di lapangan, yaitu memproduksi benih ikan kerapu yang dapat dijual sesuai dengan permintaan
pasar. Sesuai dengan kerangka konseptual, model ini ditujukan untuk dapat mensimulasikan jumlah induk yang harus disediakan untuk menghasilkan benih
dalam jumlah yang tepat dan jumlah inventori yang harus disediakan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan pasar sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya kelebihan pasokan ”over supply” atau kekurangan pasokan di pasaran. Deskripsi masing-masing elemen model dan hubungannya antar
variabel maupun konstanta diuraikan pada Tabel 11 yang terdiri atas nama variabel, satuan yangdigunakan dan definisi dari variabel tersebut.
Tabel 11 Deskripsi elemen pada model peningkatan keuntungan industri pembenihan ikan kerapu.
Nama Unit Definisi
Biaya Inventory Benih Rp mo
Faktor Biaya inventory benih Harga Benih Inventory benih kerapu
Biaya Pemeliharaan Induk
Rp mo Biaya pemel induk per ekor jumlah induk
Biaya Pemel Induk ekor RpIndukmo 108000
Biaya Produksi Benih Rp mo
Produksi benih Biaya Produksi per ekor benih Biaya produksi per ekor
benih Rpekor
Biaya pakan benih per ekor + biaya lainnya per ekor
Biaya Tak Langsung Rpmo
24666000 Biaya lainnya per ekor
Rpekor 796
Biaya pakan benih per ekor
Rpekor 1692 Coverage inventori benih
mo 1
Expected demand benih ekor mo
Tkt permintaan benih per bulan Faktor biaya inventori
benih mo 5
Fekunditas induk Ekorinduk6 mo NORMAL1.500.000, 150.000
Harga benih Rpekor
6000 Inventory benih kerapu
ekor Tkt inventory benih diinginkan
Jumlahbinduk induk Jumlah induk
diinginkan Jumlah
induk diinginkan induk
Tingkat produksi benih diinginkan produktivitas induk
Kematian induk Indukmo
Jumlah induk lifetime induk Konversi Kg ke Ekor
Ekorkg 2
Lifetime induk mo
36 Pemasukan pembenihan
Rp mo Penjualan Benih kerapu harga benih
Pengeluaran Pembenihan Rp mo
Biaya inventory benih + Biaya pemeliharaan induk + Biaya produksi benih
Penjualan benih kerapu ekor mo
Tkt permintaan benih per bulan Penyediaan induk baru
Induk mo jumlah induk diinginkan - jumlah induk
tersedia waktu untuk penyediaan induk baru + kematian induk
56 Tabel 11 lanjutan
Permintaan kerapu pascapanen
Ekormo GRAPHSTEPTIMESTARTTIME,1mo, ‘Demand Ikan Ukuran Konsumsi’’Konversi
Kg ke Ekor’ Perubahan expected
demand benih ekormo
tkt permintaan benih bulan – Expected demand benih wktu untuk merubah ekpektasi
Produksi benih kerapu ekor mo
Jumlah induk produktivitas induk Produktivitas induk
Ekormoinduk Fekunditas indukpersentase induk memijah
Survival Rate Keuntungan pembenihan Rp mo
Pemasukan pembenihan
– pengeluaran
pembenihan Persentase induk
memijah NORMAL 20, 2
Survival rete benih NORMAL 16, 1.6
Survival rate kerapu NORMAL 80, 8
Time delay mo
6 Tkt inventory benih
diinginkan ekor
Expected demand benih coverage inventory benih
Tkt permintaan benih per bulan
ekor mo 10000
Total Keuntungan pembenihan
Rp Waktu untuk merubah
ekspektasi mo 2
Waktu utk penyediaan induk baru
mo 12 Keterangan: mo = bulan
2 Rancangbangun model peningkatan nilai tambah subsistem pembesaran.
Model peningkatan keuntungan usaha pembesaran kerapu disusun untuk digunakan sebagai alat untuk mensimulasikan maksimalisasi keuntungan
pembesaran kerapu dengan meningkatkan pendapatan dan menekan biaya produksi. Upaya menekan biaya produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan
efisiensi penggunaan input produksi dan memperkecil terjadinya kelebihan produksi ekses suplai.
Tingkat pendapatan sangat berfluktuasi karena tingkat produksi dan harga jual ikan hasil budi daya berfluktuasi sepanjang tahun. Fluktuasi produksi terjadi
karena adanya keterbatasan suplai benih dan kondisi musim yang tidak memungkinkan budi daya dilakukan sepanjang tahun.
Tingkat pengeluaran produksi selain ditentukan oleh volume penggunaan input produksi pakan, obat-obatan, tenaga kerja dan juga harga input produksi
tersebut. Sebagaimana halnya dengan tingkat pendapatan, maka tingkat pengeluaranpun berfluktuasi sesuai dengan perubahan yang terjadi pada variabel
yang disebutkan di atas.
57 Tujuan dari model ini adalah memaksimalkan keuntungan dengan
mencegah kemungkinan terjadinya produksi yang berlebih over supply atau kekurangan produksi pada saat fluktuasi permintaan mencapai puncak peak.
Tujuan ini dapat dicapai apabila fluktuasi permintaan ikan konsumsi dapat diantisipasi oleh produsen melalui pengaturan waktu produksi atau melalui
pengontrolan persediaan inventory control. Model tersebut disusun berdasarkan hubungan sebab-akibat causal loop
diagram sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Diagram hubungan sebab-akibat dalam model peningkatan keuntungan industri pembesaran perikanan kerapu.
Hubungan antar elemen yang terlibat dalam model peningkatan keuntungan industri pembesaran kerapu dapat didiskripsikan dalam formula sebagai berikut:
Keuntungan Budi daya
Biaya Produksi
Kerapu BD Biaya
Inventori Kerapu BD
Income Budi daya
Biaya Inventori
KrpUnit Biaya
Produksi KerapuEkr
Harga Kerapu
Ekor
Inventori Kerapu
BD Penjualan
Kerapu BD
Tkt Inventory
Diinginkan Tkt Per
mintaan kerapu
Expektasi Permintaan
Krp BD Jumlah KJA
disediakan Produk
tivitas KJA
Produksi Kerapu
BD Biaya
pemeliharaan KJA
Biaya pemeliharaan
KJAunit Penge-
luaran Budi daya
+ -
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+
- -
+
+
+
+ +
+ +
+
+ Coverage
Inventori Kerapu BD
+ Trend
Permintaan Kerapu BD
58 • Keuntungan Pembesaran = Income Pembesaran – Pengeluaran Pembesaran.
• Income Pembesaran = Jumlah Penjualan Kerapu BD Harga Kerapu BD. • Pengeluaran pembesaran = Biaya pemeliharaan KJA + Biaya Produksi
Kerapu BD +Biaya Inventori kerapu BD. • Produksi kerapu BD = Jumlah KJA Produktivitas KJA.
• Biaya produksi Kerapu BD = Biaya produksi BD per ekor Jumlah Produksi Pembesaran.
• Biaya inventori = Biaya Inventoryekor Inventory Pembesaran. • Jumlah Produksi Pembesaran = Jumlah KJA BD Produktivitas KJA BD.
• Inventori kerapu = Jumlah produksi kerapu – jumlah penjualan kerapu. • Tingkat inventori diinginkan = ekpektasi permintaan pembesaran coverage
kerapu pembesaran.
• Biaya pemeliharaan KJA = Jumlah KJA Biaya pemeliharaan unit. Model peningkatan keuntungan pembesaran yang dirancang
menggunakan Powersim Studio dapat dilihat pada Gambar 14. Seperti model pembenihan, model ini terdiri atas elemen-elemen disusun sesuai dengan sistem
pembesaran yang ada di lapangan, yaitu memproduksi ikan ukuran konsumsi yang dapat dijual sesuai dengan permintaan pasar. Sesuai dengan kerangka
konseptual pada Gambar 6, model ini ditujukan untuk dapat mensimulasikan proses peningkatan keuntungan pada industri pembesaran kerapu melalui
efisiensi penggunaan input produksi dan pengelolaan inventory yang disesuaikan dengan fluktuasi permintaan pasar dan ketersediaan benih hasil hatchery
sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kelebihan pasokan over supply atau kekurangan pasokan ikan ukuran konsumsi di pasaran.
59
I n ve n t o ri krp BD p ro d u ksi ke ra p u BD
p e n j u a la n ke ra p u BD
Ju mla h KJA Pe ru b a h a n j u mla h
KJA Pa d a t t e b a r KJA
Su rviva l ra t e ke ra p u
KJA Ru sa k
Life t ime KJA Pro d u kt ivit a s p e r
KJA
W a kt u u t k p e n a mb a h a n KJA
SR se la ma p e n a mp u n g a n
Tin g ka t Pe rmin t a a n Ke ra p u BD
Exp e ct e d d e ma n d ke ra p u BD
Pe ru b a h a n Exp d e ma n d Krp BD
W a kt u u n t u k me ru b a h e kp e kt a si
d e ma n d Ju mla h KJA
d ib u t u h ka n Tin g ka t p ro d u ksi
Krp BD d iin g in ka n Tkt in ve n t o ri Krp
d iin g in ka n Co ve ra g e in ve n t o ri Krp
BD W a kt u u t k p e rb a iki
in ve n t o ry Krp BD To t a l Pro fit Bu d id a ya
Pro fit b u d id a ya
Pe n g e lu a ra n Bu d id a ya
Pe ma su ka n Bu d id a ya
Bia ya Pro d u ksi ke ra p u p e r e ko r
Bia ya I n ve n t o ry Ke ra p u BD
Fa kt o r Bia ya in ve n t o ry krp BD
Bia ya p e me l KJA Bia ya p e me l KJA p e r
u n it
Ha rg a Ke ra p u BD Ju mla h KJA
Bia ya in p u t BD Bia ya BD Ta k La n g su n g
By Pro d BD p e r e ko r Bi Pkn BD p e r e ko r
By BD la in n ya p e r e ko r
Pe n yu su t a n BD
Pe rmin t a a n Ke ra p u Pa sca Pa n e n
Ko n ve rsi Kg ke Eko r
De ma n d I ka n Uku ra n Ko n su msi
Ha rg a Be n ih
Gambar 14 Struktur submodel peningkatan keuntungan industri pembesaran kerapu menggunakan program Powersim Studio.
Deskripsi masing-masing elemen model dan hubungannya antar variabel maupun konstanta dalam model peningkatan keuntungan industri pembesaran
perikanan kerapu diuraikan pada Tabel 12.
60 Tabel 12 Deskripsi elemen pada model peningkatan keuntungan industri
pembesaran ikan kerapu
Nama Unit Definisi
Biaya pakan BD per ekor Rpekor
10800 Biaya BD Tak langsung
Rpmo 4400000
Biaya input BD Rpekor
Biaya Produksi BD per ekor + Harga benih Biaya Inventory Kerapu BD
Rp mo Faktor biaya invntory Harga kerapu BD
Inventory kerapu BD Biaya Pemeliharaan KJA
Rp mo Biaya pemel KJA per unit jumlah KJA
Biaya pemeliharaan KJA per unit
Rp induk mo
25.000 Biaya Produksi Kerapu BD
Rp mo Produksi kerapu BD biaya input BD
Biaya BD lainnya per ekor Rpekor
1908 Biaya produksi BD ekor
Rpekor Biaya pakan BD per ekor + Biaya BD Lainnya
Coverage inventory kerapu BD mo
1 Demand ikan ukuran konsumsi
Kgmo {2440,460,2090,10400,7696,10780,1239 ......
Expected demand kerapu BD ekor mo
Tkt permintaan kerapu per bulan Faktor biaya inventori
m0 5
Harga kerapu BD Rpekor
40000 Inventory kerapu BD
ekor Tkt inventory kerapu BD diinginkan
Jumlah KJA KJA
Jumlah KJA diinginkan Jumlah KJA dibutuhkan
KJA+ 40
KJA Rusak Indukmo
Jumlah KJA lifetime KJA Konversi Kg ke Ekor
Ekorkg 2
Lama Pembesaran mo
NORMAL 5, 0.5 Lifetime KJA
mo 60
Padat tebar per KJA ekorinduk
6 mo NORMAL 500,50
Pemasukan Pembesaran Rp mo
Penjualan kerapu BD harga kerapu BD Pengeluaran
Pembesaran Rp
mo Biaya inventory kerapu BD + Biaya pemeliharaan
Penjualan kerapu
BD Tingkat permintaan
kerapu BD
Permintaan kerapu pascapanen Ekormo
GRAPHSTEPTIME,STARTTIME,1mo,’ Deman Ukan Ukuran Konsumsi’Konversi Kg
ke Ekor’ Perubahan expected demand
kerapu BD ekormo
tkt permintaan kerapu BDh bulan – Expected demand kerapu waktu untuk merubah
ekpektasi Perubahan jumlah KJA
KJAmo Jumlah KJA dibutuhkan-Jumlah KJAWaktu
untuk penembahan KJA+KJA rusak. Produksi BD kerapu
ekor mo Jumlah KJA produktivitas KJA
Produktivitas per KJA ekormoi
nduk Padat tebar per KJA Survival Rate
Keuntungan pembesaran
Rp mo Pemasukan pembesaran – pengeluaran
pembesaran Survival rete p_panen
90 Survival rate kerapu
NORMAL 80, 8 Tkt permintaan kerapu BD per
bulan ekor mo
{2440, 460, 2090, 10400, dst...} Tkt inventory kerapu
diinginkan ekor
Expected demand kerapu coverage inventory kerapu BD
Total Keuntungan pembesaran Rp
Waktu untuk merubah ekspektasi
mo 1 Waktu utk penyediaan KJA
mo 6
Keterangan: mo = bulan
61
3 Rancangbangun model peningkatan keuntungan subsistem penanganan pascapanen.
Model peningkatan keuntungan penanganan pascapanen kerapu disusun untuk digunakan sebagai alat untuk mensimulasikan maksimalissi keuntungan
pascapanen kerapu melalui minimalisasi inventori dan efisiensi penggunaan input produksi. Model tersebut disusun berdasarkan hubungan sebab-akibat
causal loop diagram sebagai berikut:
Gambar 15 Diagram hubungan sebab-akibat dalam model peningkatan keuntungan penanganan pascapanen kerapu.
Profit Pascapanen
Biaya Produksi
Kerapu PP Biaya
Inventori Kerapu PP
Income Pasca
Penen
Biaya Inventori
KrpUnit Biaya
Produksi Kerapu PPEkr
Harga Kerapu
Ekor
Inventori Kerapu
BD Penjualan
Kerapu PP
Tkt Inventory
Diinginkan Tkt Per
mintaan kerapu
Expektasi Permintaan
Krp PP Jumlah KJA
disediakan Produk
tivitas KJA
Produksi Kerapu
PP Biaya
pemeliharaan KJA
Biaya pemeliharaan
KJAunit Penge-
luaran Pascapanen
+ -
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+
- -
+
+
+
+ +
+ +
+
+ Coverage
Inventori Krp PP
+ Trend
Permintaan Kerapu
62 Hubungan antar elemen yang terlibat dalam model peningkatan keuntungan
pascapanen kerapu dapat didiskripsikan dalam formula sebagai berikut: • Keuntungan Pascapanen = Income Pascapanen – Pengeluaran Pascapanen.
• Income Pascapanen = Jumlah Penjualan Kerapu PP Harga Kerapu PP. • Pengeluaran pascapanen= Biaya pemeliharaan KJA + Biaya Produksi Kerapu
PP +Biaya Inventori kerapu PP. • Produksi kerapu PP = Jumlah KJA Produktivitas KJA.
• Biaya produksi Kerapu PP = Biaya produksi PP per ekor Jumlah Produksi
Pascapanen. • Biaya inventori = Biaya Inventoryekor Inventory Pascapanen.
• Jumlah Produksi Pascapanen = Jumlah KJA PP Produktivitas KJA PP. • Inventori kerapu PP = Jumlah produksi kerapu PP – jumlah penjualan
kerapu PP. • Tingkat inventori diinginkan = ekpektasi permintaan pascapanen coverage
kerapu pascapanen. • Biaya pemeliharaan KJA = Jumlah KJA Biaya pemeliharaan unit.
Model peningkatan keuntungan usaha pascapanen yang dirancang menggunakan program Powersim Studio dapat dilihat pada Gambar 16. Elemen-
elemen model disusun sesuai dengan sistem yang ada di lapangan, yaitu mengumpulkan, menyeleksi, menampung dan pemasarkan ikan ukuran konsumsi
ke pasar, terutama pasar ekspor. Sesuai dengan kerangka konseptual pada Gambar 6, model ini ditujukan untuk dapat mensimulasikan proses peningkatan
keuntungan pada industri penangan pascapanen dan pengelolaan inventori yang disesuaikan dengan fluktuasi permintaan pasar dan pasokan ikan hasil
pembesaran atau dari sumber-sumber lainnya seperti penangkapan, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kelebihan pasokan over supply atau
kekurangan pasokan ikan ukuran konsumsi di pasaran.
63
I n ve n t o ri krp P_ p a n e n p ro d u ksi ke ra p u
p _ p a n e n p e n j u a la n ke ra p u
PP
Ju mla h KJA PP Pe ru b a h a n j u mla h
KJA PP Pd t t e b a r p e r KJA PP
SR se la ma p e n a mp u n g a n
KJA PP Ru sa k Life t ime KJA PP
Ju mla h KJA PP d ib u t u h ka n
W a kt u u t k p e n a mb a h a n KJA-
PP Exp e ct e d d e ma n d
ke ra p u PP Pe ru b a h a n Exp
d e ma n d Krp PP
W a kt u u n t u k me ru b a h e kp e kt a si
d e ma n d Krp PP Pro d u kt ivit a s KJA
Pa sca p a n e n
Tin g ka t p ro d u ksi Krp PP d iin g in ka n
Tkt in ve n t o ri Krp PP d iin g in ka n
Co ve ra g e in ve n t o ri Krp PP
W a kt u u t k p e rb a iki in ve n t o ri Krp PP
Pe rmin t a a n Ke ra p u Pa sca Pa n e n
Ko n ve rsi Kg ke Eko r Ha rg a Ke ra p u BD
To t a l Pro fit Pa sca p a n e n Pro fit Pa sca p a n e n
Pe n g e lu a ra n Pa sca p a n e n
Pe ma su ka n Pa sca p a n e n
Bia ya Pro d u ksi ke ra p u PP p e r e ko r
Bia ya I n ve n t o ry Ke ra p u PP
Fa kt o r Bia ya in ve n t o ry krp PP
Bia ya p e me l KJA PP Bia ya p e me l KJA PP p e r
u n it
Ha rg a Ke ra p u Pa sca p a n e n
Ju mla h KJA PP
De ma n d I ka n Uku ra n Ko n su msi
Bia ya in p u t PP Bia ya PP Ta k La n g su n g
Bya PP p e r e ko r Bya Pa ka n p e r e ko r
Bya PP la in p e r e ko r Pe n yu su t a n PP
Gambar 16 Struktur submodel peningkatan keuntungan penanganan pascapanen kerapu.
Deskripsi masing-masing elemen dan hubungannya antar variabel maupun konstanta pada model peningkatan keuntungan penanganan pascapanen
perikanan kerapu dapat dilihat pada Tabel 13.
64 Tabel 13 Deskripsi elemen pada model peningkatan keuntungan industri
pascapanen PP ikan kerapu Nama Unit
Definisi
Biaya Inventory Kerapu PP Rp mo
Biaya inventory kerapu PP per ekor Inventory kerapu
Biaya Pemeliharaan KJA Rp mo
Biaya pemel KJA per unit jumlah KJA Biaya pemeliharaan KJA per
unit Rp induk
mo 25.000
Biaya pengadaan per ekor ikan Rpekor
20.000 Biaya Produksi Kerapu PP
Rp mo Pembenian kerapu BD biaya pengadaan per
ekor Biaya PP Lain per ekor
Rpekor 2480
Biaya pakan per ekor Rpekor
5000 Biaya PP Tak langsung
Rpmo 21000000
Coverage inventory kerapu PP mo
1 Demand ikan ukuran konsumsi
Kgmo {2440,460,2090,10400,7696,10780,...}
Expected demand kerapu PP ekor mo
Tkt permintaan kerapu PP per bulan Faktor biaya inventori kerapu PP mo
10 Harga kerapu BD
Rpekor 40000
Harga kerapu PP Rpekor
60000 Inventory kerapu PP
ekor Tkt inventory kerapu PP diinginkan
Jumlah KJA PP induk
Jumlah KJA PP diinginkan Jumlah KJA PP diinginkan
induk Tingkat
produksi kerapu
PP diinginkanproduktivitas KJA PP
KJA PP Rusak Indukmo
Jumlah KJA PP lifetime KJA PP Padat tebar per KJA
ekorinduk2 mo
NORMAL 500,50 Produktivitas per KJA PP
Ekormoindu k
Padat tebar per KJA PP Survival Rate Keuntungan pascapanen
Rp mo Pemasukan
pascapanen –
pengeluaran pascapanen
Pembelian kerapu BD Ekormo
DELAYMTRJumah KJAProduktivitas KJA PP, Waktu tunda
Pengeluaran pascapanen Rp mo
Biaya inventory
kerapu PP
+ Biaya
pemeliharaan kerapu PP Penjualan kerapu PP
ekor mo Tkt permintaan kerapu PP per bulan
Penyusutan PP Rpmo
10896842 Permintaan kerapu pascapanen
Ekormo GRAPHSTEPTIME,STARTTIME,1mo,’
Deman Ukan Ukuran Konsumsi,’Konversi Kg ke Ekor’
Perubahan expected demand kerapu PP
ekormo tkt permintaan kerapu PP bulan – Expected
demand kerapu waktu untuk merubah ekpektasi
Perubahan Jumlah KJA PP KJAmo
jumlah KJA dibutuhkan- Jlh KJAwaktu utk penambahan KJA PP + KJA PP Rusak.
Produktivitas per KJA PP ekormoKJA
Padat tebar per KJA PP Survival Rate Keuntungan Pascapanen
Rp mo Pemasukan
pascapanen –
pengeluaran pascapanen.
Survival rete p_panen NORMAL 80, 8
Tkt inventory kerapu diinginkan ekor
Expected demand kerapu coverage inventory kerapu PP
Total Keuntungan Pascapanen Rp
Waktu tunda mo
NORMAL 1.5, 0.15 Waktu untuk merubah
ekspektasi mo 3
Waktu utk penyediaan KJA mo
6 Keterangan: mo = bulan
65
5.2.2 Rancangbangun model penguatan struktur agroindustri kerapu budi