134 1 Peningkatan persentase induk memijah;
2 Peningkatan fekunditas induk; 3 Peningkatan sintasan survival rete benih.
7.1.2 Pemeringkatan prioritas perbaikan faktor produksi pembesaran
Peningkatan produktivitas usaha pembesaran kerapu sebagai langkah untuk menciptakan keunggulan kompetitif pembesaran kerapu terutama dilihat
dari indikator seberapa cepat pertumbuhan ikan dan seberapa besar tingkat kematian mortalitas ikan selama pembesaran. Kecepatan tumbuh ikan dapat
dilihat juga dari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan ikan dari ukuran tertentu hingga ukuran konsumsi 0,5 kg ekor.
Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui pengaruh perubahan faktor peubah dalam pembesaran terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh usaha
pembesaran. Hasil simulasi dengan mengubah beberapa variabel survival rate, padat penebaran dan lama pembesaran sesuai dengan kisaran yang berlaku di
lapangan, yaitu sintasan survival rate antara 70 sd 90, padat penebaran antara 200 ekor hingga 300 ekor ikan per KJA dan lama pembesaran antara 4
bulan hingga 6 bulan. Besarnya pengaruh perubahan tersebut terhadap perubahan pada tingkat keuntungan dan tingkat produksi dapat dilihat di Tabel 56.
Peningkatan sintasan ikan dari 70 menjadi 90 meningkatkan keuntungan pembesaran sebanyak 25,78 , atau sebesar 1,289 untuk setiap
persen kenaikan sintasan. Kenaikan padat penebaran ikan dalam KJA dari 200 ekorKJA menjadi 300 ekor KJA menaikkan tingkat keuntungan sebesar 44,42
untuk kenaikan padat tebar sebanyak 100 ekor per KJA. Efisiensi lama pembesaran dari 6 bulan menjadi 4 bulan meningkatkan keuntungan sebesar
46,03 , atau sekitar 23,02 per bulan. Tabel 56 Pengaruh perubahan faktor produksi pembesaran terhadap perubahan
tingkat keuntungan pembesaran ikan kerapu No Faktor
Peubah Perubahan
Pengaruh terhadap keuntungan
pembesaran Pengaruh
terhadap produksi pembesaran
1. Sintasan Survival
rate 70 ke 90
27,13 28,57
2. Padat penebaran
200 ekor ke 300 ekor
47,26 50,00
3. Lama pembesaran
6 bln ke 4 bln 47,23
50,00
135 Pengaruh perubahan faktor produksi pembesaran terhadap tingkat
produksi juga dianalisis dengan menggunakan peubah yang sama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan sintasan survival rate dari 70 ke 90
meningkatkan produksi sebesar 27,13, perubahan padat penebaran dari 200 ke 300 ekorKJA meningkatkan produksi sebesar 47,26, sedangkan peningkatan
efisiensi lama pembesaran dari 6 bulan menjadi 4 bulan meningkatkan produksi sebesar 47,23.
Untuk dapat mengetahui tingkat kepentingan setiap peubah terhadap pencapaian tujuan peningkatan keuntungan dan produktivitas pembesaran, maka
dilakukan pemeringkatan dengan metode AHP. Uraian tentang pelaksanaan metode AHP tersebut adalah sebagai berikut:
Sasaran : Menentukan prioritas program peningkatan keuntungan pembesaran. Kriteria :1 Kontribusi terhadap peningkatan keuntungan pembesaran bobot
50 2 Kontribusi terhadap peningkatan produksi pembesaran bobot 50
Alternatif pilihan program: 1 Peningkatan sintasan pembesaran.
2 Peningkatan padat penebaran 3 Peningkatan efisiensi lama pembesaran.
Analisis menggunakan AHP dilakukan dengan terlebih dahulu memeringkatkan angka pengaruh alternatif pilihan terhadap kriteria keuntungan
dan produksi sebagai berikut: Tabel 57 Pemeringkatan alternatif pilihan program peningkatan keuntungan
pembesaran menggunakan AHP Persen pengaruh
Pemeringkatan No Alternatif
Pilihan Keuntungan Produksi Keuntungan
Produksi 1. Sintasan
Survival rate 27,13 28,57
0,2218 0,2222
2. Padat penebaran
47,26 50,00
0,3821 0,3889
3. Lama pembesaran
47,23 50,00
0,3961 0,3889
Total 121,62
128,57 1,0000
1,0000 Selanjutnya dilakukan pengalian antara matrik peringkat dengan matriks bobot
kriteria, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
136 Tabel 58 Hasil pemeringkatan alternatif program peningkatan keuntungan
pembesaran menggunakan AHP No Alternatif Keuntungan
Produksi Bobot
Kriteria Hasil Ranking
1 Sintasan 0,2218
0,2222 0,5
22,20 3
2 Padat penebaran
0,3821 0,3889 0,5 38,55 2 3 Lama
pembesaran 0,3961 0,3889
39,25 1
Berdasarkan hasil analisis menggunakan AHP diperoleh gambaran bahwa untuk meningkatkan keuntungan pada produksi pembesaran, maka peringkat alternatif
program yang perlu dilakukan adalah berdasarkan urutan prioritas sebagai berikut:
1 Peningkatan efisiensi lama pembesaran mempersingkat lama pembesaran. 2 Peningkatan padat penebaran
3 Peningkatan sintasan survival rete pembesaran.
7.1.3 Pemeringkatan prioritas perbaikan faktor produksi pascapanen