Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Internasional ke Harga

195

6.2.2. Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Internasional ke Harga

Produsen Domestik Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura ASEAN-5 China Berdasarkan hasil estimasi integrasi pasar dan transmisi harga internasional ke pasar produsen domestik di negara-negara ASEAN-5 dan China berdasarkan pendekatan Autoregressive Distributed Lag atau yang dikenal model Revallion menunjukkan bahwa umumnya harga produsen berbagai komoditi tanaman pangan dan buah-buahan, di negara-negara ASEAN-5 dan China tidak terintegrasi dengan pasar internasional dalam jangka pendek. Hal ini ditunjukkan oleh indeks keterpaduan pasar index of market connection, IMC yang secara umum memiliki nilai diatas satu. Akan tetapi dengan mencermati nilai IMC masing-masing komoditi di setiap negara, terlihat bahwa harga produsen gandum, jagung, kedelai dan jeruk di China, terintegrasi dengan pasar internasional dalam jangka pendek, sedangkan untuk negara-negara ASEAN-5 minus Malaysia integrasi jangka pendek pasar domestik dengan pasar internasional hanya terjadi pada komoditi jeruk. Gambaran tersebut mengisyaratkan bahwa pembentukan harga produsen berbagai komoditi pangan, terutama gandum, jagung, kedelai dan jeruk di pasar domestik China, dalam jangka pendek dominan dipengaruhi oleh pasar internasional dibandingkan pasar domestiknya, sebaliknya di ASEAN-5, pembentukan harga produsen untuk berbagai komoditi pangan dan buah-buahan, kecuali jagung dominan ditentukan oleh pasar domestiknya. Selanjutnya integrasi pasar domestik dengan pasar internasioal dalam jangka panjang, juga memperlihatkan indikator keterpaduan yang lemah. Hal ini ditunjukkan oleh pengaruh perubahan harga internasional PW t -PW t-1 terhadap harga produsen domestik PD t umumnya tidak signifikan pada tingkat , kecuali untuk komoditi kedelai dimana semua negara menunjukkan adanya integrasi jangka panjang antara pasar domestik dengan pasar internasional untuk komoditi ini, demikian pula untuk beberapa komoditi tertentu di negara tertentu, seperti gandum di China, beras di Malaysia dan Philipina, dan jagung di Indonesia dan Philipina. 196 Tabel 37 Hasil Estimasi Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Internasional ke Harga Produsen Domestik di Masing-Masing Negara ASEAN-5 dan China, Pada Kelompok Komoditi Tanaman Pangan dan Buah- Buahan. No KomoditiNegara Koefisien Regresi R- squared DW stat IMC C PDt-1 PWt-PWt-1 PWt-1 1 Gandum Wheat China 17.10 0.3172 0.2322 0.5664 0.8615 2.0161 0.5601 2 Beras Rice-Paddy China 62.15 0.4743 0.2803 0.2462 0.4073 1.9261 1.9263 Indonesia 70.73 0.5519 0.3356 0.0306 0.6280 2.1853 18.0187 Malaysia 56.11 0.4620 0.1711 0.1558 0.6787 1.4814 2.9652 Philipina 27.54 0.5771 0.4048 0.2608 0.8480 1.3716 2.2124 Thailand -22.00 0.7699 0.3101 0.2460 0.5887 2.1909 3.1297 3 Jagung Maize China 33.69 0.4962 0.5472 0.5062 0.4791 2.2082 0.9802 Indonesia 65.77 0.3021 0.7919 0.3205 0.5569 2.2701 0.9424 Malaysia 38.83 0.6012 0.1511 0.0937 0.5641 1.9768 6.4129 Philipina 33.04 0.4052 0.7858 0.6293 0.7142 1.5642 0.6439 Thailand -9.76 0.5463 0.4461 0.5764 0.7884 2.1741 0.9478 4 Kedele Soybeans China 20.65 0.3333 0.7967 0.8093 0.7048 2.1301 0.4119 Indonesia 19.72 0.5761 0.9038 0.5734 0.7618 2.1755 1.0048 Philipina 42.85 0.6115 1.1885 0.3659 0.8686 1.4053 1.6713 Thailand 64.51 0.5165 0.7524 0.2758 0.8495 1.8808 1.8731 5 Pisang Banana China 53.71 0.5537 0.2898 0.2482 0.5257 1.6792 2.2308 Indonesia 104.27 0.4795 0.0845 0.1166 0.2236 1.9436 4.1115 Malaysia 19.01 0.3456 0.1338 0.1982 0.7671 1.9180 1.7433 Philipina -0.84 0.6732 0.0120 0.0837 0.6004 2.2156 8.0391 Thailand 111.69 0.6771 0.2697 0.5308 0.6520 1.5943 1.2756 6 Jeruk Oranges China -43.40 0.1916 0.0321 0.3642 0.7969 2.7034 0.5262 Indonesia -273.98 0.3611 0.0137 0.1457 0.2144 2.4464 2.4782 Thailand -311.65 0.5413 0.0550 0.0935 0.5609 1.8361 5.7872 Sumber : Diolah dari World Bank dan FAOSTAT, 2012 Selanjutnya, Tabel 37 diatas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari perubahan internasional, umumnya kecil kurang 0,5 di semua negara, kecuali untuk komoditi jagung dan kedelai memiliki nilai relatif tinggi. Hal tersebut menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil perubahan harga internasional yang dapat ditransmisikan ke tingkat produsen masing-masing negara. Gambaran tersebut sekaligus menjelaskan bahwa disemua negara masih terdapat faktor distorsi yang mamu mereduksi nilai transmisi harga internasional ke harga produsen. 197

6.2.3. Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Internasional ke Harga