199
6.3. Dampak Liberalisasi serta Skenario peningkatan Total Factor
Productivity TFP Pertanian dan Transmisi Harga Terhadap Makroekonomi dan Perekonomian Pedesaan di Indonesia
6.3.1. Kondisi Awal Aliran Perdagangan dan Proteksi Perdagangan
ASEAN-5 dan China
Sebagai langkah awal dalam menganalisis dampak liberalisasi perdagangan berdasarkan kerangka kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-
China ACFTA, maka terlebih dahulu dijelaskan posisi kondisi awal mengenai aliran perdagangan serta tarif perdagangan yang berlaku antar negara-negara
ASEAN-5 dan China, termasuk aliran perdagangan dan tarif perdagangan dengan mitra dagangang lainnya. Kondisi awal perdagangan ini, dimaksudkan sebagai
dasar dalam melakukan evaluasi dampak. Keseluruhan nilai aliran perdagangan dan tarif perdagangan tersebutnya bersumber dari database GTAP Versi 8.
6.3.1.1. Kondisi Awal Aliran Perdagangan ASEAN-5 dan China
Gambaran mengenai kondisi awal aliran perdagangan antar negara-negara AEAN-5 dan China, dimaksudkan unuk memberi gambaran tentang bagaimana
kinerja awal perdagangan ekspor dan impor diantara negara negara ASEAN-5 dan China, termasuk kinerja perdagangannya dengan negara mitra dagangnya masing-
masing. Kondisi awal tersebut juga nantinya menjadi landasan untuk menilai dampak liberalisasi perdagangan terhadap kinerja perdagangan masing-masing
negara serta terhadap kinerja perekonomian secara keseluruhan. Tabel 39, menunjukkan aliran perdagangan antar negara-negara ASEAN-5
dan China serta mitra dagangang lainnya. Terlihat pada tabel berikut bahwa ekspor China ke negara-negara ASEAN-5 sekitar US 65,73 Milliar atau sekitar
5,63 persen dari total ekspor China ke seluruh dunia. Sementara China yang berasal dari ASEAN-5 berjumlah sekitar US 105,29 Milliar atau sekitar 11,25
persen dari total impor China . Gambaran tersebut mengisyaratkan ASEAN-5 bukanlah daerah mitra dagang utama China. Negara yang menjadi tujuan utama
ekspor China masih terkonsentrasi pada negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara di kawasan Asia Timur seperti Jepang, Korea,
Taiwan dan Asia Timur lainnya.
200
Tabel 39 Kondisi Awal Aliran Perdagangan Antar Negara-negara ASEAN-5 dan China, Tahun 2007 US Milliar.
Negara Pengekspor
Negara Pengimpor
CHN IDN
MYS PHL
SGP THA
ASEAN-5 ROSEA
a
ROE
b
USA EU25
c
MEAST
d
ROW
e
Jumlah CHN
0,00 13,05
17,16 6,84
15,15 13,53
65,73 14,14
236,11 281,15
274,49 41,37
254,20 1.167,18
IDN 11,08
0,00 5,42
1,96 5,11
3,69 16,19
1,87 38,93
15,08 19,25
3,81 21,46
127,67 MYS
28,38 4,22
0,00 2,09
14,27 8,65
29,22 3,06
29,30 36,05
31,00 5,66
31,91 194,57
PHL 22,71
0,61 3,26
0,00 2,19
1,61 7,67
0,50 15,42
11,11 9,95
0,79 4,11
72,26 SGP
20,63 15,94
21,31 3,32
0,00 7,52
48,09 4,87
36,21 19,83
36,58 4,35
34,79 205,35
THA 22,49
4,97 8,14
2,63 4,00
0,00 19,74
7,84 29,83
24,74 32,01
6,39 32,01
175,06 ASEAN-5
105,29 25,74
38,14 10,00
25,56 21,47
120,91 18,13
149,70 106,81
128,79 21,00
124,29 774,91
ROSEA 3,92
2,34 1,66
0,84 2,30
3,87 11,01
1,11 13,64
14,49 15,58
0,83 11,96
72,54 ROEA
382,59 17,64
30,39 19,07
32,36 36,29
135,75 20,08
226,39 271,84
257,46 52,82
242,79 1.589,71
USA 78,55
6,46 11,96
7,94 25,80
10,32 62,49
3,28 187,25
0,00 345,23
59,92 626,65
1.363,37 EU25
132,11 15,41
24,64 6,89
29,40 20,76
97,11 9,17
180,72 452,04
3.493,31 154,12
1.080,47 5.599,04
MEAST 50,63
5,73 3,44
5,45 25,23
17,19 57,04
0,72 197,41
81,18 116,59
32,59 130,70
666,86 ROW
182,68 14,98
14,60 5,37
22,13 18,61
75,68 8,03
218,04 903,82
1.089,54 110,05
805,56 3.393,39
Jumlah 935,75
101,35 141,98
62,42 177,94
142,04 625,73
74,67 1.409,26
2.111,32 5.720,98
472,69 3.276,61
14.627,00
Sumber : Diolah dari GTAP Data base Versi 8, 2012 Keterangan :
a ROSEA = ASEAN Lain Rest of Southeast Asia b ROE = Asia Timu lain Rest of East Asia
c EU25 = Uni Eropa 25 d MEAST = Negara-negara Timur Tengah Middle East
e ROSEA = Negara lainnya Rest of World
200
201 Selanjutnya dilihat dari sisi ASEAN-5, China dengan jumlah penduduk
yang sangat besar, merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk ASEAN-5. Berdasarkan data GTAP8 nilai ekspor ASEAN-5, menunjukkan
bahwa sekitar 13,59 persen dari total ekspor ASEAN-5 dialirkan ke negara China, sedangkan impor ASEAN-5 yang berasal dari China mencakup sekitar 10,5
persen dari total impor ASEAN-5. Pada tabel diatas juga terlihat bahwa nilai ekspor negara-negara ASEAN-5 ke China paling besar berasal dari Malaysia,
kemudian disusul oleh Philipina dan Thailand dan Indonesia adalah terendah. Berdasarkan data GTAP8 bahwa nilai ekspor Malaysia ke China pada tahun 2007
senilai US 28,38 milliar, sementara nilai ekspor Indonesia ke China hanya sebesar US 11,08 Milliar. Sedangkan dari sisi impor, terlihat bahwa Malaysia
adalah negara di ASEAN-5 yang menyerap produk-produk China paling besar dan terendah ditempati oleh Philipina. Impor Malaysia dari berbagai produk-produk
China sebesar US 17,16 Milliar, sedangkan nilai impor Indonesia yang berasal dari China sekitar US 11,08 Milliar. Berdasarkan nilai transaksi perdagangan
ekspor dan impor antara negara-negara ASEAN-5 dan China memperlihatkan bahwa, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan China sementara
negara-negara ASAN-5 lainnya mengalami surplus perdagangan dengan China.
6.3.1.2. Sistem Proteksi Perdagangan ASEAN-5 dan China