Dasar dan Sejarah Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China ACFTA

25 perdagangan Trans-regional ASEAN-Uni Eropa Trans-regional EU-Asean trade initiative di mana pada tanggal 4 April 2003, para menteri perdagangan Asean dan Uni Eropa setuju meningkatkan kemitraan ekonomi ASEAN-Uni Eropa. Selain itu, terdapat kemitraan ASEAN dengan Australia, Selandia Baru dan Korea Selatan. Sebagian besar kerangka tersebut di atas mencakup liberalisasi perdagangan barang, jasa dan investasi, kekayaan intelektual dan mekanisme penyelesaian sengketa Khor, 2005.

2.3. Perdagangan Bebas ASEAN-China ACFTA

2.3.1. Dasar dan Sejarah Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China ACFTA

ASEAN-China Free Trade Area ACFTA merupakan bentuk kerjasama perdagangan bebas secara regional antara negara-negara ASEAN dengan Republik Rakyat China. Pembentukan kawasan perdagangan bebas ini didasari oleh keputusan yang dibuat oleh kepala negarapemerintahan ASEAN atas usulan China mengenai “kerangka kerjasama ekonomi dan pendirian kawasan perdagangan bebas ASEAN- China” pada pertemuan puncak ASEAN dan Republik Rakyat China di Brunei pada 6 Nopember 2001. Ketika itu China mengusulkan akan membuka pasarnya dalam beberapa sektor andalan key sectors dengan negara-negara ASEAN selama lima tahun sebelum mereka saling terbuka reciprocate. China juga akan memberlakukan preferential tariff untuk beberapa barang dari negara ASEAN yang kurang berkembang seperti Kamboja, Laos dan Myanmar Lijun, 2003. ASEAN menerima usulan tersebut dan pada pertemuan puncak ASEAN- China pada tanggal 4 Nopember 2002 di Phnom Penh Kamboja, dilakukan penandatanganan persetujuan fremework agreement mengenai Kerjasama Ekonomi Menyeluruh antara negara-negara Anggota ASEAN dan Republik Rakyat Cina, sebagai instrumen legal untuk mengatur kerjasama ASEAN-China ke depan. Seperti yang tertuliskan dalam fremework agreement ACFTA, bahwa tujuan kesepakatan ini adalah a memperkuat dan meningkatkan kerjasama perdagangan kedua pihak; b meliberalisasikan perdagangan barang dan jasa melalui pengurangan atau penghapusan tarif; c mencari area baru dan 26 mengembangkan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan kedua pihak; d memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dengan negara anggota baru ASEAN dan menjembatani kesenjangan yang ada di kedua belah pihak. Dalam kesepakatannya, ACFTA akan dimulai diberlakukan tepat pada 1 Januari tahun 2010 untuk China dan enam negara lama ASEAN –Brunei, Indonesia, Malaysia, Phillipina, Singapore dan Thailan ASEAN-6 dan pada tahun 2015 untuk negara anggota baru ASEAN –Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam ASEAN-10. Di Indonesia, persetujuan kerangka kerjasama dalam ACFTA diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden KEPRES Nomor 48 Tahun 2004, dengan penetapan berlakunya kerangka kerja ACFTA pada tanggal 1 Januari 2010.

2.3.2. Kerangka Kesepakatan framework Agreement ACFTA