Rekomendasi KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

240 masing negara ASEAN-5, tetapi menurunkan GDP China. Peningkatan GDP tertinggi ditempati oleh Singapore dan Malaysia, sementara Indonesia memperoleh peningkatan GDP paling kecil. Selain itu, skenario ini juga meningkatkan konsumsi masyarakat dan output sektoral, termasuk output pertanian, tetapi berpotensi menurunkan konsumsi pemerintah dan investasi di masing-masing negara. Liberalisasi ini juga menyebabkan neraca perdagangan sebagian besar komoditi pertanian Indonesia mengalami defisit, termasuk komiditi pertanian yang melibatkan banyak penduduk seperti padi. 5. Liberalisasi yang dibarengi peningkatan TFP pertanian dan peningkatan transmisi harga di Indonesia akan memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap peningkatan ekspor, termasuk memperbaiki neraca perdagangan komoditi pertanian. Akan tetapi investasi juga semakin menurun. Bahkan skenario ini cenderung menurunkan kesempatan kerja disektor pertanian primer. Selain itu, skenario ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan yang lebih besar bagi seluruh rumah tangga di Indonesia. Namun peningkatan pendapatan paling besar diperoleh kelompok rumah tangga golongan atas perkotaan maupun golongan atas pedesaan, sementara rumah tangga pertanian dan rumah tangga golongan bawah pedesaan memperoleh peningkatan pendapatan paling kecil.

7.2. Rekomendasi

1. Terjadinya defisit perdagangan pada sebagian besar komoditi pertanian Indonesia sebagai dampak dari liberalisasi, mengancam eksistensi pertanian Indonesia menghadapi persaingan global. Peningkatan teknologi pertanian di Indonesia dan perbaikan transmisi harga dipadang starategi kebijakan yang dapat mengurangi tekanan pasar pertanian domestik dari gempuran pertanian impor. Akan tetapi strategi peningkatan teknologi pertanian ini perlu dilakukan secara hati-hati, karena opsi ini juga dapat berdampak buruk terhadap kesempatan kerja pertanian. Untuk meningkatkan manfaat liberalisasi serta menangkal gempuran pertanian impor dan menghindari penyempitan kesempatan kerja di perdesaan, maka beberapa saran kebijakan 241 yang terkait peningkatan teknologi adalah sebagai berikut : 1 pemerntah perlu terus memfasilitasi pengembangan teknologi pertanian, baik menyangkut teknologi budidaya, pengolahan hasil maupun teknologi pemasaran hasil-hasil pertanian, serta pengembangan sistem imformasi teknologi pertanian yang mudah diakses petani 2 pemerintah perlu memfasilitasi peningkatan aksesibilitas petani terhadap sarana produksi utama peranian seperti bibit unggul dan pupuk. 3 pengembangan infrastruktur pertanian terutama irigasi dan reformasi agraria juga dipandang penting guna meningkatkan aplikasi teknologi pertanian. 4 pemerintah perlu mendorong lembaga-lembaga keuangan untuk meningkatkan penyaluran kredit usahatani dengan bunga yang ringan untuk meningkatkan investasi pertanian rakyat. 5 peningkatan teknologi pertanian, hendaknya dibarengi dengan pengembangan industri pedesaan berbasis pertanian yang padat karya. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyempitan kesempatan kerja pertanian sebagai dampak dari pengembangan teknologi pertanian 2. Indonesia hendaknya lebih fokus untuk meningkatkan dayasaing ekspor pada tiga komoditi yang memang memiliki dayasaing ekspor yang tinggi yakni komoditi perkebunan ocr, pertanian non tanaman oagri, dan pertanian olahan food. Guna meningkatkan dayasaing ketiga komoditi tersebut, maka hendaknya pemerintah meminimalkan berbagai hambatan perdaganganna, baik hambatan tarif misalnya pajak eksor maupun dalam bentuk hambatan non tarif. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan prioritas terhadap pengembangan infrastruktur, di sentra-sentra produksi ketiga komoditi tersebut. 3. Guna menghindari ketimpangan pendapatan antar rumah tanggadi Indonesia sebagai dampak liberalisasi, maka kebijaan yang lebih berpihak pada kelompok rumah tangga pertanian dan rumah tangga golongan bawah pedesaan, perlu mendapat perhatian dari pemerntah. Berbagai saran kebijakan yang terkait hal tersebut adalah sebagai berikut. 242 a. Peraturan pemerintah mengenai upah minim juga hendaknya diimplementasikan bagi tenaga keja pertanian dan di sektor-sektor produktif lainnya di wilayah pedesaan. b. Pemerintah diharapkan memfasilitasi rumah tangga pertanian untuk mengembangan diversifikasi pendapatannya diluar sektor pertanian off farm. c. Kelembagaan pedesaan, terutama kelembagaan pertanian pedesaan harus terus diperkuat. Penguatan kelembagaan pertanian ini tidak hanya terbatas pada peningkatan kerjasama dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil-hasil pertaniannya, tetapi juga dapat menjadi wadah pmbelajaran diantara mereka, wadah saling tukar informasi, serta wadah penyaluran aspirasi untuk dapat memperjuangkan kepentingan-kepentingan mereka secara politis. d. Guna memperkuat permodalan rumah tangga pertanian, maka pemerintah hendaknya terus mendorong lembaga perbankan untuk penyaluran kredit pertanian dengan bunga yang ringan, bahkan jika memungkinkan pemerintah dapat menjadi lembaga penjamin atau memberi subsidi bunga terhadap investasi pertanian skala kecil berbasis rumah tangga.

7.3. Saran Untuk Penelitian Lanjutan