Analisis Transmisi Harga Dunia ke Pasar Domestik

77 hanya sebagai pengekspor komoditi i. Dengan kata lain nilai ISP yang semakin mendekati nilai +1 berarti komodit i di negara tersebut cenderung diekspor. Selanjutnya indeks komplementer perdagangan dimaksudkan untuk melihat kecocokan antara struktur permintaan impor suatu negara pasar dengan sruktur ekspor dari negara tertentu. Dalam studi ini indeks komplementer yang dianalisis adalah indeks komplementer perdagangan antara negara-negara ASEAN-5 dengan China. Negara ASEAN-5 yang memiliki struktur ekspor yang paling cocok dengan struktur kebutuhan impor di pasar domestik China akan memiliki indeks komplementer paling tinggi. Mengacu pada formula indeks komplementer yang digunakan oleh Mikic dan Gilbert 2009, Andriamananjara, et., al 2010, dan Castro 2012, maka indeks komplemener perdagangan IKP antara negara-negara ASEAN-5 dengan China dirumuskan sebagai berikut. 100 2 1 IKP x x m i B i A i .................................................... 4A-6 Keterangan: A i m = proporsi impor komoditi i dari total impor negara A B i x = proporsi ekspor komoditi i dari total ekspor negara B Nilai indeks komplementer perdagangan antara negara A dan negara B berkisar pada nilai 0 – 1. Nilai IKP yang mendekati nilai satu, berarti kedua nagara memiliki kecocokan dalam perdagangan. Nilai IKP yang mendekata nilai satu juga mengisyaratkan bahwa negara B memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan nilai ekspornya kepasar domestik negara A.

4.3.2. Analisis Transmisi Harga Dunia ke Pasar Domestik

Harga komoditi di pasar global adalah fluktuatif dan transmisi harga dari pasar dunia ke pasar domestik adalah berbeda antarnegara, bahkan dapat berbeda secara geografis dalam satu negara. Perbedaan transmisi harga ini selain terkait dengan perbedaan infrastruktur, juga terkait dengan perbedaan pengaturan kebijakan stabilisasi di masing-masing negara dalam merespon gejolak pasar global. Nicita 2005 menyebutkan bahwa selain perbedaan tingkat pengembalian dan produktivitas faktor, perbedaan transmisi harga dari pasar dunia ke pasar 78 domestik menyebabkan liberalisasi akan memberikan dampak yang berbeda di setiap negara, termasuk perbedaan dampak secara geografis dalam satu negara. Di sisi lain, Valenzuela, et. al., 2007 menyebutkan bahwa umumnya model CGE Global mengasumsikan adanya transmisi harga yang sempurna perfect price transmission antara pasar dunia dengan pasar domestik. Karena itu dalam rangka menangkap ketidaksempurnaan transmisi harga, studi ini mengestimasi transmisi harga pasar dunia ke pasar domestik dan kemudian dilakukan simulasi peningkatan transmisi harga untuk melihat dampaknya terhadap berbagai variabel ekonomi diantara negara-negara ASEAN-5 dan China. Studi ini mengestimasi transmisi harga internasional ke pasar domestik pada tingkat produsen berdasarkan persamaan Autoregressive Distributed Lag atau yang dikenal model Revallion. Model ini diduga dengan Metode Kuadrat Terkecil OLS, sebagai berikut : t jt jt jt it it e P b P P b P b P 1 3 1 2 1 1 ....................................... 4B-1 Dimana : it P = Harga di tingkat pasar ke-i pada waktu t US Ton 1 it P = Lag harga di pasar ke-i pada waktu t USTon jt P = Harga di tingkat pasar acuan ke-j pada waktu t 1 jt P = Lag harga di pasar acuan ke-j pada waktu t t X = Variabel eksogen seperti dummy faktor musiman dan peubah lain yang relevan di pasar i pada waktu t i b = parmeter estimasi i b = 1,2,3, .... t e = Random error Menurut Hasan et. al., 2007 dan Timer 1986 bahwa untuk melihat pengaruh harga masa lalu pasar domestik dan harga masa lalu pasar acuan pasar internasional terhadap pembentukkan harga produsen di pasar domestik pada waktu tertentu maka dapat digunakan indeks keterpaduan pasar Index of Market Connection, atau IMC. IMC didefinisikan sebagai rasio koefisien pasar domestik dengan koefisien pasar acuan pasar internasional, yaitu: 3 1 b b IMC ........................................................................................ 4B-2 79 IMC dengan nilai kurang dari satu mengindikasikan pengaruh harga masa lalu pasar acuan lebih dominan mempengaruhi pembentukan harga produsen di pasar domestik pada waktu tertentu dibandingkan pengaruh masa lalu harga di pasar domestik. Dominannya pengaruh harga masa lalu pasar acuan terhadap pembentukan harga produsen di pasar domestik sekaligus mengindikasikan terjadinya integrasi jangka pendek antara harga internasional dan harga produsen di pasar domestik. Secara umum, jika IMC semakin mendekati nilai 0, maka semakin tinggi derajat integrasinya. Adapun hipotesi integrasi jangka pendek yang dirumuskan dalam studi in adalah sebagai berikut: H0 : IMC = 1 H1 : IMC ≤ 1 Bila hipotesis nol ditolak artinya pasar terintegrasi dalam jangka pendek. Hipotesisi nol ditolak jika t t hitung . Nilai thitung diperoleh dari 1 hitung IMC SE IMC t .............................................................................. 4B-3 Dimana : IMC SE = IMC Var IMC Var = , Covar Var Var 3 1 3 1 b b b b Selanjutnya, notasi 2 b pada persamaan 4B-1 merupakan ukuran derajat perubahan harga di pasar acuan pasar internasional yang ditransmisi ke harga produsen di pasar domestik. Parameter ini mengukur integrasi jangka panjang dan nilai yang diharapkan adalah sama atau dekat dengan 1. Jika nilai koefisien 2 b sama dengan satu 2 b = 1, maka kedua pasar dikatakan teritegrasi sempurna dalam jangka panjang atau dengan kata lain perubahan harga di pasar internasional adalah proporsional dengan perubahan harga produsen di pasar domestik. 80 4.3.3. Metode CGE untuk Menganalisis Dampak ACFTA 4.3.3.1. Spesifikasi Umum Model CGE Untuk ACFTA