191 Perbandingan harga produsen untuk berbagai komoditi pangan diantara
negara-negara ASEAN-5 dan China menunjukkan bahwa, harga produsen padi dan jagung di China lebih tinggi dibandingkan di ASEAN-5, sedangkan untuk
komoditi kedelai, pisang dan jeruk harga di China lebih rendah dibandingkan di ASEAN-5. Selain itu, fluktuasi harga komoditi pangan di China juga lebih tinggi,
dibandingkan fluktuasi harga internasional dan harga produsen di ASEAN-5, hal ini ditunjukkan oleh nilai standar deviasi harga di China yang secara umum lebih
tinggi dibandingkan standar devasi harga Internasional dan harga produsen di ASEAN-5. Gambaran mengenai tingkat dan fluktuasi harga berbagai komoditi
pangan utama di ASEAN-5 dan China, diuraikan sebagai berikut.
6.2.1.1. Perkembangan Harga Komoditi Tanaman Pangan dan Buah-Buahan
Harga gandum dunia pada tahun 1991 seharga US 133 per ton meningkat menjadi US 351 per ton tahun 2008 dan kemudian menurun pada
tahun 2009 menjadi 237 per ton. Selama periode 1991-2009, harga gandum dunia tumbuh sekitar 4,8 persen per tahun. China yang merupakan salah satu
produsen gandum utama di dunia memiliki pertumbuhan harga produsen yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan harga dunia, yakni tumbuh sekitar
6,40 persen per tahun. Meskipun harga produsen gandum di China tumbuh lebih tinggi dibandingkan harga gandum dunia, namun fluktuasi harga gandum China
relatif lebih stabil dibandingkan fluktuasi harga gandum dunia yang ditunjukkan oleh nilai standa deviasi harga yang lebih kecil Tabel 36.
Selanjutnya untuk komoditi beras-padi, Gambar berikut menunjukkan bahwa harga produsen padi di China lebih tinggi dibandingkan harga produsen
padi di ASEAN-5. Selama periode 1991-2009, harga padi di tingkat produsen China rata-rata mencapai US 229 per ton, sementara di negara-negara ASEAN-5
berada pada kisaran US 175-219 per ton Tabel 36. Selain itu pertumbuhan harga produsen padi China juga lebih tinggi serta memiliki gejolak harga yang
lebih fluktuatif dibandingkan di ASEAN-5. Di ASEAN-5 Philipina memiliki harga produsen paling tinggi, dan Thailand paling rendah, akan tetapi Thailand
memiliki pertumbuhan harga produsen paling tinggi serta fluktuasi arga yang paling tinggi pula yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi harga yang lebih
besar dibandingkan negara ASEAN-5 lainnya.
192 a
b
c d
e f
Sumber : Diolah dari World Bank, FAOSTAT, 2012 Keterangan :
a Komoditi Gandum; b Beras-Padi; c Jagung; d Kedelai; e Pisang; dan f Jeruk
Gambar 20 Perkembangan Harga Internasional dan Harga Produsen Berbagai Komoditi Tanaman Pangan dan Buah-Buahan di ASEAN-5 dan
China Periode 1991-2009.
50 100
150 200
250 300
350 400
U S
P e
r T
o n
Gandum_W Gandum_CHN
100 200
300 400
500 600
U S
P e
r T
o n
Beras_W Padi_CHN
Padi_IDN Padi_MYS
Padi_PHL Padi_THA
50 100
150 200
250 300
U S
P e
r T
on
Jagung_W Jagung_CHN
Jagung_IDN Jagung_MYS
Jagung_PHL Jagung_THA
100 200
300 400
500 600
700 800
U S
P e
r T
on
Kedelai_W Kedelai_CHN
Kedelai_IDN Kedelai_PHL
Kedelai_THA
100 200
300 400
500 600
700 800
900
U S
P e
r T
on
Pisang_W Pisang_CHN
Pisang_INA PisangMYS
Pisang_PHL
200 400
600 800
1000 1200
U S
P e
r T
on
Jeruk_W Jeruk_CHN
Jeruk_IDN Jeruk_MYS
Jeruk_PHL Jeruk_THA
193 Pertumbuhan harga produsen komoditi jagung dan kedelai di China lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan harga komoditi serupa berbagai negara ASEAN-5. Harga produsen komoditi jagung China tumbuh sekitar 9,8 persen
pertahun dan kedelai tumbuh sekitar 9,1 persen per tahun, sementara pertumbuhan harga produsen untuk komoditi tersebut di ASEAN-5 berkisar antara 2,8 persen
– 6,4 persen per tahun. Harga produsen Jagung di Philipina paling tinggi
dibandingkan negara-negara ASEAN-5 dan China, sedangkan untuk komoditi kedele harga produsen paling tinggi ditempati oleh Indonesia.
Perkembangan harga komoditi buah-buahan yang diwakili oleh komoditi pisang dan jeruk di masing-masing negara ASEAN-5 dan China menunjukkan
bahwa harga produsen pisang di China relatif tinggi dibandingkan di Indonesia, Malaysia dan Philipina, tetapi lebih rendah dibandingkan harga produsen pisang
di Thailand. Selanjutnya untuk komoditi jeruk, tampaknya harga produsen jeruk di China jauh lebih rendah dibandingkan harga produsen komoditi serupa di
ASEAN-5. Akan tetapi fluktuasi harga jeruk di China lebih tinggi dibandingkan di ASEAN-5.
6.2.1.2. Perkembangan Harga Komoditi Perkebunan